Hadiah Istimewa Shalat Jum’at Berjamaah di Masjidil Haram, Yaa اللّٰه , Panggil Kami Kembali Untuk Menyentuh Rumah-Mu ...
04 | Liputan Khusus Tim Survei Umrah Himpuh
Umrah di masa pandemi Covid-19 :
“Hadiah Istimewa Shalat Jum’at Berjamaah di Masjidil Haram, Yaa اللّٰه , Panggil Kami Kembali Untuk Menyentuh Rumah-Mu ...”
Makkah, 27 November 2020
Hari ini merupakan hari ke 7 sejak saat keberangkatan tim survei Himpuh pada 22 November lalu. Selama berada di Makkah tim ini mendapat pengalaman yang luar biasa terkait penetapan peraturan terkait pandemi Covid-19, yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Peraturan yang telah ditetapkan dan sudah dijalankan ini pun masih akan dikaji ulang oleh Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi untuk dilakukan perbaikan-perbaikan hingga kedepannya tidak ada lagi kekhawatiran adanya penyebaran Covid-19 yang dibawa oleh jamaah dari luar negaranya.
Di hari ke 7 ini merupakan hari Jum’at, yang biasanya di saat kondisi Umrah normal menjadi target para jamaah dari seluruh penjuru dunia untuk bisa melakukan shalat Jum’at berjamaah bersama imam Masjidil Haram. Tim khusus Himpuh fase ke 4 ini sudah mendapat pemberitahuan akan meninggalkan Makkah menuju ke Madinah, rombongan akan dijemput di lobby hotel jam 11.00 WAS untuk melakukan shalat Jum’at berjamaah di Masjidil Haram terlebih dahulu!
Muthawif pendamping rombongan menginstruksikan agar jamaah segera berkemas dan meletakkan seluruh barangnya di depan pintu kamar masing-masing. Kementerian Arab Saudi benar-benar menjalankan prosedur umrah dengan teliti, jamaah hanya diberi kesempatan untuk menunaikan rangkaian ibadah Umrah satu kali saja, bahkan hanya untuk sekedar Thawaf Wada’ pun tidak diperkenankan.
Rasa sesak yang menyeruak, seolah mereka tidak rela menapak keluar kota Makkah. Bimbang antara extend ataukah kembali ke Indonesia sesuai jadwal. Namun tidak serta merta meninggalkan kota Makkah, tim survei Himpuh menyiapkan waktu khusus bersama-sama menyisir sudut-sudut kesepian di seputar hotel dan Masjidil Haram untuk mengabadikan momen yang sangat sulit untuk bisa diabadikan saat kondisi Umrah normal, suasana lengang nan syahdu, seputar objek yang kosong melompong, tanpa seliweran orang lewat.
Tim survei menyisir mall-mall seputar hotel
Pertokoan di Zamzam Mall sudah mulai buka namun masih sepi pengunjung
Pemilik counter lebih banyak yang memilih untuk menutup gerainya
Kondisi jalan seputar Masjidil Haram tampak lengang
Setelah puas menyisir sudut kesepian bersama waktu yang tersisa, tim survei Himpuh kembali ke lobby hotel menunggu penjemputan muthawif dan guide dari muassasah.
Tepat pukul 11.00 WSA tim survei Himpuh telah siap menuju Masjidil Haram. Tidak seperti hari-hari sebelumnya, tampak keramaian di setiap titik pada hari Jum’at penuh berkah ini. Berbondong-bondong penduduk setempat berlomba menuju Masjidil Haram sedini mungkin untuk mendapatkan shaf di dalam masjid. Keramaian sudah mulai tampak ketika shalat subuh pagi ini.
Untuk shalat Jum’at berjamaah rombongan diarahkan menuju Gate King Abdullah-bangunan ekspansi pelebaran dari Masjidil Haram, tidak seperti biasanya di shalat wajib sebelumnya rombongan selalu masuk Masjidil Haram melalui pintu 64 atau 66 di bangunan masjid utama.
Antrian menuju Masjidil Haram
Seperti biasa, tim survei Himpuh didampingi oleh muthawwif dan pihak muassasah setiap kali masuk Masjidil Haram. Saat memasuki Masjidil Haram jamaah diarahkan melewati jalur khusus. Untuk penduduk setempat diwajibkan menunjukkan bukti terdaftar dalam aplikasi Eitmarna. Sedangkan selain penduduk setempat yang didampingi muthawwif dan pihak muassasah, pengecekan ini diabaikan.
Pengecekan izin masuk ke Masjidil Haram
Pintu King Abdullah, perluasan Masjidil Haram
Tim survei Himpuh masih saja terkungkung dalam suasana haru, mereka melewati jalur pengecekan sambil lalu saja, buliran-buliran airmata tak tertahankan, ketakutan yang mendalam selalu terngiang, akankah kami bisa kembali lagi yaa اللّٰه ?... Akankah undanganMU akan memanggil kami kembali menyentuh rumahMU yaa اللّٰه ?... Mereka hanya mampu terpaku dalam diam, isakan syahdu telah mengeringkan tenggorokannya. Lantunan takbir, istighfar, tahmid, tasbih hanya terucap lirih, berpacu silih berganti meluncur deras tanpa irama. Hanya itu yang mampu mereka lakukan!!. Tiada terbayang sebelumnya mereka akan mendapat bonus yang luar biasa, undangan khusus dari اللّٰه Ta’ala untuk melaksanakan shalat Jum’at berjamaah di Masjidil Haram.
Derap langkah tim survei Himpuh melaju tiada henti mengikuti arahan petugas yang dipasang berjejer agar mereka menempati shaf sesuai urutan kedatangan. Hanya satu keinginan mereka saat ini, ingin segera menggapai shaf itu, dan ingin segera merebahkan keningnya di atas gelaran sajadah, mereka hanya ingin segera bersujud, sujud syukur!!. Mereka meluruhkan gemuruh emosi yang campur-aduk di dada. Yah... begitulah cara اللّٰه Ta’ala saat menunjukkan kuasaNYA pada hamba yang berlimpah cintaNYA.
Khutbah Jum’at di masa pandemi ternyata singkat saja, hanya memakan waktu 25 menit. Usai shalat Juma’at berjamaah Tim survei Umrah Himpuh kesulitan bergeming dari shaf-nya. Seolah jiwa dan raganya lekat tak mampu bergerak. Semakin kelu rasanya untuk berucap. Lelehan air mata membasahi telapak tangan yang menelangkup lunglai. Rasa kebingungan dan kepasrahan saling beradu, menunggu keyakinan itu terjelma, suatu saat Engkau pasti akan membawa kami kembali disini.
Dengan sekuat angannya tim khusus meninggalkan shaf-nya. Mereka bergerak perlahan keluar dari Masjidil Haram. Oleh muthawif rombongan diarahkan agar langsung masuk bis yang akan membawanya ke Madinah Al-Munawarah.
Tempat wudhu di Masjidil Haram
Tempat wudhu di Masjidil Haram
Gentong air Zamzam ditunggu oleh petugas khusus
Aliran keran air Zamzam dimatikan sementara
Physical distancing saat sholat Jum’at tetap berlaku
Rak penyimpanan sepatu di dalam Masjid
Pada pukul 14.33 WAS bis meninggalkan Makkah. Rombongan menggunakan bis, dengan manifes yang sudah tertata rapih. Physical distancing kembali diberlakukan di dalam bis, kapasitas hanya diisi setengah saja. Perjalanan Makkah-Madinah ditempuh sekitar 6 jam, karena kondisi pandemi bis tidak bisa berhenti di rest area untuk melaksanakan shalat fardhu. Rombongan tiba di Madinah pukul 20.30 WAS dan langsung check in hotel.
Demikian hari terakhir Tim Survey Himpuh di Makkah. Selanjutnya kita nantikan liputan mereka in sya Allah live dari Madinah Al-Munawarah! (Humas Himpuh/DAN)
Versi PDF : klik disini.
Mohon untuk memberikan komentar dengan jelas, sopan, dan bijaksana
Segala tulisan di ruang publik dapat meninggalkan jejak digital yang sulit dihilangkan
Segala tulisan yang memberikan sentimen negatif terkait SARA, ujaran kebencian, spamming, promosi, dan berbagai hal yang bersifat provokatif atau melanggar norma dan undang-undang dapat diproses lebih lanjut sesuai undang-undang yang berlaku