himpuh.or.id

Cuaca Ekstrem Hantam Saudi, Kota Makkah–Madinah Berisiko Banjir Bandang

Kategori : Berita, Ditulis pada : 12 Desember 2025, 09:00:48

WhatsApp Image 2025-12-12 at 10.49.27.jpeg

HIMPUHNEWS - Cuaca ekstrem kembali membayangi Arab Saudi. Badan Meteorologi Nasional (National Centre for Meteorology/NCM) memperingatkan bahwa badai petir disertai hujan lebat dan angin kencang diprediksi mengguyur sejumlah wilayah utama, termasuk Makkah dan Madinah. Ancaman banjir bandang pun ditekankan sebagai risiko terbesar dalam beberapa hari ke depan.

Menurut prakiraan terbaru NCM sebagaimana dilaporkan gulfnews, hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat akan menjalar ke Qassim, Riyadh, Eastern Province hingga Northern Borders. Sementara Hail, Tabuk, Al Jouf dan dataran tinggi bagian barat daya diperkirakan kebagian hujan ringan hingga sedang. Beberapa wilayah bahkan berpotensi diselimuti kabut tebal.

Angin Kencang hingga 60 km/jam

NCM mencatat kondisi angin di Laut Merah akan bergerak dari barat laut ke utara di bagian tengah dan utara, sementara wilayah selatan dipengaruhi angin dari tenggara ke selatan dengan kecepatan rata-rata 18–40 km/jam dan dapat melonjak sampai 50 km/jam. Kondisi laut diprediksi bergelombang sedang hingga kasar, terutama di dekat Selat Bab Al Mandeb.

Di Teluk Arab, kecepatan angin bisa lebih ganas. Angin tenggara–selatan yang biasanya bertiup 10–35 km/jam diprediksi meningkat menjadi lebih dari 60 km/jam. Ketinggian gelombang mampu mencapai lebih dari 2,5 meter dan disertai badai petir di wilayah utara Teluk.

Arab Saudi kini menghadapi pola musim yang berubah. NCM melaporkan adanya geser puncak musim hujan tahunan yang sebelumnya jatuh pada November, kini bergeser ke Desember. Pergeseran ini disebut sebagai konsekuensi dari perubahan pola iklim kawasan.

NCM menilai fenomena tersebut menuntut pemantauan lebih agresif, peningkatan kualitas prakiraan, serta eksplorasi ilmiah terhadap dinamika atmosfer yang berubah.

Respons Cepat Pemerintah

CEO NCM, Ayman Ghulam, menegaskan bahwa data prediksi dan buletin peringatan dini yang dirilis pihaknya membantu otoritas mempercepat penanganan cuaca ekstrem dalam beberapa hari terakhir.

Ia menjelaskan dari ruang operasi NCM bahwa koordinasi instansi kian solid, berkat data peringatan dan alat prediksi yang terkirim lebih awal dan lebih akurat. Hal tersebut, kata dia, memperkuat kesiapan lapangan dan mempercepat pengambilan keputusan.

NCM saat ini juga memperdalam riset soal faktor atmosfer yang mendorong pergeseran pola hujan, beserta dampaknya untuk jangka panjang. Melalui General Administration for Research, Development and Innovation, berbagai studi tentang intensitas hujan, mitigasi risiko, dan peningkatan sistem peringatan dini terus dijalankan.

Ghulam menegaskan komitmen lembaganya untuk memperkuat sistem monitoring dan forecasting agar otoritas bisa merespons cuaca ekstrem secara cepat dan tepat.

messenger icon
messenger icon Chat Dengan Kami
built with : https://erahajj.co.id