#BersihAmanahProfesional
(021) 83780435 - 37
info@himpuh.or.id
082230139999

Begini Kronologi Lengkap 22 Jemaah Garut Kena Tipu Oknum Agen Travel Umrah

Kategori : Berita, Topik Hangat, Ditulis pada : 07 Desember 2023, 13:25:59

tertipu-naik-haji.jpg

HIMPUHNEWS - Beberapa waktu lalu, ramai kembali kasus penipuan umrah yang melibatkan 22 warga Desa Garumukti, Kecamatan Pamulihan, Garut, Jawa Barat yang batal berangkat umrah karena ditipu oknum agen travel. Bukannya diberangkatkan ke tanah suci, para jemaah cuma diajak berkeliling semalaman di Jakarta dan terkatung-katung di salah satu hotel di Cengkareng.

Hal ini diketahui melalui unggahan video yang viral beberapa waktu lalu. Dalam video berdurasi 1 menit 52 detik yang tersebar di media sosial, terlihat puluhan orang tengah turun dari bus dengan narasi yang menjelaskan mereka baru saja menjadi korban penipuan travel umrah.

"Mung sawengi-wengina jalan-jalan ka daerah Jakarata (cuma satu malam saja jalan-jalan ke daerah Jakarta) ya Allah ya Rabbi," ucap perekam.

"Kade palawargi sadayana bilih aya nu nyondongkeun umroh, ieu sa-Kecamatan Pamulihan yeuh kena tipu (awas hati-hati ke semua warga saudara kalau ada yang menawarkan umrah, ini satu Kecamatan Pamulihan kena tipu)," lanjutnya.

Kronologi Kejadian

Salah satu korban, Ede Sukmana membeberkan kejadian ini berawal dari terduga pelaku bernama Dani, warga Cileunyi menawarkan promo umrah khusus bagi guru ngaji. Dia memberikan promo dengan potongan sampai 50 persen pada Juni 2023 lalu.

"Kronologinya awalnya Dani ini menawarkan promo buat guru ngaji. Semangat lah ketika ada tawaran seperti itu, saat itu saya tawarkan kepada ustad Entis," ujarnya dikutip Tribunjabar.id, Selasa (5/11/2023).

Seiring berjalannya waktu pelaku menjalin komunikasi dengan ustad tersebut, lalu terkumpul puluhan jemaah yang juga ikut bergabung.

Ia menuturkan, dari puluhan orang tersebut terdapat tiga ustad yang dijanjikan mendapat promo 50 persen sesuai pembicaraan awal yang ditawarkan tersangka.

"Kalo jemaah yang lain ada yang normal. Ada yang bayar sampai 30 juta, kami awalnya tidak curiga, sempat dua kali manasik juga," ujar Ede.

Ede mengatakan pelaku menjanjikan pemberangkatan pada tanggal 18 November 2023, tapi diundur ke tanggal 22 di bulan yang sama. Setelah itu, pelaku kemudian menjemput 22 calon jemaah umroh tersebut pada tanggal 21 November, mereka berangkat menggunakan bus.

"Itu hari Selasa, kita sampai di hotel bandara malam, kita tanyakan lagi soal visa dan tiket, ternyata belum ada kejelasan juga," kata Ede.

Hingga akhirnya, jemaah mencium gelagat tidak beres dari pelaku. Para korban saat itu mendapatkan fakta bahwa tiket dan visa belum juga mereka pegang. Dalam kondisi ketidakjelasan tersebut, mereka akhirnya memutuskan untuk pulang kembali ke Garut.

Ede mengatakan, saat itu terduga pelaku bernama Dani dibawa paksa kembali ke Garut bersama rombongan calon jemaah umroh.

"Sampai di Garut pagi-pagi, kemudian video itu viral, dan Dani saya langsung bawa dia ke Polres Garut, dilaporkan, dia sekarang sudah jadi tersangka," tutur dia.

Ia menuturkan, Rombongan calon jemaah umroh saat kembali ke Garut dalam kondisi tertekan, bahkan diantara mereka ada yang tak henti menangis. Setelah sampai di terminal Garut, ucap Ede, satu per satu rombongan jemaah terlihat berjatuhan, mereka tidak sadarkan diri.

"Tak terbayang, saat itu sangat tertekan dan sedih, saya menyaksikan langsung kekecewaan yang dialami oleh jemaah," ucap Ede.

Ede menuturkan, setelah pelaku diperiksa di Polres Garut, barulah ia mengetahui bahwa selama ini pelaku hanya mencatut salah satu agen travel resmi yang beralamat di Bekasi. Diketahui pelaku memiliki biro perjalanan umroh, namun travel miliknya itu sudah lama tidak aktif lantaran telah masuk daftar hitam oleh pemerintah.

"Total kerugian Rp.479 juta, dia juga ternyata mencatut salah satu travel umroh, dia juga punya travel tapi ternyata sudah lama dibekukan," papar dia.

Ede menuturkan pelaku sempat berusaha keluar dari hotel saat ditagih visa dan tiket pesawat saat detik-detik keberangkatan.

"Saat di hotel bandara itu kami menagih visa dan tiket, tapi dia malah beralasan mau keluar dulu, katanya mau cari pinjaman buat tiket, tapi kami tahan, takut kabur," ujar Ede Sukmana.

Diproses Hukum

Atas laporan dari korban, Kepolisian Resor Garut telah menyelidki kasus tersebut.

"Saat ini kami masih melakukan pemeriksaan kepada para saksi," kata Kepala Satuan Reskrim Polres Garut AKP Ari Rinaldo.

Polisi juga tengah memburu terduga penipu yang sudah diketahui identitasnya Ia mengatakan, 22 warga Garut yang menjadi korban penipuan perjalanan umrah, telah mengeluarkan uang sebesar Rp 30 juta per orang. Sedangkan bagi warga yang statusnya ustaz atau guru ngaji, diberikan keringanan biaya dengan membayar Rp 20 juta per orang.

"Pelaku juga memberikan keringanan kepada para korban dengan mencicil biaya umrah. Para korban ada yang sudah membayar Rp 6 juta sampai dengan Rp 30 juta," kata Ari.

 

messenger icon
messenger icon Chat Dengan Kami
built with : https://erahajj.co.id