#BersihAmanahProfesional
(021) 83780435 - 37
info@himpuh.or.id
082230139999

Polisi Tangkap Pelaku Penipuan Umrah Murah di Cianjur, Korbannya Capai 400 Orang

Kategori : Berita, Topik Hangat, Ditulis pada : 16 Januari 2024, 09:13:31

penipuan-umrah-cianjur.jpg

HIMPUHNEWS - Kepolisian Resort Cianjur, Jawa Barat, menangkap pelaku penipuan Umrah murah berinisial M yang merupakan warga Kecamatan Cikadu, Kabupaten Cianjur pada Senin (15/01/2024). Pelaku ditangkap lantaran menipu sebanyak 400 orang dengan modus penawaran umrah murah dengan paket harga sebesar Rp 6 juta.

Kasat Reskrim Polres Cianjur, AKP Tono Listianto di Cianjur mengatakan pihaknya sudah mendapat laporan terkait penipuan Umrah dengan korban sekitar 100 orang itu, lalu pihaknya pun menyebar anggota untuk melakukan penyelidikan dan penangkapan terhadap pelaku.

"Kami sudah mendapat laporan dan melakukan penyelidikan, anggota sudah disebar untuk menangkap pelaku berinisial M, warga Kecamatan Cikadu," katanya di Cianjur Senin (15/01/2024).

Tono mengatakan Pihaknya akan mendalami dan meningkatkan status penyelidikan ke penyidikan setelah pelaku ditangkap sambil menunggu laporan dari korban lainnya yang diperkirakan lebih dari 100 orang.

Sementara informasi dihimpun, tertipunya 100 orang jamaah yang hendak berangkat Umrah ke Tanah Suci itu berawal dari pertemuan korban Aban Muhamad Saban (31) dengan pelaku di Tanah Suci saat menjalankan Umrah menawarkan paket murah hanya Rp6 juta per orang.

Aban mengatakan M menawarkan harga tersebut karena ada bantuan subsidi dari timur tengah. Bahkan tidak sedikit warga yang dijanjikan gratis, tidak sekadar subsidi biaya.

"Jadi M ini dapat program dari saudaranya yang di Jakarta. Saudaranya ini yang awalnya menawarkan, kemudian di Cianjurnya dijalankan oleh M dengan menawarkan ke warga. Penawarannya paket umrah murah dan ada juga yang dijanjikan gratis," kata Aban.

"Katanya bisa murah karena ada donatur dari Timur Tengah. Anaknya yang sakit sembuh kemudian bernazar akan memberikan bantuan hingga membantu biaya umrah," sambung dia.

Aban menuturkan status M yang merupakan tokoh, membuatnya percaya. Dirinya pun mendaftarkan diri untuk berangkat umrah.

"Saya daftar dengan istri dan orangtua saya. Karena saat itu percaya saja," papar Aban.

Bahkan dia yang mendapatkan informasi adanya warga yang sudah diberangkatkan umrah murah semakin yakin dengan program tersebut. Tidak sedikit warga sekitar dan tetangganya di Desa Kertajaya kecamatan Tanggeung yang juga ditawarkan.

"Total sampai saat ini ada 50 orang lebih yang mendaftar dan dikoordinatori oleh saya. Karena memang awalnya meyakinkan. Apalagi kan ada yang sudah diberangkatkan sekitar belasan orang di Kecamatan Cikadu," kata dia.

Menurut dia, para calon jemaah umrah tersebut dijanjikan berangkat umrah pada September 2023 lalu. Namun beberapa kali diundur hingga akhirnya kembali dijanjikan akan berangkat pada Desember 2023.

Bahkan saat bulan Desember, sudah muncul rangkaian kegiatan oleh salah satu travel dan sudah dilakukan manasik. Tetapi hingga hari ini, pemberangkatan umrah tersebut sebatas janji.

"Jadi belum diberangkatkan sampai sekarang. Jadwal dari travel juga hanya jadwal, karena ternyata belum dibayar ke pihak travelnya," ucap dia.

Dia mengungkapkan para jemaah yang mayoritas merupakan masyarakat dengan ekonomi menengah ke bawah pun mulai menyadari jika mereka diduga ditipu dengan modus umroh murah tersebut.

"Kami mulai curiga dengan diundur-undurnya pemberangkatan. Kemudian saat ditanya ke M dan saudaranya juga tidak pernah jelas. Kadang hanya dijawab iya saja tanpa ada penjelasan. Ditambah pernah ada alasan uangnya belum bisa dikirim, karena ada konflik di Timur Tengah. Ketika ada yang mau usahakan ditolak juga dengan alasan takut donaturnya tersinggung," kata dia.

Oleh karena itu, lanjut Aban, dirinya melaporkan dugaan penipuan tersebut ke kepolisian.

"Kita laporkan M dan saudaranya. Karena ketidakjelasan ini. Ditambah kasihan masyarakat yang sudah sangat berharap, apalagi mereka yang hanya butuh serabutan. Sudah berharap besar tapi ternyata begini," ungkapnya.


Sementara itu, Kuasa hukum korban Topan Nurgraha, mengatakan pihaknya sudah melaporkan dugaan penipuan yang dilakukan M bersama saudaranya dengan korban sekitar 400 orang lebih ke Polres Cianjur.

Menurutnya, diduga korban dugaan penipuan berkedok umroh tersebut mencapai 400 orang lebih.

"Korban penipuan sebanyak 28 orang koordinator dengan jumlah calon jamaah lebih dari 400 orang, sebagian besar warga tidak mampu yang menabung uang dari hasil keringat mereka untuk bisa berangkat ka tanah suci, sehingga kami berharap polisi segera menangkap pelaku," katanya.

messenger icon
messenger icon Chat Dengan Kami
built with : https://erahajj.co.id