Innalillahi! Syekh Mustafa Al-Dabbagh, Pemandu Jemaah di Masjidil Haram Meninggal Dunia
HIMPUHNEWS - Makkah dan Madinah berduka atas meninggalnya Sheikh Mustafa Al-Dabbagh, seorang pria yang disayangi oleh para peziarah dan jamaah di Masjidil Haram.
Dilansir dari laman the islamicinformation, Sheikh Mustafa Al-Dabbagh dikenal karena pengabdiannya yang tanpa pamrih, yang mendedikasikan hidupnya untuk membimbing dan membantu mereka yang mengunjungi Baitullah, sehingga mendapatkan rasa hormat dan cinta yang luas.
Kehadirannya menjadi pemandangan yang akrab dan menenangkan bagi banyak pengunjung. Baik di area tawaf di sekitar Ka'bah maupun di sepanjang jalan antara Safa dan Marwa, Sheikh Al-Dabbagh tanpa lelah mengoreksi praktik para peziarah, mengingatkan mereka tentang etika yang benar, dan membimbing mereka tentang sunah-sunah haji dan umrah.
Dari menasihati seseorang tentang posisi ihram yang benar hingga dengan lembut membimbing orang lain tentang ritual yang benar, ia hanya berusaha untuk Berkhidmat pada Allah dengan membantu para jamaah-Nya.
Banyak sarannya yang bijaksana, seperti menempatkan kantong sepatu di pintu masuk Haram, diadopsi oleh pihak administrasi, meninggalkan warisan abadi berupa kebijaksanaan praktisnya.
Syekh Al-Dabbagh adalah seorang yang rendah hati, murah hati, dan saleh, dikagumi tidak hanya karena pengetahuannya tetapi juga karena gaya hidup pertapaannya. Dikenal banyak orang sebagai "Syekh Pertapa," hidupnya merupakan perwujudan dedikasi untuk melayani orang lain dan menyembah Allah.
Kepergian Syekh Mustafa Al-Dabbagh sangat dirasakan oleh mereka yang mengenalnya dan oleh masyarakat luas yang beriman yang mendapat manfaat dari bimbingannya. Perbuatannya merupakan bukti keimanannya yang tak tergoyahkan dan komitmennya untuk mengabdi pada Islam.
Semoga Allah mengampuninya, mengasihaninya, dan menerima amal baiknya. Semoga Dia menganugerahkan Syekh Mustafa Al-Dabbagh kuburan yang luas, mengampuni kekurangannya, dan memberinya pahala atas pengabdiannya yang tak kenal lelah kepada para peziarah Mekkah dan Madinah.
Mohon untuk memberikan komentar dengan jelas, sopan, dan bijaksana
Segala tulisan di ruang publik dapat meninggalkan jejak digital yang sulit dihilangkan
Segala tulisan yang memberikan sentimen negatif terkait SARA, ujaran kebencian, spamming, promosi, dan berbagai hal yang bersifat provokatif atau melanggar norma dan undang-undang dapat diproses lebih lanjut sesuai undang-undang yang berlaku