Temui Syarikah, Gus Irfan Tegaskan Tak Boleh Ada Permainan Haji, Semua Harus Transparan
HIMPUHNEWS - Menteri Haji dan Umrah, Mochamad Irfan Yusuf (Gus Irfan), menegaskan komitmen kuat pemerintah untuk memastikan penyelenggaraan ibadah haji bebas dari praktik tidak sehat. Dalam pertemuannya dengan dua syarikah terpilih, Rakeen dan Al-Bait Guest, di Jeddah, Gus Irfan mengingatkan bahwa pelayanan haji harus dijalankan dengan integritas penuh dan berorientasi pada jemaah.
“Tidak boleh ada permainan sedikit pun dalam proses pelaksanaan haji. Tidak ada perlakuan khusus kepada pimpinan, perwakilan, maupun pihak mana pun kecuali untuk jemaah Indonesia. Haji tahun ini kita mulai dengan proses yang bersih, transparan, dan akuntabel,” kata Gus Irfan di Jeddah, Rabu (15/10/2025).
Pernyataan tegas ini menjadi sinyal bahwa kementeriannya tidak akan mentoleransi segala bentuk penyimpangan. Gus Irfan bahkan menegaskan, jika ada pihak yang mengatasnamakan pimpinan atau kementerian untuk meminta imbalan atau fasilitas, maka hal itu tidak benar dan tidak bisa dibenarkan.
“Kami tidak membutuhkan perlakuan khusus. Kami akan berbaur bersama jemaah. Apabila syarikah memperoleh keuntungan dari kerja sama ini, wujudkanlah dalam bentuk peningkatan pelayanan kepada jemaah,” lanjutnya.
Fokus: Lokasi dan Pelayanan Jemaah Indonesia
Dalam pertemuan itu, Gus Irfan meminta dukungan kedua syarikah untuk memperjuangkan lokasi terbaik bagi jemaah Indonesia di area masyair. Selama dua tahun terakhir, jemaah Indonesia ditempatkan di zona 3 dan 4, dan pemerintah tidak ingin situasi itu memburuk.
“Kami akan dianggap gagal jika jemaah Indonesia masih ditempatkan di zona 5. Karena itu, perjuangkanlah agar jemaah kita mendapatkan tempat terbaik,” ujarnya.
Pemerintah juga sepakat menjalin kerja sama jangka panjang selama tiga tahun dengan kedua syarikah tersebut. Evaluasi akan dilakukan secara rutin tiap musim haji untuk memastikan peningkatan kualitas pelayanan, mulai dari akomodasi, tenda, hingga fasilitas sanitasi.
“Kami mendorong kedua syarikah untuk bersaing secara sehat dan terbuka. Evaluasi akan dilakukan setiap tahun, dan apabila ditemukan pelayanan yang tidak sesuai standar, maka dapat diberikan sanksi hingga pemutusan kontrak,” tegasnya.
Dorong Kolaborasi dan Profesionalisme
Selain itu, Gus Irfan menyoroti sejumlah catatan dari penyelenggaraan sebelumnya, terutama terkait data jemaah dan kualitas markaz. Dengan target keberangkatan 203.320 jemaah pada 2026, semua pihak diharapkan bisa memberikan pelayanan terbaik tanpa pengecualian.
Ia juga mendorong agar komunikasi antara tim syarikah dan tim Kementerian Haji berlangsung lebih intens, baik di Arab Saudi maupun di Indonesia. Persiapan teknis seperti pendataan jemaah, pembagian bus, pengaturan hotel, dan konsumsi harus rampung sebelum Ramadan.
Sebagai langkah tambahan, Gus Irfan meminta pembagian kartu Nusuk dapat dilakukan lebih awal di Indonesia dan mendukung perekrutan tenaga musiman asal Indonesia untuk mempermudah koordinasi di lapangan.
Mohon untuk memberikan komentar dengan jelas, sopan, dan bijaksana
Segala tulisan di ruang publik dapat meninggalkan jejak digital yang sulit dihilangkan
Segala tulisan yang memberikan sentimen negatif terkait SARA, ujaran kebencian, spamming, promosi, dan berbagai hal yang bersifat provokatif atau melanggar norma dan undang-undang dapat diproses lebih lanjut sesuai undang-undang yang berlaku