Danantara Proyeksi Kampung Haji Serap 7.500 Pekerja, Nilai Ekonomi Capai Rp2,5 Triliun
HIMPUHNEWS - Proyek Kampung Haji yang tengah dipersiapkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) resmi masuk dalam rencana kerja 2026. Program yang dirancang untuk meningkatkan kualitas layanan bagi jamaah Indonesia di Makkah itu diprediksi bakal menciptakan ribuan lapangan kerja sekaligus menggerakkan ekonomi bernilai triliunan rupiah.
CEO Danantara Rosan Roeslani menjelaskan proyek yang lahir dari Instruksi Presiden Nomor 15 Tahun 2025 tersebut memiliki misi utama menyediakan akomodasi jamaah yang lebih permanen dan terencana. “Proyek Berkah bukan hanya soal akomodasi jamaah, tetapi tentang membuka peluang ekonomi baru bagi Indonesia dan meningkatkan standar pelayanan publik bagi masyarakat yang melaksanakan ibadah haji,” ujar Rosan dalam keterangan resminya, Senin (1/12).
Untuk merealisasikannya, Danantara mengambil dua jalur: mengikuti lelang lahan yang dibuka Pemerintah Arab Saudi dan mengeksplorasi opsi akuisisi aset serta pengembangan lahan alternatif. Bila berjalan sesuai proyeksi, inisiatif itu bisa membuka hingga 7.500 lapangan kerja bagi tenaga kerja Indonesia dan menghasilkan nilai ekonomi lebih dari Rp2,5 triliun per tahun melalui penguatan ekosistem halal.
Rosan menegaskan bahwa setiap proyek Danantara melalui seleksi ketat berbasis dampak sosial, kelayakan komersial, serta keselarasan dengan agenda pembangunan nasional. Pendekatan tersebut juga menjadi fondasi Danantara Investment Management (DIM) dalam menyusun peta jalan investasi 2026.
“Roadmap investasi kami disusun dengan pendekatan terukur, berorientasi pada penciptaan nilai lintas generasi. Mandat kami jelas: menghadirkan imbal hasil yang sehat bagi negara sambil memastikan setiap investasi memperkuat ketahanan ekonomi Indonesia dan mendorong transformasi nasional,” kata Rosan.
Strategi investasi 2026 bakal difokuskan pada proyek strategis, penguatan sektor prioritas, dan diversifikasi portofolio lintas wilayah. Rosan menekankan manajemen kehati-hatian tetap menjadi prinsip utama. “Kami membangun portofolio dengan landasan kehati-hatian dan diversifikasi yang kuat. Setiap keputusan investasi harus memenuhi dua tujuan: menjaga nilai aset negara dan memastikan manfaat kembali kepada masyarakat dalam jangka panjang,” ujarnya.
Mohon untuk memberikan komentar dengan jelas, sopan, dan bijaksana
Segala tulisan di ruang publik dapat meninggalkan jejak digital yang sulit dihilangkan
Segala tulisan yang memberikan sentimen negatif terkait SARA, ujaran kebencian, spamming, promosi, dan berbagai hal yang bersifat provokatif atau melanggar norma dan undang-undang dapat diproses lebih lanjut sesuai undang-undang yang berlaku

