Dear Jemaah, Jangan Lupa Selalu Bawa 6 Barang ini yaa saat Umrah
HIMPUHNEWS - Pasca berakhirnya musim haji 1445H/2024, saat ini Arab Saudi tengah menyambut musim umrah 1446 H yang sudah dimulai per 1 Muharram. Demi keamanan dan kenyamanan jemaah saat di tanah suci, Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudipun membagikan sejumlah starter pack yang harus dibawa jemaah sebelum berangkat ke Tanah Suci.
"Persiapkan umrah Anda dengan mengumpulkan barang-barang penting yang akan memudahkan perjalanan dan membantu ritual suci Anda," kata kementerian lewat media sosial X-nya belum lama ini.
Starter pack atau perbekalan yang dimaksud adalah barang-barang yang nantinya menjamin kenyamanan, kemudahan, dan memungkinkan jemaah fokus selama beribadah di Tanah Suci.
Adapun berikut barang-barang penting (starter pack) yang harus disiapkan jemaah sebelum bertolak ke Tanah Suci:
- Kartu identitas dan paspor
- Nomor kontak darurat
- Charger portabel
- Buku kumpulan doa
- Uang tunai yang cukup untuk pengeluaran pribadi
- Peta Makkah dan Madinah
Bagi jemaah umrah yang baru pertama kali berangkat ke tanah suci diharapkan selalu berhati hati dan pergi bersama rombongan. Hal ini untuk mencegah jemaah dari tersesat khususnya saat mengunjungi Masjidil Haram yang luas. Apalagi Jamaah umrah khususnya asal Indonesia, kerap tersesat saat berziarah atau melakukan ibadah ke Masjidil Haram.
Maka itu, agar jamaah tidak tersesat kembali ke penginapan/hotel sepulang dari Masjidil Haram, berikut tipsnya:
Mengingat Pintu Masuk
Hal pertama yang wajib jemaah lakukan adalah menghafalkan pintu masuk diakses ketika berada di Masjidil Haram. Mengapa? Karena di Masjidil Haram, pintu masuk bisa diakses pula sebagai pintu keluar.
Namun seringkali jamaah bingung dan tersesat karena tidak mengetahui harus keluar pintu mana.
Perlu diketahui, terdapat 4 pintu utama Masjidil Haram yang bisa dilalui antara lain: pintu King Abdullah, pintu King Abdul Aziz, pintu Fateh Gate, kemudian pintu King Fahd Gate.
Ada kurang lebih 45 pintu biasa, tetapi secara keseluruah jumlah akses memasuki area Ka’bah bisa mencapai 120 akses.
mayoritas pintu masuk di Masjidil Haram bentuknya sama. Dan terus ada kenaikan jumlahnya seiring perluasan masjid. Jadi, apabila Jemaah tidak ingin kesasar, usahakan untuk menghafalkan bahkan mencatat nomor dan nama pintu yang dilewati.
Perhatikan Letak Zamzam Tower
Zam-zam Tower merupakan bangunan yang cukup ikonik di Masjidil Haram. Bentuknya adalah bangunan yang menjulang setinggi 601 meter, dengan jam besar warna hijau di bagian menaranya. Cobalah melihat ke atas untuk mengetahui letak Zam-zam Tower untuk menentukan memilih masuk atau keluar pintu yang mana.
Menara yang aslinya bernama Abraj Al Bait ini letaknya tepat di depan pintu masuk King Abdul Aziz. Sehingga, Zam-zam Tower dapat menjadi acuan bagi jemaah ketika kesasar di Masjidil Haram. Jemaah dapat memilih pintu masuk King Abdul Aziz sebagai pintu masuk sekaligus pintu keluar supaya tidak tersesat.
Jangan Malu Bertanya
Terpisah dari rombongan tentunya membuat Anda merasa panik dan tidak tahu harus bertanya pada siapa. Ketika jamaah merasa ragu dapat kembali ke penginapan dengan tepat waktu dan takut tersesat, maka biasakan untuk bertanya. Baik itu bertanya kepada jamaah asal Indonesia maupun mancanegara. Atau disarankan untuk bertanya kepada petugas-petugas Masjidil Haram.
Bepergian Dengan Rombongan
Masjidil Haram mempunyai area yang sangat luas dibandingkan dengan masjid kebanyakan. Jemaah bisa saja berangkat sendiri ke Masjidil Haram, namun saat mengalami kejadian yang tidak terduga seperti tersesat, akan lebih baik jika jemaah masih dengan rombongan walaupun cuma beberapa orang.
Di sisi lain, dengan adanya anggota yang satu rombongan, jemaah dapat berdiskusi untuk mengambil keputusan ketika tersesat. Secara psikologis, jemaah juga tak akan mudah panik, dibandingkan ketika tersesat sendirian.
Membuat Kesepakatan Titik Kumpul
Menentukan titik kumpul ini biasanya dilakukan oleh ketua rombongan. Jemaah dapat mencatat nama tempat yang disepakati untuk bertemu saat keluar dari Masjidil Haram bersama-sama. Kesepakatan lokasi sebaiknya memilih tempat-tempat yang mudah ditemukan, misalnya di dekat lampu hijau titik dimulai dan berakhirnya thawaf atau bisa juga di dekat pintu King Abdul Aziz.
Nah, itulah beberapa tips yang bisa Anda lakukan agar tidak tersesat saat di Masjidil Haram. Selain itu, ada beberapa hal yang bisa Anda siapkan untuk mengantisipasi saat Anda benar-benar mengalami hal ini. Antara lain
- Mencatat nomor kontak pemandu rombongan yang bisa dihubungi. Agar dapat Anda perlihatkan ke petugas untuk bertemu kembali rombongan Anda.
- Biasakan selalu membawa kartu identitas diri Anda yang lengkap di tas selempang kecil. Hal ini memudahkan Anda menunjukkan ke petugas yang membantu Anda ketika tersesat agar menemukan kembali rombongan Anda.
- Terakhir, catat nama hotel tempat Anda menginap saat di Tanah suci. Anda bisa saja lupa jika hanya mengingat nama hotel yang Anda tempati. Berbeda saat Anda menulisnya secara rapi di buku. Sehingga setidaknya Anda bisa bertanya agar bisa kembali ke hotel ketika tersesat.
Mohon untuk memberikan komentar dengan jelas, sopan, dan bijaksana
Segala tulisan di ruang publik dapat meninggalkan jejak digital yang sulit dihilangkan
Segala tulisan yang memberikan sentimen negatif terkait SARA, ujaran kebencian, spamming, promosi, dan berbagai hal yang bersifat provokatif atau melanggar norma dan undang-undang dapat diproses lebih lanjut sesuai undang-undang yang berlaku