Pengrajin Saudi Tunjukan Rumitnya Proses Menenun Kain Kiswah Ka'bah
HIMPUHNEWS - Forum Umrah dan Ziyarah yang dibuka pada Senin 22 April 2024 di King Salman International Convention Center di Madinah dihadiri banyak pengunjung dari seluruh dunia.
Pada event tersebut, Paviliun milik Otoritas Umum Perawatan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi menjadi magnet yang menarik para pengunjung yang datang. Ini karena di Paviliun tersebut dipamerkan proses dari pembuatan dan penjahitan kain Kiswah Ka'bah oleh pengrajin Saudi.
Pengrajin terampil menghabiskan waktu berjam-jam menulis ayat-ayat Alquran di papan kayu yang dirancang untuk menampung kain sutra, menggunakan benang perak dan emas untuk menyulamnya dalam kaligrafi Thuluth yang menunjukkan keahlian luar biasa.
Ammar Al-Sindi, salah satu penenun Kiswah di paviliun tersebut, mengatakan: "Produksi Kiswah melalui 10 tahap yang mematuhi standar yang dianut yang ditandai dengan presisi dan kualitas dalam penulisan, serta integrasi kain emas," kata dia seperti dikutip dari kantor berita saudi SPA pada Rabu (24/04).
Dikatakannya, Kiswah tersebut berisi 52 keping emas yang ditenun dengan 670 kilogram sutera alam dan dihiasi sekitar 120 kilogram emas dan 100 kilogram perak. Secara keseluruhan Kain tersebut memiliki berat 850 kilogram, terbagi menjadi 47 potong kain, dengan lebar 98 cm dan tinggi 14 meter.
Pembuatan Kiswah, yang diganti setiap tahun pada hari pertama Muharram dengan yang baru, memakan waktu 10 bulan, kata Al-Sindi, seraya mencatat bahwa biaya Kiswah berkisar antara SAR20 juta hingga SAR25 juta, dan diberikan sebagai hadiah dari Penjaga Dua Masjid Suci Raja Salman bin Abdulaziz Al-Saud.
Diketahui Pemerintah Saudi sejak era pendiri Raja Abdul Aziz bin Abdul Rahman Al Saud memberi perhatian yang besar pada kain kiswah ini. Dia bahkan memerintahkan pendirian rumah khusus pembuatan kiswah Ka’bah di Makkah Al-Mukarramah.
Proses perjahitannya di Kompleks Raja Abdulaziz untuk Kiswah Ka’bah di bawah naungan Kepresidenan Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Lokasinya di Umm Al-Joud di Makkah Al-Mukarramah.
Di antara hal terpenting yang dikembangkan pada masa pemerintahan Khadimul Haramain, Raja Salman adalah penyediaan mesin “Tajima” dan Jacquard, yang memproduksi kiswah Ka’bah diukir dengan pujian dan lentera emas dan kata-kata:
“يا الله، وسبحان الله وبحمده سبحان الله العظيم، وياديّان، ويامنّان، ولا إله إلا الله محمد رسول الله”
Proses ini dilakukan oleh tim teknis khusus dari tangan terlatih yang memenuhi syarat, yang dibuat lebih dari 9 ribu tali sutra. Untuk untuk kiswah membutuhkan waktu 6 hingga 8 bulan untuk diproduksi dengan lebih dari 200 tenagah ahli yang bekerja sepanjang tahun.
Tahapan penutup Ka’bah melewati beberapa departemen teknis dan operasional, yang dimulai dengan tahap pencelupan, sebagai tahap pertama produksi kiswah, di mana departemen pencelupan disediakan sutera alam murni dari jenis yang terbaik di dunia.
Kemudian penenunan otomatis yang berisi salinan frasa dan ayat Al-Qur’an, kemudian bagian laboratorium yang melakukan berbagai pengujian untuk benang sutera dan kapas.
Semua ini untuk memastikan bahwa pembuatannya sesuai dengan spesifikasi standar yang diperlukan dalam hal kekuatan tarik benang sutra dan ketahanannya terhadap faktor pengupasan.
Selain melakukan penelitian dan eksperimen yang diperlukan untuk itu, juga dilakukan tahap pencetakan, yang terdiri dari bagian ikat pinggang dan bordir, bagian menjahit kiswah dan kemudian bagian perawatan.
Setelah semua tahap produksi dan manufaktur selesai, dan di pertengahan bulan Dzulqadah, diadakan upacara tahunan di Pabrik Kiswah Ka’bah.
Kiswah diserahkan kepada kepala penjaga Rumah Suci Allah, yang pada gilirannya menyerahkannya kepada Ketua Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
Bagian terakhir yang harus dipasang adalah tirai pintu Ka’bah, yang merupakan salah satu tahapan tersulit dalam proses pergantian kiswah.
Setelah selesai, kiswah Ka’bah yang dilapisi dengan potongan kain putih padat setinggi sekitar 3 meter, diangkat dari Shazrawan (dasar marmer Ka’bah), yang dikenal sebagai proses “Ihram Ka’bah,” maka kiswah Ka’bah diangkat.
Mohon untuk memberikan komentar dengan jelas, sopan, dan bijaksana
Segala tulisan di ruang publik dapat meninggalkan jejak digital yang sulit dihilangkan
Segala tulisan yang memberikan sentimen negatif terkait SARA, ujaran kebencian, spamming, promosi, dan berbagai hal yang bersifat provokatif atau melanggar norma dan undang-undang dapat diproses lebih lanjut sesuai undang-undang yang berlaku