Komitmen Bersama Warga Palestina, HIMPUH Galang Donasi untuk Para Korban

HIMPUHNEWS - Himpunan Penyelenggara Umrah dan Haji (HIMPUH) mengajak seluruh anggota dan masyarakat Indonesia secara luas untuk ikut berkontribusi meringankan penderitaan warga Palestina.

HIMPUH telah membuka ruang penggalangan donasi untuk korban Palestina yang berjatuhan akibat konflik bersenjata antara Hamas dan Israel di Gaza, sejak 7 Oktober lalu.

Kepala Bidang Organisasi dan Kelembagaan HIMPUH, Fatma Kartika Sari melaporkan bahwa sampai saat ini jumlah donasi yang terkumpul telah mencapai Rp110 juta.

"Alhamdulillah respon pengurus dan anggota HIMPUH sangat baik sejak pertama kali kami membuka penggalangan donasi untuk Palestina. Bahkan jemaah haji dan umrah anggota HIMPUH, beberapa di antara mereka juga ikut berdonasi," ujar Fatma kepada Himpuhnews, Rabu (25/10/2023).

Fatma mengatakan donasi yang sudah terkumpul akan segera disalurkan pada pekan ini melalui dua lembaga yang kredibel, Aman Palestina dan Nusantara Palestina Center.

"Untuk donasi tahap pertama akan langsung kami salurkan. Tapi kami terus membuka ruang bagi siapa saja yang ingin berdonasi," tuturnya.

Fatma meyampaikan ucapan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah ikut membantu meringankan penderitaan warga Palestina khususnya di Gaza, baik lewat harta maupun lewat doa, tenaga, serta pikirannya.

"Insya Allah ini akan menjadi satu langkah baik, jiwa solidaritas, dan wujud komitmen kita untuk hadir bersama saudara-saudara Palestina," ucap Fatma.

"Semoga Allah SWT memberikan kekuatan untuk seluruh warga Palestina dalam melewati fase-fase berat saat ini," pungkas Fatma.

Bagi Anda yang berminat untuk ikut berdonasi, Anda dapat menyerahkannya melalui Bank Syariah Indonesia atas nama HIMPUH di Nomor Rekening 77771000558 (IDR). Konfirmasi donasi ke nomor kontak 081533252009.

Untuk informasi tambahan, hingga 25 Oktober 2023 total korban jiwa dari pihak Palestina mencapai 5.791 orang termasuk 2.360 anak-anak dan 1.292 perempuan.

Adapun korban luka-luka mencapai 16.297 orang termasuk 2.000 anak-anak dan 1.400 perempuan.