Tahun 2025, Saudi Mulai Terapkan Kebijakan Tax Refund bagi Wisatawan
HIMPUHNEWS - Arab Saudi akan meluncurkan sistem pengembalian pajak pertambahan nilai (tax refund/PPN) bagi wisatawan pada tahun 2025 sebagai bagian dari upayanya untuk menarik lebih banyak wisatawan. Otoritas Zakat, Pajak, dan Bea Cukai Saudi akan mengawasi penerapan sistem ini, yang bertujuan untuk menyederhanakan kepatuhan pajak.
Dilansir dari gulfnews, Kerajaan bertujuan untuk menarik 127 juta pengunjung pada akhir tahun 2025, dengan pendapatan pariwisata diperkirakan mencapai SR346,6 miliar. Pertumbuhan ini dipandang sebagai kontribusi yang signifikan bagi ekonomi nasional, meningkatkan pendapatan non-minyak dan mendorong permintaan untuk lembaga sektor swasta.
Sistem pengembalian PPN atau tax refund akan memungkinkan wisatawan asing untuk mendapatkan kembali PPN yang mereka bayarkan atas pembelian selama kunjungan mereka ke Arab Saudi. Inisiatif tersebut dirancang untuk mendorong pariwisata dan membuat pengalaman berbelanja lebih menarik, kata laporan tersebut.
Otoritas Zakat, Bea Cukai, dan Pajak membuka konsultasi publik pada akhir Agustus 2024 lalu mengenai usulan perubahan peraturan pajak yang bertujuan untuk meningkatkan kepatuhan terhadap undang-undang value-added tax (VAT) atau pajak pertambahan nilai (PPN) dan menawarkan keringanan bagi beberapa pembayar PPN, demikian seperti dilansir dari gulfinsider.com Kamis (12/09).
Meskipun Arab Saudi tidak memungut pajak penghasilan pribadi, Kerajaan sudah mengenalkan bea cukai pada tahun 2017, dan PPN dinaikkan menjadi 15 persen pada tahun 2020 dari 5 persen saat pertama kali diterapkan pada tahun 2018.
Pengembalian pajak wisatawan akan mengikuti penangguhan biaya lisensi pada hotel, apartemen hotel, dan resor yang diumumkan minggu lalu sebagai strategi pemerintah untuk meningkatkan kontribusi pariwisata terhadap produk domestik bruto (PDB) menjadi 10 persen pada tahun 2030.
Dalam beberapa tahun terakhir, Arab Saudi telah memperkenalkan berbagai fasilitas untuk menarik lebih banyak wisatawan internasional. Ini termasuk penerbitan visa turis saat kedatangan atau daring bagi warga negara dari beberapa negara di bawah sistem yang diluncurkan pada tahun 2019.
Tahun lalu, Arab Saudi memperkenalkan visa transit empat hari, yang memungkinkan pemegangnya untuk melakukan umrah atau ziarah kecil di Masjidil Haram di Mekkah, mengunjungi Masjid Nabawi di Madinah, dan menghadiri berbagai acara di seluruh kerajaan.
Jumlah wisatawan ke Arab Saudi melonjak menjadi lebih dari 100 juta pada tahun 2023. Awal tahun ini, Menteri Pariwisata Saudi Ahmed Al Khateeb mengumumkan bahwa negara tersebut telah mencapai target pariwisata tahun 2023, dengan 77 juta pengunjung lokal dan 27 juta kedatangan internasional.
Mohon untuk memberikan komentar dengan jelas, sopan, dan bijaksana
Segala tulisan di ruang publik dapat meninggalkan jejak digital yang sulit dihilangkan
Segala tulisan yang memberikan sentimen negatif terkait SARA, ujaran kebencian, spamming, promosi, dan berbagai hal yang bersifat provokatif atau melanggar norma dan undang-undang dapat diproses lebih lanjut sesuai undang-undang yang berlaku