25 Ribu Artefak dari Era Khalifas Rasyidin Ditemukan di Jeddah
HIMPUHNEWS - Program Jeddah Tarikhiyah, bekerja sama dengan Haiah al-Turats, mengumumkan hari Ahad (4/2), penemuan sekitar 25.000 peninggalan bersejarah, yang tertua berasal dari abad pertama dan kedua Hijriyah di 4 situs bersejarah.
Keempat situs tersebut adalah Masjid Utsman bin Affan radhiyallahu ‘anhu, As-Syuna al-Atsariyah, Bagian Parit Timur, dan Tembok Utara. Penemuan di lokasi tersebut bagian dari proyek peninggalan barang bersejarah di bawah supervisi Program Jeddah Tarikhiyah.
Dilansir dari saudigazette pada Minggu (04/02) Pengumuman penemuan arkeologi ini sejalan dengan upaya menghidupkan kembali sejarah Jeddah yang diluncurkan oleh Pangeran Muhammad bin Salman, Putra Mahkota dan Perdana Menteri Arab Saudi, untuk melestarikan monumen nasional, pengawasan dan perawatannya.
Pemeliharaan situs penuh dengan peninggalan sejarah ini, sebagai upaya meningkatkan status sejarah Jeddah, pusat kebudayaan dan sesuai dengan tujuan Visi Kerajaan 2030 dalam merawat situs arkeologi.
Pekerjaan survei dan penggalian arkeologi yang dimulai pada bulan Rabi’ al-Awwal 1442 (November 2020), menghasilkan penemuan 11.405 bahan keramik dengan berat total 293 kg, 11.360 bahan tulang hewan dengan total berat 293 kg.
Ditemukan pula bahan cangkang ratusan kilogram dengan berbagai bentuk dan macamnya, selain bahan kaca sebanyak 191 jenis dengan berat total 5 kg, sementara bahan logam mencapai 72 jenis dan berbagai potongan peninggalan bersejarah sebera total 531 kg, yang merupakan nilai penting bagi penemuan arkeologi nasional.
Penelitian di Masjid Utsman bin Affan radhiyallahu ‘anhu juga mengungkap bahan-bahan arkeologi tertua yang dimungkinkan berasal dari abad pertama dan kedua Hijriah (abad ke-7 dan ke-8 M), yaitu mulai pada masa awal Islam, pada masa Bani Umayyah, kemudian masa Bani Abbasiyah dan Mamluk, hingga masa modern pada awal abad ke 15 H.
Setelah dilakukan penelitian arkeologi terhadap potongan kayu eboni yang ditemukan tergantung pada kedua sisi mihrab di masjid tersebut, diperkirakan bahwa mihrab tersebut berasal dari abad pertama dan kedua Hijiryah, yang berasal dari pulau Ceylon di Samudera Hindia, menunjukkan adanya hubungan komersial yang luas dengan Mesir dengan kota bersejarah Jeddah.
Bahan-bahan yang ditemukan di masjid tersebut termasuk berbagai bejana keramik dan potongan porselen berkualitas tinggi. Beberapa di antaranya berasal dari tempat pembakaran di provinsi Jiangxi, Tiongkok antara sekitar abad ke-10 dan ke-13 Hijiryah (abad ke-16 dan ke-19 M). Selain itu ditemukan pula bejana tembikar yang berasal dari dari era Abbasiyah, menurut studi terbaru.
Di situs As-Syuna, rangkaian peninggalan arsitektur bersejarah setidaknya berasal dari abad ke-13 H, juga terdapat bukti peninggalan arkeologi berasal dari sekitar abad ke-10 H. Di antara yang ditermukan adalah bagian-bagian bahan tembikar, yang terdiri dari porselen dan keramik lainnya dari Eropa, Jepang dan Cina, yang kemungkinan berasal dari abad ke-13 dan ke-14 Hijriah.
Penggalian di situs Al-Kidwa (Bab Mekah) juga mengungkap penampakan bagian parit timur, yang kemungkinan besar berasal dari akhir abad ke-12 H (akhir abad ke-18 M).
Sejumlah batu nisan yang terbuat dari batu galian, granit dan marmer, yang di atasnya diukir beberapa tulisan, ditemukan di kuburan bersejarah Jeddah. Para ahli meyakini beberapa di antaranya berasal dari abad ke-2 dan ke-3 Hijriah (abad ke-8 dan ke-9 M). Di antaranya tertulis nama orang, ucapan belasungkawa dan ayat Alquran. Kajian dan penelitian atas temuan tersebut masih dibutuhkan untuk menentukan klasifikasinya lebih akurat oleh para ahli.
Kajian arkeologi terhadap empat situs bersejarah tersebut meliputi penggalian arkeologi, analisis sampel radiokarbon, analisis tanah dan kajian geofisika dan ilmiah terhadap bahan-bahan yang ditemukan, selain pemindahan lebih dari 250 sampel kayu dari 52 bangunan arkeologi untuk dipelajari.
Penelitiannya dilakukan secara khusus di laboratorium internasional untuk mengidentifikasi dan menentukan usia kronologisnya. Tidak luput penelitian arsip internasional lainnya yang menghasilkan koleksi lebih dari 984 dokumen sejarah tentang Jeddah, termasuk peta sejarah dan gambar Tembok Jeddah yang bersejarah Al-Syunah dan situs arkeologi lainnya yang ditinjau dan dipelajari secara ilmiah.
Sebagai catatan, pengerjaan Proyek Purbakala di Kawasan Bersejarah Jeddah dimulai pada bulan Jumada Al-Awwal 1441 H (Januari 2020 M), yang dimulai dengan mempersiapkan studi eksplorasi dan melakukan survei geofisika untuk mengungkap landmark yang tertimbun di dalam tanah pada empat situs bersejarah; Masjid Otsman bin Affan radhiyallahu ‘anhu, situs Al-Syuuna, sebagian tembok utara dan kawasan Al-Kadwa.
Mohon untuk memberikan komentar dengan jelas, sopan, dan bijaksana
Segala tulisan di ruang publik dapat meninggalkan jejak digital yang sulit dihilangkan
Segala tulisan yang memberikan sentimen negatif terkait SARA, ujaran kebencian, spamming, promosi, dan berbagai hal yang bersifat provokatif atau melanggar norma dan undang-undang dapat diproses lebih lanjut sesuai undang-undang yang berlaku