#BersihAmanahProfesional
(021) 83780435 - 37
info@himpuh.or.id
082230139999

Berkunjung Sejenak ke Perpustakaan Masjidil Haram, Pusat Keilmuan Tertua Sejak Zaman Dinasti Abbasiah

Kategori : Berita, Topik Hangat, Ditulis pada : 18 Maret 2024, 10:48:45

1286246-1277024779.jpg

HIMPUHNEWS - Masjidil Haram di Makkah, Arab Saudi dilengkapi berbagai fasilitas keagamaan dan pendidikan, salah satunya perpustakaan.

Perpustakaan Masjidil Haram, yang berafiliasi dengan Kepresidenan Umum untuk Urusan Dua Masjid Suci, adalah salah satu tempat yang tak boleh dilewatkan untuk dikunjungi oleh jemaah haji dan umrah. Berkunjung ke Perpustakaan Masjidil Haram menjadi kesempatan untuk memperkaya pengetahuan.

Perpustakaan ini merupakan salah satu perpustakaan tertua di dunia Islam. Didirikan pada abad kedua Hijriah pada awal masa Bani Abbasiyah pada tahun 160 Hijriyah. Pada saat itu perpustakaan ini bernama Perpustakaan Masjid Agung Makkah pada tahun 1357 H ketika Raja Abdul Aziz bin Abdul Rahman Al-Saud membentuk sebuah komite ulama Mekah untuk mempelajari kondisinya dan mengaturnya sesuai dengan status dan kepentingannya.

Perpustakaan dimulai di bawah salah satu kubah Masjidil Haram yang didedikasikan untuk pelestarian salinan Al-Qur'an.

intercontinental-dar.jpg

Pada tahun 1357 H, perpustakaan untuk pertama kalinya berpindah ke luar Masjidil Haram hingga berafiliasi dengan Kementerian Haji hingga tahun 1385 H, kemudian berafiliasi dengan Presidensi Umum Pengawasan Keagamaan di Masjidil Haram. Kemudian berganti nama menjadi Presidensi Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi serta menjadi perpustakaan umum untuk melayani para pelajar agama.

Perpustakaan ini letaknya di Gate No.79 atau King Fahd Gate yang letaknya berhadapan dengan Zam Zam tower. Saat memasuki pintu tersebut sudah ada petunjuk yang mengarahkan ke perpustakaan yang berada di lantai atas atau lantai dua Masjidil Haram. Atau bisa juga masuk melalui pintu di samping Gate 79.

Untuk masuk berkunjung ke perpustakaan tidak harus mendaftar atau menjadi anggota lebih dulu. Semua jemaah boleh singgah dan datang untuk membaca di perpustakaan masjid yang nyaman.

Perpustakaan Masjidil Haram atau di petunjuk arah tertulis Library of Al-Masjid Al-Haram diresmikan penggunaannya untuk umm setelah proses renovasi panjang pada 1 Juni 2013 atau 1434 H oleh Gubernur Makkah Khalid Al-Faisal. Perpustakaan ini memiliki luas sekitar 1.000 meter persegi dan menampung sebanyak 30.000 buku dan 5.600 judul.

Bentuk interior ruangan perpustakaan ini tidak jauh berbeda dengan perpustakaan pada umumnya. Ada meja dan kursi baca, ada rak-rak kayu tempat meletakan koleksi buku, ada peralatan fasilitas pendukung seperti komputer atau tempat foto copi dan internet, tentu ada pustakawannya. Demikian pula dengan koleksinya bukan hanya buku dalam bentuk cetakan tapi ada juga fasilitas e-book dan audio.

Perpustakaan ini memiliki koleksi lebih dari 30.000 eksemplar buku dan 200 buah cd. Koleksi buku tersebut tidak seluruhnya berbahasa Arab, ada juga buku-buku berbahasa Inggris, Cina, Urdu, Perancis, Jerman, Turki, Bengali, India dan yang berbahasa Indonesia dengan koleksinya sekitar 15 judul sebanyak 40 eksemplar.

Di perpustakaan Masjidil Haram juga tersimpan kolek buku-buku langka sudah berusia tua. Daintaranya buku yang berasal dari abad kedua Hijriah, seperti “Al-Mustatab,” “Majmaa Al-Anhur Fi Sharh Multaqa Al-Abhur” dan “Al-Ashbah Wal Nazaer.”

1286241-52843921.jpg

Perpustakaan Masjidil Haram juga menyediakan ruang baca yang terdiri dari meja baca dan kursi yang berada di ruang bagian tengah yang bersebelahan dengan fasilitas komputer untuk membaca koleksi digital. Juga ada tempat baca yang berada di sudut-sudut dinding antara jendela dan rak buku, di sini membaca sambil lesehan di atas karpet yang empuk dan ruangan yang sejuk.

Suasana dalam ruang perpustakaan tenang dan hening jauh dari keriuhan. Bagi membawa telepon seluler wajib mematikan gadget-nya atau menggunakan pilihan suara getar. Itu termasuk saalh satu aturan yang harus dipatuhi saat berkunjung ke perpustakaan Masjidil Haram.

Untuk bisa berkunjung ke perpustakaan jadwal atau jam kunjungan juga diatur. Jam buka layanan perpustakaan mulai 7.30 – 24.00 lebih tiga puluh menit waktu setempat. Untuk waktu kunjungan perempuan dibuka pada hari Kamis dan Sabtu pukul 4.00 – 8.00 pagi.

Namun dalam waktu kunjungan tersebut ada aturan yang harus dipatuhi. Saat terdengar suara azan untuk salat, anda harus bergegas meninggalkan perpustakaan untuk menunaikan salat, jika tidak akan ada petugas yang menegur meminta keluar karena saat waktu salat perpustakaan tutup.

Aturan lainnya, sama seperti saat berkunjung ke perpustakaan lainnya, pengunjung diwajibkan mengisi buku, dilarang membawa makanan, minuman dan barang lainnya, melepaskan sandal/sepatu. Jika ada kesulitan silahkan meminta bantuan petugas perpustakaan.

Selama pandemi Covid-19 pengelola perpustakaan Masjidil Haram untuk melindungi koleksinya mereka teknologi ozon, dan perangkat berbasis ozon untuk mendisinfeksi manuskrip serta buku sejarah. Menurut Kepala Unit Sanitasi perpustakaan Khaled Al-Zahrani, semua buku didesinfeksi menggunakan teknologi modern setelah dibaca oleh pengunjung dan peneliti.

Desinfeksi menggunakan peralatan yang mampu menampung 100 buku dan membutuhkan waktu sekitar delapan jam untuk mendisinfeksi semua buku dan membersihkannya dari bakteri dan zat berbahaya.

Gas ozon mengandung oksidan tinggi yang mampu membunuh mikroorganisme, termasuk beberapa bakteri dan virus. Selain itu, tidak meninggalkan residu beracun, tak seperti banyak larutan pembersih industri.

Tafsir Al-Azhar karya Buya Hamka

Di antara rak-rak buku yang berjejer rapi, terdapat rak khusus buku-buku dalam berbagai bahasa; bahasa Inggris, Prancis, Rusia, Urdu, Persi, Hausa, Bangla, Melayu atau Indonesia serta lainnya.

Buku-buku dalam berbagai bahasa tersebut disediakan tentunya bagi para pengunjung dari seluruh dunia yang belum mengerti bahasa Arab dan ingin menikmati layanan perpustakaan Masjidil Haram. Mereka bisa memilih sejumlah buku dalam bahasa negaranya atau yang dipahaminya untuk dibaca dan ditelaah.

Adapun diantara buku-buku berbahasa Indonesia yang terpajang di perpustakaan Masjidil Harom, yang menarik adalah kehadiran Tafsir Al-Azhar karya fenomenal Buya Hamka.

Buku tafsir Al-Azhar yang ditulis Buya Hamka berderet sebanyak 9 jilid. Tafsir Hamka yang ada di perpustakaan tersebut diterbitkan oleh salah satu penerbit buku-buku Islam ternama yang berada di Depok Jawa Barar.

Kehadiran Tafsir karya ulama kharismatik asal Tanah Minang di perpustakaan Masjidil Harom ini tentu membanggakan umat Islam Indonesia. Hal tersebut juga sekaligus membuktikan penghargaan dan pengakuan terhadap kitab Tafsir karya anak Bangsa.

Selain tafsir Al-Azhar karya Buya Hamka, buku-buku berbahasa Indonesia dan Melayu lainnya kebanyakan adalah buku terjemahan. Seperti buku karya Ulama Saudi terkenal Syaikh Al-‘Arifi berjudul Istamti’ bihayatik, atau dalam edisi bahasa Indonesia diberi judul, Enjoy Your Life, Nikmati Kehidupan Anda.

Selamat menunaikan ibadah di Masjidil Haram dan silahkan singgah ke Perpustakaan Masjidil Haram atau Library of Al-Masjid Al-Haram.

messenger icon
messenger icon Chat Dengan Kami
built with : https://erahajj.co.id