Jelang Puncak Umrah Ramadhan, 59 Hotel di Madinah Ditutup Gegara Lakukan Pelanggaran
HIMPUHNEWS - Sebagai bagian dari kampanye “Tamu Kami adalah Prioritas”, Kementerian Pariwisata Arab Saudi melanjutkan tur pengawasan intensif terhadap berbagai jenis fasilitas perhotelan di kota Madinah.
Inspeksi dilakukan ke hotel, service apartment dan sejenisnya, bertujuan untuk menentukan sejauh mana komitmen pengelola jasa inap tersebut terhadap sistem pariwisata dan peraturannya, serta meningkatkan kualitas layanan yang diberikan kepada pengunjung.
Hasilnya Kementerian Pariwisata menemukan ada sebanyak 59 hotel yang disanksi keras dan ditutup untuk waktu yang tidak ditentukan karena banyak melakukan pelanggaran.
Dilansir dari gulfnews Selasa (27/02) Penutupan akan tetap berlaku sampai fasilitas tersebut memperbaiki statusnya dan memperoleh izin yang diperlukan untuk beroperasi.
Kementerian Pariwisata memperingatkan agar tidak menjalankan tempat perhotelan tanpa izin. Pelanggaran dapat dihukum dengan penutupan atau denda SR1 juta atau kedua hukuman tersebut.
Tim pengawasan Kementerian melakukan lebih dari 2.200 tur pemantauan dan inspeksi fasilitas perhotelan. Di kota Nabi, lebih dari 1.000 pelanggaran terpantau.
Tim pemantauan dan inspeksi ini merupakan bagian dari kampanye “Tamu Kami adalah Prioritas” di Ibu Kota Suci Makkah dan Madinah, sebagai tekad Kementerian untuk memastikan penyediaan layanan terbaik kepada pengunjung dan jamaah.
Kementerian juga menekankan perlunya penyedia layanan sebagai fasilitas perhotelan dengan berkomitmen mendapatkan izin yang diperlukan untuk melakukan kegiatan tersebut. Kementerian juga memastikan bahwa pihaknya akan akan menindak tegas terhadap pelanggar, di antaranya dengan denda satu juta riyal, penutupan fasilitas, atau keduanya.
Penutupan terbaru ini terjadi menjelang bulan suci Ramadhan, yang biasanya merupakan musim puncak bagi jamaah yang menuju ke Arab Saudi, tempat kelahiran Islam.
Bulan lalu, media Saudi melaporkan bahwa otoritas pariwisata telah menutup total 330 hotel dan apartemen berperabotan karena pelanggaran di kota suci Mekah dan Madinah, dua tujuan utama umat Islam.
Arab Saudi bertujuan untuk menarik 150 juta wisatawan pada tahun 2030 sebagai bagian dari skema ambisius untuk mendiversifikasi perekonomiannya yang bergantung pada minyak.
Jutaan Muslim dari dalam dan luar Arab Saudi berduyun-duyun setiap tahun ke Masjidil Haram, situs paling suci umat Islam, di Mekah untuk melakukan umrah atau ziarah kecil dan salat.
Setelah umrah, banyak jamaah yang menuju ke Masjid Nabawi, tempat tersuci kedua umat Islam, di Madinah.
Masjid Nabawi menampung Al Rawda Al Sharifa di mana makam Nabi Muhammad (SAW) berada.
Arab Saudi mengharapkan sekitar 10 juta Muslim dari luar negeri selama musim umrah saat ini yang dimulai lebih dari tujuh bulan lalu di tengah fasilitas untuk jamaah haji dari luar negeri.
Mohon untuk memberikan komentar dengan jelas, sopan, dan bijaksana
Segala tulisan di ruang publik dapat meninggalkan jejak digital yang sulit dihilangkan
Segala tulisan yang memberikan sentimen negatif terkait SARA, ujaran kebencian, spamming, promosi, dan berbagai hal yang bersifat provokatif atau melanggar norma dan undang-undang dapat diproses lebih lanjut sesuai undang-undang yang berlaku