Indonesia Kebut Pembangunan Kampung Haji di Makkah, Modal Awal Tembus Rp8,3 T

HIMPUHNEWS - Di tengah meningkatnya jumlah jamaah haji dan umrah Indonesia setiap tahun serta sorotan soal kualitas layanan akomodasi di Tanah Suci, pemerintah mulai melangkah lebih agresif. Salah satunya lewat realisasi investasi jumbo untuk pembangunan Kampung Haji Indonesia di Mekah, Arab Saudi, dengan nilai awal mencapai ratusan juta dolar AS.
Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani mengungkapkan, pemerintah Indonesia telah menggelontorkan investasi awal lebih dari 500 juta dolar AS atau setara Rp8,33 triliun. Dana tersebut digunakan untuk mengakuisisi hotel sekaligus membeli lahan strategis di kawasan Mekah.
"Nilai pembeliannya total itu adalah 500 juta dolar lebih sedikit," kata Rosan usai melapor kepada Presiden RI Prabowo Subianto di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu.
Sudah Amankan Sejumlah Properti di Makkah
Rosan menjelaskan, hotel yang telah diambil alih pemerintah RI terdiri dari tiga tower setinggi 28 lantai yang berlokasi di kawasan Tahrir. Luas lahan hotel tersebut mencapai sekitar 4.620 meter persegi.
Tak hanya itu, pemerintah juga telah mengamankan lahan tambahan seluas kurang lebih 4,4 hektare di area yang sama. Dengan akuisisi ini, total kawasan Kampung Haji Indonesia yang telah dikuasai kini mendekati 5 hektare.
Lahan tersebut akan menjadi fondasi pengembangan tahap berikutnya. Rencananya, akan dibangun 13 tower tambahan serta satu pusat perbelanjaan yang dirancang khusus untuk menunjang kebutuhan jamaah haji dan umrah asal Indonesia.
Untuk tahap lanjutan, kebutuhan investasi masih bersifat fleksibel. Rosan menyebut angkanya berada di kisaran 700 hingga 800 juta dolar AS, sementara nilai penawaran pembelian tanah secara keseluruhan mencapai sekitar 750 juta dolar AS.
“Paling nggak, ini adalah awal yang sangat baik. Inilah mandat yang diberikan kepada kami, sudah mulai kami laksanakan,” ujar Rosan.
Ia menargetkan, pembangunan di atas lahan yang baru diakuisisi tersebut bisa mulai berjalan pada kuartal IV tahun depan.
Dibiayai Danantara, Terbuka Kolaborasi ke Depan
Dari sisi pendanaan, Rosan memastikan seluruh proses tahap awal, termasuk pengambilalihan aset, sepenuhnya dibiayai oleh Danantara. Namun ke depan, peluang kolaborasi tetap terbuka.
Ia menyebut kerja sama dengan Kementerian Haji dan Umrah memungkinkan, mengingat kementerian tersebut juga memiliki sumber pendanaan sendiri.
Menurut Rosan, proyek Kampung Haji Indonesia bukan sekadar investasi, melainkan langkah strategis untuk meningkatkan standar pelayanan bagi jamaah Indonesia di Tanah Suci.
“Pada intinya, bagaimana kita meningkatkan pelayanan kepada jamaah kita menjadi lebih baik dan lebih nyaman,” katanya.
Mohon untuk memberikan komentar dengan jelas, sopan, dan bijaksana
Segala tulisan di ruang publik dapat meninggalkan jejak digital yang sulit dihilangkan
Segala tulisan yang memberikan sentimen negatif terkait SARA, ujaran kebencian, spamming, promosi, dan berbagai hal yang bersifat provokatif atau melanggar norma dan undang-undang dapat diproses lebih lanjut sesuai undang-undang yang berlaku
