#BersihAmanahProfesional
(021) 83780435 - 37
info@himpuh.or.id
082230139999

Berangkatkan 419 Jamaah, Himpuh Imbau Jamaah Siapkan Mental

Kategori : Berita, Ditulis pada : 09 Januari 2022, 22:36:37

Asosiasai Himpunan Penyelenggara Umrah dan Haji (HIMPUH) memberangkatkan 419 jamaah umrohnya, Sabtu (8/1/2022). Keberangkatan jamaah ini merupakan perdana, setelah sempat beberapa waktu ditutup sementara.

Sekretaris Jenderal Himpuh, M Firman Taufik, mengimbau jamaah untuk menyiapkan mental dalam pelaksanaan umroh di masa pandemi. Selain harus mengikuti beragam aturan yang ada, umrah kali ini juga memakan biaya dan waktu yang tidak sedikit.

"Mental jamaah harus disiapkan. Berangkat di masa pandemi, maka ada banyak aturan yang harus ditaati. Kedua, biaya mahal dan waktu yang lama," kata dia saat dihubungi Republika, Ahad (9/1/2022).

Berdasarkan perhitungan penyelenggara umroh, program umrah biasanya berjalan minimal 11 sampai 12 hari, termasuk karantina selama di Arab Saudi. Jamaah akan berada di Madinah selama 1 hingga 2 hari, dan sisanya dihabiskan di Makkah.

Firman menyebut, jika ditotal dengan masa karantina di Indonesia, maka waktu yang dibutuhkan jamaah untuk menyelesaikan umrah bisa mencapai 19 hari atau lebih. Karantina satu hari dilakukan sebelum keberangkatan dan tujuh hari saat kedatangan.

Untuk biaya, ia menyebut ada penyesuaian, mengikuti tujuan hotel yang digunakan untuk karantina. Namun, Kementerian Agama sendiri menetapkan standar harga minimal Rp 28 juta, di luar biaya karantina.

"Karantina di Makkah itu kisaran harganya mulai dari Rp 6,8 juta, di Madinah Rp 5,9 juta. Kalau di Indonesia, hotel bintang 2 atau 3 itu untuk 7 hari sekitar Rp 5 jutaan. Kalau ditotal, perkiraannya mencapai 30 hingga 38 juta," lanjutnya.

Kenaikan biaya, ujar Firman, juga terjadi untuk proses pembuatan visa. Semula, biaya untuk visa di angka 175 dolar atau Rp 2,5 juta kini menjadi 202 dolar atau Rp 2,9 juta. 

Perubahan biaya ini terjadi karena Saudi memasukkan komponen asuransi yang mengcover kebutuhan Covid-19. Namun, asuransi ini hanya berlaku 14 hari, dimana jika jamaah terpapar virus dan lebih dari 14 hari dirawat, biaya lainnya menjadi tanggungan pribadi.

Asuransi serupa juga disiapkan penyelenggara perjalanan dari Indonesia, terutama untuk mengantisipasi saat keberangkatan. Jika hasil tes PCR jamaah nantinya positif dan tidak jadi berangkat, biaya umrah nantinya dikembalikan meski tidak 100 persen.

"Dengan banyaknya tes PCR yang harus dilakukan, serta karantina beberapa hari, maka biaya umrah menjadi naik," ujar Firman. 

Dari 419 jamaah yang berangkat kemarin, ia menyebut tidak semuanya berasal dari Pulai Jawa. Beberapa ada yang datang dari Batam, Sulawesi dan Kalimantan. Sistem satu pintu atau One Gate Policy yang diterapkan Kemenag mengharuskan mereka menjalani karantina sehari sebelum keberangkatan di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta.  

 

(ihram.co.id/ICA)

messenger icon
messenger icon Chat Dengan Kami
built with : https://erahajj.co.id