himpuh.or.id

Riyadh Air dan Bandara Internasional Raja Salman, Warnai Visi Saudi 2030

Kategori : Berita, Ditulis pada : 14 Maret 2023, 19:06:19

FotoJet (43).jpg

HIMPUHNEWS - Arab Saudi terus meluncurkan berbagai megaproyek ambisius dalam rangka mewujudkan Visi 2030, yaitu agenda reformasi ekonomi dan sosial mereka.

Baru-baru ini, Putra Mahkota sekaligus Perdana Menteri Arab Saudi, Mohammed bin Salman meluncurkan Riyadh Air, maskapai penerbangan nasional baru.

Riyadh Air dihadirkan untuk memperkuat sektor pariwisata Arab Saudi, serta mewujudkan ambisi mereka menjadi pusat perjalanan dan logistik regional utama, serta memperluas industri penerbangannya.

Arab Saudi yakin, letak geografis nya yang berada di antara tiga benua, Asia, Afrika, dan Eropa, menjadikan Riyadh pintu gerbang yang ideal untuk perdagangan dan perjalanan udara komersial.

Riyadh Air diharapkan mampu menambah USD 20 miliar untuk produk domestik bruto non-minyak Arab Saudi, menciptakan lebih dari 200.000 pekerjaan, dan membentuk ekosistem penerbangan lokal dan global.

Hal ini juga kemungkinan akan membawa Kerajaan selangkah lebih dekat dengan tujuannya untuk menarik 100 juta wisatawan pada tahun 2030.

Riyadh Air ini sepenuhnya dimiliki oleh Dana Investasi Publik (PIF) Kerajaan, dengan perkiraan total aset lebih dari USD 620 miliar.

"Riyadh Air akan menjadi maskapai penerbangan kelas dunia, mengadopsi standar keberlanjutan dan keselamatan terbaik global di seluruh armada pesawat canggihnya yang dilengkapi dengan teknologi mutakhir," kata PIF dilansir dari Arabnews, Selasa (14/3/2023).

Di bawah Visi 2030, agenda reformasi ekonomi dan sosial negara itu, Arab Saudi menargetkan lebih dari tiga kali lipat lalu lintas tahunan menjadi 330 juta penumpang pada akhir dekade ini. Ia juga ingin memindahkan hingga 5 juta ton kargo setiap tahun.

Kehadiran Riyadh Air juga akan melengkapi proyek ambisius Arab Saudi sebelumnya, yang diumumkan oleh Mohammed bin Salman, yaitu Bandara Internasional Raja Salman di Riyadh.

Bandara Internasional Raja Salman akan membentang seluas 57 km persegi, memiliki kapasitas untuk menangani 3,5 juta ton kargo, menampung hingga 120 juta pelancong pada tahun 2030, dan 185 juta pelancong pada tahun 2050. Kapasitas bandara yang ada di Riyadh sekitar 35 juta pelancong.

Lewat dua Megaproyek ini, Putra Mahkota mengatakan Arab Saudi bertekad naik ke posisi kelima secara global dalam hal jumlah penumpang transit, meningkatkan jumlah tujuan internasional yang dilayani negara menjadi lebih dari 250.

Riyadh Air dan Bandara Internasional Raja Salman adalah salah satu investasi terbaru PIF di sektor penerbangan, yang bertujuan untuk meningkatkan kesinambungan keuangan industri dan meningkatkan daya saing globalnya untuk mencapai tujuan Visi 2030.

messenger icon
messenger icon Chat Dengan Kami
built with : https://erahajj.co.id