Saudi Imbau Jemaah Gunakan Masker dan Hindari Berdesakan saat Ibadah di Masjidil Haram
HIMPUHNEWS - Pemerintah Arab Saudi telah mendesak umat Islam yang sedang melaksanakan umrah untuk menghindari saling berdesak-desakan dan menjaga jarak fisik saat melaksanakan ibadah di Masjidil Haram di Mekkah.
Kementerian Haji dan Umrah menegaskan bahwa menjaga jarak fisik dapat menurunkan kemungkinan penyebaran penyakit menular dan mencegah infeksi pernapasan.
"Menghindari saling berdesak-desakan menjamin kita dapat melaksanakan umrah dengan aman," kata kementerian tersebut dalam sebuah posting X.
Kementerian Haji Umrah juga menghimbau jamaah untuk mengenakan masker di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi di Madinah untuk melindungi diri dari infeksi virus dan pernapasan.
Umat juga disarankan untuk minum air dalam jumlah yang cukup, terutama saat cuaca panas agar tetap terhidrasi.
Musim umrah saat ini, yang dapat dilaksanakan sepanjang tahun, dimulai pada akhir Juni setelah berakhirnya ibadah haji tahunan yang diikuti oleh sekitar 1,8 juta umat Islam dari seluruh dunia.
Sekitar 13,5 juta umat Islam melaksanakan umrah tahun lalu, menurut data Saudi. Kerajaan berencana menyambut 15 juta Muslim untuk melaksanakan umrah tahun depan.
Arab Saudi, tempat kelahiran Islam, dalam beberapa bulan terakhir telah memperkenalkan sejumlah fasilitas bagi umat Muslim yang ingin datang ke negara itu untuk umrah.
Pihak berwenang telah memperpanjang visa umrah dari 30 hari menjadi 90 hari dan mengizinkan pemegangnya untuk memasuki kerajaan melalui semua jalur darat, udara, dan laut serta berangkat dari bandara mana pun. Jemaah wanita tidak lagi diharuskan untuk didampingi oleh wali laki-laki.
Umat Muslim yang memegang berbagai jenis visa masuk seperti visa pribadi, visa kunjungan, dan visa wisata diizinkan untuk melaksanakan umrah dan mengunjungi Al Rawda Al Sharifa, tempat makam Nabi Muhammad (saw) berada di Masjid Nabawi di Madinah setelah memesan janji temu elektronik.
Warga negara Saudi juga dapat mengajukan permohonan untuk mengundang teman-teman mereka di luar negeri untuk mengunjungi kerajaan dan melaksanakan umrah.
Mohon untuk memberikan komentar dengan jelas, sopan, dan bijaksana
Segala tulisan di ruang publik dapat meninggalkan jejak digital yang sulit dihilangkan
Segala tulisan yang memberikan sentimen negatif terkait SARA, ujaran kebencian, spamming, promosi, dan berbagai hal yang bersifat provokatif atau melanggar norma dan undang-undang dapat diproses lebih lanjut sesuai undang-undang yang berlaku