Jamaah Bisa Manfaatkan Smart Card Haji untuk Layanan Teller
Otoritas Saudi sebut jamaah haji asing dapat menggunakan kartu pintar atau smart card hajinya untuk layanan teller. Kartu tersebut memungkinkan jamaah yang datang dari luar negeri melakukan transfer uang dari rekening bank mereka di negara masing-masing.
Tak hanya itu, kartu pintar ini juga memungkinkan para peziarah digunakan sebagai kartu pembayaran, untuk membeli barang-barang di Kerajaan. Kartu tersebut ke depan akan beroperasi di jaringan Mada Arab Saudi.
Dilansir di Saudi Gazette, Rabu (30/6), manfaat ini dapat dirasakan tahun depan, mengingat pelaksanaan haji tahun ini dibatasi hanya untuk jamaah domestik.
Fasilitas dan layanan baru akan tersedia pada kartu pintar pada tahap kedua implementasinya, yang menampilkan beberapa layanan tambahan.
Kartu tersebut pertama kali digunakan selama musim haji 2019 secara eksperimental. Otoritas Saudi hanya mendistribusikan 50.000 kartu di antara peziarah.
Kementerian Haji dan Umrah meluncurkan kartu pintar tahap pertama pada Desember 2020 dan akan diaktifkan untuk pertama kalinya. Ke depan, kartu ini akan mencakup seluruh jamaah pada musim haji mendatang.
Tahap pertama pengembangan kartu dilakukan untuk menghubungkan operasi dan layanan dari semua sektor di bawah kementerian.
Fitur utama dari fase pertama ini adalah penerbitan kartu identitas pintar untuk setiap peziarah yang berisi informasi pribadi, medis dan tempat tinggalnya.
Kartu pintar akan berperan dalam memandu peziarah ke akomodasi mereka di tempat-tempat suci dan memungkinkan mereka memiliki akses ke berbagai fasilitas dan layanan. Ia juga akan berperan dalam mencegah keberadaan haji ilegal.
Kartu tersebut dianggap sebagai salah satu hasil inisiatif Visi 2030. Implementasi dari inisiatif tersebut terbukti menjadi model yang sukses untuk penerapan teknologi dalam melayani jamaah.
Kartu pintar beroperasi melalui Near-field communication (NFC), yang merupakan teknologi konektivitas nirkabel jarak pendek. Teknologi ini memungkinkan perangkat dengan kemampuan NFC berkomunikasi satu sama lain.
NFC juga memungkinkan kartu tersebut dibaca melalui perangkat swalayan Kiosk, yang ditempatkan di tempat-tempat suci.
Kartu tersebut berisi kode batang yang dibaca oleh pekerja untuk mengetahui data peziarah. Keberadaan kartu ini akan dikelola melalui pusat terpadu untuk mengontrol semua layanan.
Emir Makkah, Pangeran Khaled Al-Faisal, baru-baru ini menganugerahkan Penghargaan Makkah untuk Keunggulan dalam Layanan Haji dan Umrah kepada kementerian sebagai apresiasi atas upayanya selama pandemi Covid-19. Penghargaan juga diberikan untuk implementasi proyek kartu haji pintar itu.
Pj Menteri Haji dan Umrah, Dr. Essam Bin Saad, mengatakan kementerian memenangkan Makkah Excellence Award atas upayanya selama pandemi dan penggunaan teknologi, serta aplikasi modern yang bertujuan meningkatkan layanan jamaah haji dan umrah, jemaah dan pengunjung.
Penghargaan ini juga disebut menegaskan dan menunjukkan apa yang telah dilakukan otoritas terkait di Kerajaan dalam melayani para peziarah.
(ihram.co.id/ICA)
Mohon untuk memberikan komentar dengan jelas, sopan, dan bijaksana
Segala tulisan di ruang publik dapat meninggalkan jejak digital yang sulit dihilangkan
Segala tulisan yang memberikan sentimen negatif terkait SARA, ujaran kebencian, spamming, promosi, dan berbagai hal yang bersifat provokatif atau melanggar norma dan undang-undang dapat diproses lebih lanjut sesuai undang-undang yang berlaku