himpuh.or.id

PPIH Tegaskan Pentingnya Wukuf di Arafah sebagai Kesempurnaan Ibadah Haji

Kategori : Berita, Ditulis pada : 28 Mei 2025, 09:00:20

WhatsApp Image 2025-05-28 at 10.38.30.jpeg

HIMPUHNEWS - Konsultan ibadah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Abdul Moqsith Ghazali, menegaskan bahwa wukuf di Arafah merupakan inti dari ibadah haji. Ia menyebut, tanpa wukuf, ibadah haji seseorang tidak sah.

"Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa haji adalah Arafah. Maka Arafah ini menjadi bagian terpenting dari seluruh rangkaian haji," ujar Moqsith di Makkah, Jumat (27/5/2025).

Menurutnya, wukuf adalah rukun haji yang tidak bisa ditinggalkan. Semua jemaah, baik yang sehat maupun sakit, tetap wajib hadir di Arafah. Karenanya ia menghimbau agar Jemaah haji memersiapkan diri sebaik mungkin untuk menjalankan puncak ibadah haji tersebut.

"Jamaah haji dalam kondisi apa pun selagi masih bisa dibawa ke Arafah, harus di bawa ke Arafah, walaupun dalam keadaan berbaring," tegasnya.

Untuk jemaah yang uzur atau sakit, PPIH telah menyiapkan skema safari wukuf. Pelaksanaannya bisa melalui Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) atau program khusus untuk lansia.

"Ini menunjukkan bagaimana pentingnya wukuf di Arafah," katanya.

Arafah dalam Sejarah dan Spiritualitas

Moqsith juga menjelaskan alasan spiritual dan historis di balik pentingnya Arafah. Dalam Al-Qur’an, Arafah disebut dalam bentuk jamak sebagai “Arafaat”, menunjukkan kekayaan maknanya. Salah satunya, sebagai tempat pertemuan kembali Nabi Adam dan Siti Hawa setelah berabad-abad terpisah.

Selain itu, Arafah juga diyakini sebagai lokasi Malaikat Jibril mengenalkan manasik haji kepada Nabi Ibrahim.

"Lalu Jibril bertanya kepada Ibrahim, 'Apakah kamu mengetahui?'. Kemudian Ibrahim menjawab 'Araftu, saya mengenalnya.' Makanya dikenal sebagai Arafah," terang Moqsith.

Wukuf: Rukun Haji yang Diam-diam Menyentuh Langit

Wukuf dimulai pada 9 Dzulhijjah setelah tergelincir matahari hingga fajar 10 Dzulhijjah. Berbeda dengan shalat yang mengharuskan bacaan tertentu, wukuf tidak memiliki rukun qauli (ucapan), melainkan bersifat pasif.

"Saat wukuf, jamaah haji cukup berdiam diri saja. Jamaah cukup duduk, berdoa dan berdzikir kepada Allah SWT. Meminta semua yang dibutuhkan oleh jamaah," jelasnya.

Ia juga mengingatkan bahwa Arafah secara geografis bukan bagian dari Makkah, berbeda dengan Muzdalifah dan Mina. Namun, secara spiritual, Arafah punya kedudukan yang agung.

"Nabi Muhammad SAW bersabda, sebaik-baik doa adalah di Arafah," tambahnya.

Imbauan: Doa, Diam, dan Disiplin di Arafah
Karena itu, Moqsith mengimbau seluruh jemaah untuk memanfaatkan waktu wukuf sebaik mungkin. Ia mengingatkan agar memperbanyak doa, dzikir, dan membaca Al-Qur’an, serta menghindari perilaku buruk selama di Arafah.

"Arafah adalah perjumpaan langsung antara Allah dan hamba-Nya. Maka berdoalah sebaik mungkin. Mendoakan orang lain dengan baik," tuturnya.

Tak hanya itu, jemaah juga diimbau untuk tetap berada di dalam tenda selama wukuf berlangsung, guna menghindari cuaca ekstrem.

"Karena cuaca ekstrem, kami imbau jamaah untuk wukuf di dalam tenda. Kecuali ingin ke toilet," katanya.

Terakhir, ia menegaskan agar seluruh jemaah menjaga larangan ihram dengan ketat selama prosesi wukuf berlangsung.

"Seluruh jamaah haji wajib meninggalkan hal-hal yang diharamkan ihram saat wukuf di Arafah," tandasnya.

 

messenger icon
messenger icon Chat Dengan Kami
built with : https://erahajj.co.id