himpuh.or.id

Jangan Tunggu Tua, Generasi Muda Didorong Persiapkan Haji Sejak Dini

Kategori : Berita, Topik Hangat, Ditulis pada : 30 September 2025, 09:00:08

 

Destination_Mecca_13.jpg

HIMPUHNEWS - Banyak orang Indonesia baru memikirkan ibadah haji ketika sudah mapan dan berusia matang. Padahal, kesempatan mendaftar sebenarnya sudah terbuka sejak umur 12 tahun. Akibatnya, antrean haji masih didominasi jemaah berusia di atas 50 tahun.

Syariah Funding Business Head PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Merci Santi Adriani, menilai kesadaran generasi muda dalam mempersiapkan haji sejak dini masih rendah. “Kalau menabung sejak usia muda, misalnya di umur 12 atau belasan tahun, maka calon jemaah bisa berangkat pada masa produktif,” ungkap Merci dalam acara Journalist Classbertajuk Haji Muda, Bijak Finansial dengan Solusi Perbankan Syariah, Senin (29/9/2025).

Menurut Merci, masih banyak yang beranggapan haji hanya bisa dilakukan setelah mapan. Padahal, strategi menabung kecil-kecil namun konsisten bisa membuat ibadah haji jadi lebih terjangkau. “Mulailah dari kecil, tetapi rutin dan disiplin,” katanya.

Menabung Rp300 Ribu Bisa Jadi Jalan

Merci menjelaskan perencanaan keuangan bisa dilakukan dengan langkah sederhana. Salah satunya menyisihkan sekitar Rp300 ribu per bulan. Dalam jangka panjang, tabungan ini akan membantu menutup biaya pelunasan haji yang tiap tahun terus naik.

Fakta kenaikan biaya memang cukup mencolok. Selama delapan tahun terakhir, ongkos haji melonjak sekitar Rp21 juta, dari Rp60 juta pada 2016 menjadi Rp89 juta pada 2024. Kenaikan ini dipicu berbagai faktor mulai dari akomodasi, transportasi, hingga layanan di Arab Saudi.

“Dengan perencanaan yang teratur, meski nominalnya kecil, calon jemaah bisa lebih siap secara finansial dan tidak terbebani saat pelaksanaan ibadah haji,” tutur Merci.

Tantangan Antrean 30 Tahun

Selain biaya, persoalan antrean panjang juga menjadi alasan penting kenapa generasi muda harus segera mendaftar. Rata-rata masa tunggu haji reguler di Indonesia mencapai 25–30 tahun, bahkan ada daerah yang tembus lebih dari tiga dekade.

“Kalau mendaftar di usia 30, maka kemungkinan besar baru bisa berangkat di usia 55 sampai 60 tahun. Padahal ibadah haji menuntut kesiapan fisik dan mental yang prima,” jelas Merci.

Ia mengingatkan, banyak jemaah akhirnya berangkat di usia lanjut, saat kondisi tubuh tak lagi sekuat dulu. Padahal, ibadah haji berlangsung selama 30–40 hari dengan aktivitas padat yang membutuhkan stamina ekstra.

Karena itu, kata Merci, literasi keuangan menjadi kunci. Generasi muda perlu lebih peka, bukan hanya soal biaya, tapi juga soal waktu tunggu yang panjang. Dengan begitu, perjalanan spiritual terbesar umat Islam ini bisa dijalani di usia produktif dengan kondisi fisik terbaik.

messenger icon
messenger icon Chat Dengan Kami
built with : https://erahajj.co.id