himpuh.or.id

Semangka Jadi Simbol Solidaritas Palestina, Ternyata Begini Asal Usulnya

Kategori : Berita, Topik Hangat, Ditulis pada : 03 November 2023, 13:25:24

Semanga jadi Simbol perjuangan Palestina. (foto:ist/dok)

HIMPUHNEWS - Akhir-akhir ini ramai orang-orang dimedia sosial memposting emoji maupun gambar semangka sebagai dukungan atas Palestina akan perjuangan mereka menghadapi zionis Israel.

Maraknya penggunaan emoji semangka ini bukan tanpa sebab. Warna merah, putih, hitam, dan hijau pada semangka identik mencerminkan warna bendera Palestina.

Buah semangka diketahui juga memiliki sejarah panjang sebagai simbol perlawanan untuk kemerdekaan bagi bangsa Palestina dan dinilai sebagai tanda akan budaya dan identitas rakyat dari negara para nabi tersebut.

Melansir dari Al-Jazeera, simbol semangka pertama kali muncul saat Perang Enam Hari pada 1967. Perang ini terjadi saat israel menguasai Tepi Barat dan Gaza, dan mengontrol Yerusalem Timur.

Kala itu, Israel melarang bendera Palestina di wilayah pendudukan. Israel membuat aturan bahwa pengibaran bendera Palestina di depan umum adalah pelanggaran pidana.

Untuk menghindarinya, masyarakat Palestina pun mulai menggunakan semangka sebagai simbol perlawanan atas penindasan yang dilakukan Israel terhadap identitas dan bendera Palestina. Sejak saat itu buah semangka ini akhirnya muncul dalam karya seni, kemeja, grafiti, dan poster.

Dikutip dari The National, pada tahun 1980 tentara Israel menutup 79 galeri yang sedang memamerkan karya seniman Sliman Mansour, Nabil Anani, dan Issam Badr karena karya-karya tersebut dianggap mengandung unsur politis dan warna bendera Palestina.

"Mereka mengatakan kepada kami bahwa mengecat bendera Palestina itu dilarang, tapi warnanya juga dilarang. Maka Issam berkata, ‘Bagaimana jika saya membuat bunga berwarna merah, hijau, hitam dan putih?’, dan petugas itu menjawab dengan marah, ‘Ini akan disita. Bahkan jika Anda mengecat semangka, itu akan disita,’” kata Mansour dalam pernyataan kepada The National pada tahun 2021.

Larangan penggunaan bendera Palestina kemudian dicabut pada tahun 1993 seiring dengan adanya Perjanjian Oslo (Oslo Accord) untuk perdamaian Israel dan Palestina yang ditandatangani oleh PM Israel Yitzhak Rabin dan Ketua PLO (Palestine Liberation Organization) Yasser Arafat dan disaksikan oleh Presiden Amerika Serikat Bill Clinton, sebagaimana dilansir Britannica. Ini adalah perjanjian formal pertama yang mencoba menyelesaikan konflik Israel-Palestina yang telah berlangsung selama beberapa dekade.

Namun, perjanjian perdamaian ini banyak dilanggar pada tahun 1996 seiring dengan taktik Netanyahu mempercepat pemilu Israel untuk menjegal upaya kemerdekaan Palestina.

Kendati Sliman Mansour tidak menggerakkan seniman lain perihal karya lukisan, cerita tentang semangka ternyata menginspirasi seniman lainnya di tahun-tahun berikutnya.

Salah satunya, Khaled Hourani. Ia melukis sepotong semangka untuk proyek bertajuk "Subjective Atlas of Palestine" pada tahun 2007. Ia menggambar buah itu setelah mendengar cerita versi Sliman Mansour.

Proyek ini dipamerkan di negara-negara seperti Skotlandia, Prancis, Jordania, dan Mesir. Setelah itu, seniman-seniman lainnya menyusul langkah Hourani untuk membuat karya semangka lainnya.

Belakangan ini, penggunaan bendera Palestina kembali mendapat kecaman. Pada Januari 2023, Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Israel, Itamar Ben-Gvir, menginstruksikan polisi untuk menyita bendera Palestina dari tempat umum.

Kemudian pada bulan Juni dibuat rancangan undang-undang yang melarang penggunaan bendera di lembaga-lembaga yang didanai negara, yang menurut laporan media Israel Haaretz telah mendapat persetujuan awal dari Knesset (parlemen Israel).

Sebagai tanggapan atas rancangan undang-undang tersebur, Zazim, sebuah organisasi perdamaian akar rumput Arab-Israel, memasang bendera Palestina – dalam bentuk semangka – di sekitar selusin layanan taksi Tel Aviv.

Amal Saad adalah warga Palestina dari Haifa yang mengorganisir kampanye semangka Zazim.

"Jika Anda ingin menghentikan kami, kami akan menemukan cara lain untuk mengekspresikan diri," kata Amal.

Menargetkan seniman dan karya dalam kecaman adalah salah satu taktik yang digunakan oleh penjajah Israel untuk menghapus identitas rakyat Palestina.

Sliman Manshour mengatakan, "mereka (Israel) menginginkan orang Palestina menjadi orang tanpa kebudayaan dan sejarah. Sebagian orang bahkan menolak mengakui eksistensi rakyat Palestina. Kesenian menjadi senjata untuk melawan hal tersebut."

Media sosial mempunyai kekuatan yang besar untuk menyuarakan hak-hak kemerdekaan Palestina. Sejarah panjang semangka ini, akhirnya banyak diketahui oleh orang-orang dan membuat mereka aktif menunjukkan dukungannya dengan menggunakan emoji semangka.

messenger icon
messenger icon Chat Dengan Kami
built with : https://erahajj.co.id