#BersihAmanahProfesional
(021) 83780435 - 37
info@himpuh.or.id
082230139999

Cerita Jemaah Umrah, Terpaksa Beli Mahal dan Tempuh Jarak Jauh Demi Dapat Vaksin Meningitis

Kategori : Berita, Ditulis pada : 09 November 2022, 17:55:08

ilustrasi vaksin meningitis

HIMPUHNEWS - Kelangkaan vaksin meningitis masih menjadi masalah pelik yang harus dihadapi para calon jemaah umrah yang hendak beribadah ke Tanah Suci.

Meski saat ini pemerintah mengklaim vaksin sudah tersedia, namun fakta di lapangan tidak demikian, masih banyak calon jemaah yang kesulitan mendapatkan vaksin.

Di Bandung, Jawa Barat misalnya. H. Dodi Sudrajat, Ketua Korwil Himpunan Penyelenggara Umrah dan Haji (Himpuh) Jawa Barat ini menyampaikan, kelangkaan vaksin tercermin dari sistem pendaftaran online milik Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandung yang telah terisi penuh untuk dua pekan mendatang.

"Karena sudah tidak tersedia, terpaksa jemaah kita arahkan kerja sama dengan unit KKP yang ada di Jawa Barat lainnya, seperti KKP Cirebon dan KKP Pangandaran," katanya, Senin (9/11/2022).

Demi mendapatkan vaksin di luar kota itu, usaha yang dikerahkan jemaah sangat luar biasa, mulai dari memesan dua bus, hingga berangkat pukul 02.00 tengah malam, dengan harapan tiba pagi hari dan bisa mendapatkan vaksin yang menjadi syarat wajib keberangkatan umrah.

"Usaha ini kita lakukan karena wilayah terdekat yang masih menyediakan vaksin hanya di Pangandaran," tuturnya.

"Bahkan ada juga yang harus pergi dari Bandung ke Cilacap demi vaksin meningitis ini. Karena kalau kita cari di Jakarta pasti sudah diserbu duluan sama calon jemaah disana," sambungnya.

Kelangkaan vaksin, lanjut Dodi Sudrajat, tidak hanya terjadi dalam sistem pendaftaran online KKP, namun juga di klinik-klinik yang melayani penyuntikan, seperti Biofarma.

"Di sana pun kuotanya dibatasi, hanya 50-100. Sementara di Jawa Barat ini, setiap musim umrah rata-rata ada 300.000 jemaah yang berangkat. Jadi memang suplai vaksin belum bisa memenuhi kebutuhannya," jelas Dodi.

Tidak cukup sampai disitu, kerap kali jemaah harus membayar lebih mahal untuk bisa mendapatkan vaksin meningitis.

"Disini ada vaksin yang dijual harga Rp900 ribu dengan masa berlaku 5 tahun. Tapi itu tidak berarti karena buku kuningnya hanya berlaku 2 tahun. Mau tidak mau karena tidak ada lagi, jemaah pun terpaksa menggunakan itu," tandasnya.

Menurutnya, permasalahan ini perlu segera diatasi demi kelancaran perjalanan jemaah dalam beribadah ke Baitullah.

"Saya setuju apa yang disampaikan Sekjen Himpuh (Muhammad Firman Tufik), perlu ada diskresi bagi jemaah dalam situasi seperti ini. Jangan sampai terjadi insiden-insiden jemaah gagal berangkat karena vaksin. Tentu saja, jemaah tidak bisa berbuat apa-apa jika regulasi ini tetap diketatkan," paparnya.

Senada dengan itu, Nila salah seorang jemaah umrah asal Jakarta, dari travel Labaika juga mengaku kesulitan mendapatkan vaksin meningitis.

Ia mengatakan sudah mendatangi sejumlah fasilitas kesehatan (faskes) di Jakarta, namun semua mengatakan bahwa vaksin meningitis tidak tersedia.

"Akhirnya setelah mencari ke beberapa tempat, akhirnya saya dapat juga, tapi jenis vaksin meningitis nya berbeda dari umumnya, dia bisa bertahan 5 tahun, tapi harganya hampir Rp1 juta. Karena sudah dekat waktu berangkat, ya terpaksa saya pakai itu," ucapnya.

messenger icon
messenger icon Chat Dengan Kami
built with : https://erahajj.co.id