Ternyata Ini Alasan Produk Indonesia Sulit Banjiri Pasar Arab Saudi
HIMPUHNEWS - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengungkap kendala terkait ekspor produk haji Indonesia yang hingga kini masih kesulitan tembus di pasar Arab Saudi.
Menurut Menag Yaqut, kendalanya adalah karena belum adanya perjanjian kerjasama dagang antara Indonesia dan Arab Saudi.
"Ternyata Indonesia dan Arab Saudi belum memiliki perjanjian perdagangan sehingga produk dari Indonesia yang masuk ke Saudi ini kena pajak yang cukup besar," ungkap Menag Yaqut dalam Rapat Kerja dengan Komisi VIII, Kamis (19/1/2023) lalu.
Gus Men sapaan akrabnya menyebut, kendala itulah yang menyebabkan Indonesia hingga kini tidak bisa bersaing dengan negara lain perihal produk-produk yang menyediakan kebutuhan haji di Arab Saudi.
"Bahan pakan banyak berasal dari negara di luar Indonesia ikan patin banyak dari Thailand, Filipina, Vietnam. Beras dari Thailand dan seterusnya sementara kalau kita lihat negara kita ini kaya dengan produk-produk itu termasuk rempah-rempah yang dibutuhkan,"tutur Menag.
Walau begitu, Menag mengapresiasi kinerja Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan dalam melihat peluang bisnis di musim haji kali ini. Dimana Mendag dan tim akan berkunjung ke Arab Saudi pada 23 Januari mendatang untuk melakukan perjanjian dagang.
"Alhamdulillah Menteri Perdagangan bergerak dengan cepat dan Insya Allah tanggal 23 nanti ini akan ada mu perjanjian dagang antara Indonesia dan kerajaan Saudi Arabi yang salah satunya bisa meringankan pajaknya," ungkapnya.
Gus Men berharap dengan kerjasama antara Mendag dan pihak Arab Saudi, nantinya disepakati bahwa pajak untuk produk yang masuk ke Arab Saudi dari Indonesia bisa berkurang bahkan tanpa pajak.
"Kalau ambisi kita sih pajaknya nol, sehingga harga kita lebih kompetitif disana. Target pak Menteri Perdagangan yang disampaikan ke saya menyepakati paling tidak 30-40% lah dari komoditas yang selama ini diambil dari negara lain bisa diambil oleh Indonesia" tukasnya.
Saat ini, Mendag telah berada di Arab Saudi dan juga telah bertemu langsung dengan Mendag Arab Saudi, Majid bin Abdullah Al-Qasabi di Riyadh, Arab Saudi, Minggu (22/1/2023).
Pertemuan tersebut bertujuan untuk lebih mempererat hubungan bilateral Indonesia dan Arab Saudi, khususnya di bidang ekonomi dan perdagangan.
Mendag RI mengharapkan dukungan Arab Saudi untuk mendorong Dewan Kerjasama untuk Negara Arab di Teluk (Gulf Cooperation Council/GCC) dapat segera meluncurkan dan memulai perundingan CEPA dengan Indonesia.
Selain itu, kedua pihak juga membahas upaya penyelesaian hambatan perdagangan dan kerja sama lain yang konkret.
Mohon untuk memberikan komentar dengan jelas, sopan, dan bijaksana
Segala tulisan di ruang publik dapat meninggalkan jejak digital yang sulit dihilangkan
Segala tulisan yang memberikan sentimen negatif terkait SARA, ujaran kebencian, spamming, promosi, dan berbagai hal yang bersifat provokatif atau melanggar norma dan undang-undang dapat diproses lebih lanjut sesuai undang-undang yang berlaku