Himpuh Sambut Baik Dimulainya Penerbangan Umrah dari Bandara Kertajati

HIMPUHNEWS - Himpunan Peneyelenggara Umrah dan Haji (Himpuh) menyambut gembira dimulainya penerbangan umrah via Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) atau Bandara Kertajati, pada Minggu (20/11/2022).

Itu merupakan penerbangan umrah perdana sejak sejak pandemi Covid-19 mewabah di Tanah Air.

"Pada prinsipnya kami sangat mendukung dihidupkannya kembali Bandara Kertajati. Perlu diketahui, bahwa sebelum pandemi, beberapa travel Anggota Himpuh sudah pernah bekerja sama dengan Maskapai Garuda Indonesia untuk penerbangan umrah, namun karena ada Covid-19 jadi belum terlaksana," kata Dewan Pertimbangan Himpuh, Wawan Ridwan Misbach, Selasa (22/11/2022).

Wawan mengaku, pihaknya kerap diajak berdiskusi oleh beberapa stakeholder terkait di Bandara Kertajati, mulai dari Kementerian Perhubungan, Angkasa Pura, hingga pemerintah setempat untuk merumuskan strategi operasional penerbangan umrah dari bandara yang berlokasi di Kabupaten Majalengka tersebut.

"Kami mengusulkan paling tidak harga penerbangan umrah dari Bandara Kertajati itu, untuk periode awal, diusahakan sama dengan Bandara Soekarno Hatta. Ini saja usulan awal kami, selain itu, kami mendukung penuh," terangnya.

Menurut Wawan, pemerintah dapat ambil peran utama dalam upaya menekan biaya penerbangan tersebut.

"Kita dihadapkan pada hukum ekonomi, dimana orang akan mencari harga yang relatif lebih baik. Agar Bandara Kertajati ini bisa bersaing, mungkin pemerintah bisa memberikan subsidi," tukasnya.

Wawan menilai, untuk tahap awal, Bandara Kertajati bisa menjadi pilihan yang menarik, khususnya bagi calon jemaah umrah di Jawa Barat bagian timur, yang jumlahnya ditaksir mencapai 60.000 per tahun.

"Kalau dilihat potensi jumlah jemaahnya, paling tidak sepekan sekali bisa dilakukan penerbangan umrah dari Bandara Kertajati. Secara hitung-hitungan ekonomi pun itu bisa tertutupi," jelas Wawan.

Di samping itu, Wawan berharap, kedepan konektivitas penerbangan dari dan menuju Bandara Kertajati dapat dibangun, sehingga aksesnya ke berbagai daerah semakin mudah.

"Jadi disamping fasilitas bandara yang mungkin perlu lebih ditingkatkan, konektivitas ini juga sangat penting. Karena banyak travel yang jemaahnya itu dari luar daerah, apabila ini terkoneksi maka mampu mengefisiensikan biaya," pungkas Wawan.