himpuh.or.id

Akui Pengelolaan Dana Haji Belum Optimal, BPKH Ungkap 2 Faktor Penyebab

Kategori : Berita, Ditulis pada : 12 November 2022, 18:44:25

Anggota Badan Pelaksana BPKH, Arief Mufraini

HIMPUHNEWS - Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) mengakui belum berhasil memenuhi harapan umat Islam dalam menghadirkan nilai manfaat yang optimal atas pengelolaan dana umat tersebut.

Anggota Badan Pelaksana BPKH, Arief Mufraini mengungkapkan, setidaknya ada dua faktor yang menghambat agresivitas kinerja investasi lembaganya.

Pertama, adalah karena besarnya dana haji yang sudah ditempatkan pada instrumen investasi Sukuk Dana Haji Indonesia (SDHI).

Arief menyebut, sekitar 75 persen atau Rp109,18 triliun dana haji telah ditempatkan di SDHI.

Penempatan pada instrumen SDHI tersebut umumnya memiliki jangka waktu (time period) yang cukup panjang, bisa 5, 10, bahkan 15 tahun.

"Ketentuan time period ini membuat proses pemindahan dana haji untuk digunakan pada instrumen investasi lain yang lebih potensial, menjadi tidak mudah," kata Arief dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) bertajuk Penguatan Ekosistem Ekonomi Haji Indonesia, pada Jumat (11/11/2022).

Kemudian faktor kedua, yang juga menghambat kinerja investasi BPKH adalah adanya ketentuan dalam Pasal 53 dalam Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2014 Tentang Penelolaan Keuangan Haji.

Pasal itu menyebutkan bahwa Anggota Badan Pelaksana dan Anggota Dewan Pengawas BPKH bertanggung jawab secara tanggung renteng terhadap kerugian atas penempatan atau investasi Keuangan Haji secara keseluruhan yang ditimbulkan atas kesalahan dan kelalaian dalam pengelolaanya.

"Jadi kita dituntut untuk sehati-hati mungkin dalam berinvestasi. Tidak boleh rugi. Kata-kata tidak boleh rugi itu cermin egoisme kita yang membuat aturan," tuturnya.

"Karena kalau rugi, ya kita yang menanggung bareng-bareng, dan ancamannya bisa ke uang atau aset pribadi anggota BPKH," sambung Arief.

Dua hal itulah yang mempengaruhi gerak BPKH, sehingga sampai saat ini kinerja investasinya cenderung melambat.

Meski demikian, di tengah dua faktor itu, Arief menyatakan, bahwa pihaknya tetap harus berusaha mengoptimalkan pengelolaan dana haji, mengingat instrumen investasi yang tersedia cukup banyak.

"Dan asumsi besarnya adalah mensuport ekosistem perhajian Indonesia. Ini penting agar menjadi fokus bersama," pungkasnya.

messenger icon
messenger icon Chat Dengan Kami
built with : https://erahajj.co.id