himpuh.or.id

Bukan Karena AC! Ternyata Ini Rahasia Lantai Masjidil Haram Tetap Dingin Meski Suhu Capai 50°C

Kategori : Berita, Topik Hangat, Ditulis pada : 22 Juli 2025, 10:39:41

WhatsApp Image 2025-07-22 at 10.43.02.jpeg

HIMPUHNEWS - Banyak jamaah haji dan umrah bertanya-tanya: kenapa lantai Masjidil Haram tetap terasa sejuk meski suhu musim panas bisa menyentuh 50 derajat Celsius? Tidak sedikit yang menduga ada sistem pendingin di bawah lantai. Padahal, jawabannya bukan teknologi canggih—melainkan marmer langka dari Yunani.

Jawaban ini ternyata sudah tertulis sejak masa Raja Khalid yang memerintahkan perluasan Masjidil Haram pada tahun 1396 H. Dua tahun kemudian, area thawaf diperluas seperti bentuk sekarang dan dilapisi marmer Thassos, yang terkenal dingin dan nyaman bahkan saat terik menyengat.

Gunakan Marmer Thassos dari Yunani

Menurut Otoritas Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, rahasia lantai tetap dingin terletak pada jenis marmer yang digunakan. Marmer Thassos berasal dari Pulau Thassos di Yunani dan sudah digunakan selama beberapa dekade di Masjidil Haram.

Jenis marmer ini memiliki kemampuan unik: memantulkan cahaya dan panas, serta menyerap kelembapan di malam hari dan melepaskannya saat siang, lewat pori-pori halus di permukaannya. Ketebalan marmer yang dipasang mencapai 5 sentimeter, cukup untuk menyimpan kesejukan yang stabil sepanjang hari.

Disebutkan, marmer Thassos ini hanya digunakan secara khusus untuk dua masjid suci dan tidak digantikan dengan granit atau jenis marmer lain karena sifat reflektif dan pendinginnya yang superior.

Pulau Thassos sendiri berada di utara Yunani dengan luas sekitar 380 km². Marmer dari pulau ini dikenal karena warna putih kristalnya yang sangat murni, menjadikannya salah satu batu alam paling berkualitas di dunia.

Arab Saudi mengimpor marmer ini dalam bentuk bongkahan besar, lalu memprosesnya di pabrik khusus di bawah pengawasan teknisi ahli. Marmer dipotong dengan ukuran dan standar tertentu sebelum dipasang di halaman dan area thawaf Masjidil Haram.

Hasilnya bisa dirasakan langsung oleh jamaah: lantai yang tetap dingin, nyaman, dan menenangkan, bahkan ketika matahari menyengat dan suhu ekstrem melanda. Tak heran, banyak yang menyebutnya sebagai bagian dari kenyamanan spiritual di Tanah Suci.

 

messenger icon
messenger icon Chat Dengan Kami
built with : https://erahajj.co.id