Begini Cara Masjidil Haram Mengatur Arus Kepadatan Jutaan Jemaah Setiap Harinya
HIMPUHNEWS - Masjidil Haram tak hanya menjadi pusat ibadah umat Islam dunia, tetapi juga contoh pengelolaan kerumunan berskala raksasa. Setiap hari, jutaan jemaah haji dan umrah bergerak di dalam satu kompleks yang dirancang agar tetap aman, tertib, dan nyaman.
Begitu memasuki area masjid, jemaah langsung disambut sistem navigasi yang tertata. Jalur masuk dibedakan dengan marka lantai, sementara layar digital menampilkan tingkat kepadatan di setiap lantai secara real time. Informasi ini membantu jemaah memilih jalur yang lebih lengang sebelum melanjutkan ibadah.
Aksesibilitas juga menjadi perhatian utama. Pintu khusus, ramp, kursi roda, lift, dan eskalator tersedia di berbagai titik untuk memastikan penyandang disabilitas dan lansia dapat bergerak tanpa hambatan di seluruh area masjid.
Operasi Besar di Balik Masjid Terluas Dunia
Upaya pengelolaan ini ditampilkan dalam sebuah video resmi yang dirilis Kementerian Haji dan Umrah bersama Otoritas Umum Pengelolaan Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Video tersebut membuka gambaran di balik layar operasional harian di Masjidil Haram.
Dengan luas lebih dari 1,8 juta meter persegi dan kapasitas mencapai 2,5 juta jemaah dalam satu waktu, Masjidil Haram dirancang khusus untuk menampung kerumunan besar. Mengatur pergerakan di area seluas itu membutuhkan koordinasi berlapis dan kesiapsiagaan sepanjang waktu.
Rekaman video mengikuti perjalanan jemaah sejak melewati gerbang, dipandu marka visual dan layar digital hingga mencapai area tawaf dan sa’i. Fasilitas penunjang seperti eskalator dan lift juga diperlihatkan sebagai bagian penting dari sistem mobilitas vertikal masjid.
Layanan Mobilitas hingga Cukur Rambut
Tak hanya pengaturan arus jemaah, video tersebut juga menyoroti layanan mobilitas di dalam masjid. Kursi roda dan kendaraan listrik disediakan untuk membantu jemaah saat melaksanakan tawaf dan sa’i. Seluruh layanan ini dapat dipesan secara daring melalui platform resmi.
Menariknya, tersedia pula layanan cukur rambut gratis setelah sa’i melalui unit barber bergerak di area mas’a. Dengan layanan ini, jemaah dapat menyempurnakan rangkaian ibadah tanpa harus meninggalkan kawasan utama Masjidil Haram.
Fasilitas penunjang lain yang diperlihatkan meliputi toilet dengan sistem pemeliharaan berkelanjutan, pusat penitipan bagasi yang beroperasi 24 jam, serta area komersial di sekitar masjid seperti restoran, kafe, dan gerai ritel sebagai tempat istirahat sejenak.
Panduan Multibahasa untuk Jemaah Dunia
Untuk memastikan setiap jemaah mendapatkan informasi yang dibutuhkan, Kementerian Haji dan Umrah menyediakan pusat panggilan 24 jam di nomor 1966. Selain itu, panduan edukatif Masjidil Haram tersedia dalam 16 bahasa.
Layanan multibahasa ini membantu jemaah dari berbagai negara merencanakan ibadah dan menavigasi area masjid dengan lebih percaya diri.
Keseluruhan layanan di Masjidil Haram mencerminkan besarnya kerja harian yang dilakukan demi melayani Tamu-tamu Allah. Dari pengaturan arus hingga fasilitas pendukung, setiap detail dirancang agar ibadah dapat berlangsung lancar, aman, dan khusyuk di tengah jutaan jemaah.
Mohon untuk memberikan komentar dengan jelas, sopan, dan bijaksana
Segala tulisan di ruang publik dapat meninggalkan jejak digital yang sulit dihilangkan
Segala tulisan yang memberikan sentimen negatif terkait SARA, ujaran kebencian, spamming, promosi, dan berbagai hal yang bersifat provokatif atau melanggar norma dan undang-undang dapat diproses lebih lanjut sesuai undang-undang yang berlaku

