Budidaya Mawar Kota Thaif Dinobatkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh UNESCO
HIMPUHNEWS - Praktik budaya Arab Saudi yang terkait dengan budidaya mawar di kota Thaif, dinobatkan daftar Warisan Budaya Takbenda UNESCO selama sesi ke-19 Komite Antarpemerintah untuk Perlindungan Warisan Budaya Takbenda.
Sidang yang diselenggarakan di Asunción, Paraguay, dari tanggal 2 hingga 7 Desember, mengakui makna budaya dan nilai ekonomi mawar Thaif yang mendalam bagi masyarakat setempat.
Dilansir dari Arab News, Budidaya mawar di wilayah Thaif merupakan bagian integral dari identitas budayanya. Setiap tahun, mulai bulan Maret, keluarga berkumpul untuk memanen mawar harum di pagi hari, membawanya ke pasar atau pusat penyulingan. Air mawar dan minyak esensial yang dihasilkan digunakan secara luas dalam pengobatan tradisional, kosmetik, makanan, dan ritual keagamaan, sering kali berfungsi sebagai hadiah yang berharga.
Nominasi tersebut menyoroti bagaimana praktik ini menyatukan masyarakat dan menopang ekonomi wilayah tersebut. Komisi Warisan Arab Saudi memainkan peran penting dalam mendokumentasikan dan menyajikan pentingnya budaya Taif yang diajukan ke UNESCO.
UNESCO menggambarkan tradisi tersebut sebagai "warisan hidup," memuji perannya dalam melestarikan pengetahuan lokal, mendorong pembelajaran antargenerasi, dan meningkatkan kohesi sosial.
Nancy Ovelar de Gorostiaga, Ketua Sesi ke-19 dan Duta Besar Paraguay untuk UNESCO, menggarisbawahi pentingnya mengakui praktik budaya di seluruh dunia untuk memastikan keberlanjutannya bagi generasi mendatang.
Komite tersebut juga menorehkan beberapa tradisi lain dari berbagai negara, termasuk ritual pembuatan hujan Wosana dari Botswana, aliran musik Guarania dari Paraguay, dan seni berkuda dari Portugal.
Thaif, Kota Bunga Mawar
Diketahui Kota Thaif yang disebut sebagai Kota Mawar berlokasi di Tenggara Kota Makkah dan masih merupakan bagian dari Provinsi Makkah. Efisiensi waktu tempuh darat yang hanya 1,5 jam dari Makkah menjadi salah satu alasan mengapa Taif masuk ke dalam destinasi favorit khususnya bagi para jemaah haji dan umrah.
Kota Taif terletak di daerah dataran tinggi lereng penggunungan Hejaz yang terbentang dari lereng Hejaz memiliki ketinggian 1.879 meter atau 6.165 kaki di atas permukaan laut yang membuat iklim di Taif jauh lebih sejuk dari daerah sekitarnya yang mayoritas terdiri dari padang pasir. Suhu rata-rata di Taif dalam setahun bisa mencapai 7 derajat Celsius pada musim dingin dan 38 derajat Celsius pada musim panas.
Suhu dingin di dataran yang lebih tinggi mendukung pertumbuhan pesat bunga mawar di kota Taif hingga Taif dijuluki sebagai The City of Roses atau Kota Mawar. Memasuki bulan April, 800 perkebunan mawar di Taif bersemi dan mewarnai serta mengharumkan Arab Saudi dengan 300 juta bunga mawarnya yang bermekaran.
Jenis mawar yang tumbuh di Kota Taif adalah mawar Damask, memiliki 30 kelopak lembut dengan aroma yang lebih harum dan kuat dibandingkan mawar pada umumnya. Produk-produk mawar Taif ini memiliki kualitas mawar terbaik yang sering dijadikan suvenir andalan oleh para turis yang berkunjung. Keistimewaan mawar Taif ini mendorong munculnya budaya untuk memberikan sebotol minyak mawar kepada pasangan yang baru menikah dan mengoleskannya di pergelangan tangan tamu yang datang ke rumah sebagai simbol "menghormati".
Mohon untuk memberikan komentar dengan jelas, sopan, dan bijaksana
Segala tulisan di ruang publik dapat meninggalkan jejak digital yang sulit dihilangkan
Segala tulisan yang memberikan sentimen negatif terkait SARA, ujaran kebencian, spamming, promosi, dan berbagai hal yang bersifat provokatif atau melanggar norma dan undang-undang dapat diproses lebih lanjut sesuai undang-undang yang berlaku