himpuh.or.id

Simak! Ini Panduan Aman dan Nyaman Beribadah di Madinah bagi Jemaah Haji Indonesia

Kategori : , Ditulis pada : 07 Mei 2025, 09:00:39

jamaah-haji-beribadah-di-raudhah-masjid-nabawi-ini-tata-cara-masuknya-kkg8y6ZNr0.jpg

HIMPUHNEWS – Gelombang keberangkatan jemaah haji Indonesia ke Arab Saudi resmi dimulai hari ini. Sebelum menuju Makkah, para jemaah akan terlebih dahulu singgah dan beraktivitas di Madinah. Kementerian Agama (Kemenag) RI pun membagikan sejumlah panduan penting agar para jemaah dapat menjalani ibadah dan kegiatan dengan lancar, aman, serta nyaman.

Dalam Buku Manasik Haji 2025 yang dirilis Kemenag, Jumat (2/5/2025), jemaah diimbau untuk menjaga ketertiban sejak kedatangan di Bandara Madinah. Seluruh jemaah akan diarahkan menuju hotel masing-masing menggunakan bus, dan penting untuk mencatat nama atau nomor hotel, nama majmuah atau penyelenggara haji Arab Saudi, serta wilayah tempat tinggal.

Hal ini bertujuan agar jemaah tidak mengalami kesulitan saat kembali ke penginapan. Apalagi, area sekitar Masjid Nabawi yang menjadi pusat aktivitas di Madinah bisa cukup membingungkan bagi pendatang baru.

Soal Salat Arbain dan Ziarah ke Makam Nabi

Kemenag juga mengingatkan agar jemaah tidak memaksakan diri mengejar salat arbain atau salat berjemaah sebanyak 40 kali di Masjid Nabawi. Selain bukan merupakan rukun atau kewajiban dalam haji, pelaksanaannya pun belum tentu dapat dituntaskan karena keterbatasan waktu tinggal.

“Jemaah haji lemah, lansia, risiko tinggi dan sakit, sebaiknya tidak memaksakan diri untuk melakukan salat arbain di Masjid Nabawi dengan tetap salat berjemaah di hotel,” tulis Kemenag dalam buku manasik tersebut.

Ziarah ke makam Nabi Muhammad SAW dan berdoa di Raudhah tetap dianjurkan, namun dilaksanakan sesuai jadwal resmi. Kegiatan ini bersifat sunah dan tidak berdosa jika tidak dilakukan.

“Hukum berziarah ke makam Nabi Muhammad SAW, keluarga dan para sahabat, salat arbain dan berziarah ke tempat-tempat bersejarah lainnya adalah sunah. Jemaah haji yang tidak sempat berziarah ke makam Rasulullah di Madinah tidak berdosa. Jika ada uzur, mereka tetap bisa menyampaikan salam kepada Nabi dan membaca salawat atas Rasulullah di hotel tempat tinggal atau rumah sakit bagi yang dirawat,” tertulis dalam Buku Manasik Haji 2025.

Perhatikan Kondisi Hotel dan Fasilitas

Sebanyak 95 hotel di sekitar Masjid Nabawi telah disiapkan untuk menampung jemaah Indonesia. Mayoritas hotel berjarak dekat dengan masjid, memungkinkan jemaah berjalan kaki.

Namun, Kemenag menyoroti sejumlah karakteristik hotel di Madinah yang perlu diperhatikan. Di antaranya, ukuran lobi yang kecil dan lift yang terbatas. Oleh karena itu, jemaah disarankan untuk mengatur waktu keberangkatan dan kepulangan dari masjid agar terhindar dari antrean panjang.

Tidak ada musala di hotel, dan tidak tersedia mesin cuci serta tempat menjemur pakaian. Jemaah juga dilarang menjemur baju di jendela atau membuat jemuran dengan mengikat tali di sprinkler kamar.

Jaga Kesehatan dan Ketertiban

Menghadapi cuaca panas khas Madinah, jemaah diimbau menggunakan masker dan payung saat beraktivitas di luar ruangan. Pola makan pun harus dijaga dengan mengonsumsi makanan pada jam yang telah ditentukan agar tetap segar.

Larangan merokok berlaku ketat di hotel dan area sekitar Masjid Nabawi. Sementara itu, fasilitas city tour di Madinah tersedia dan akan dikoordinasikan oleh majmuah atau syarikah yang bertugas.

Dengan memperhatikan panduan ini, jemaah diharapkan dapat menjalankan ibadah dengan lancar dan nyaman sebelum menuju puncak haji di Makkah.

messenger icon
messenger icon Chat Dengan Kami
built with : https://erahajj.co.id