himpuh.or.id

Tips Aman Menunaikan Ibadah Haji di Tengah Cuaca Panas Ekstrem Arab Saudi

Kategori : Berita, Ditulis pada : 06 Mei 2025, 11:00:42

WhatsApp Image 2025-05-06 at 10.01.29.jpeg

HIMPUHNEWS - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengeluarkan imbauan penting bagi para jemaah haji Indonesia agar menjaga kesehatan secara ketat selama beribadah di Tanah Suci, terutama menghadapi suhu ekstrem yang mencapai lebih dari 40 derajat celsius.

Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes, Liliek Marhaendro Susilo, menekankan pentingnya kedisiplinan jemaah dalam mengonsumsi obat-obatan rutin, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit seperti hipertensi, diabetes, dan jantung.

“Jadi, kami anjurkan sejak saat berangkat. Kami sudah sampaikan semua ke petugas kesehatan, pokoknya jangan lupa jemaah yang sudah rutin minum obat untuk membawa obat rutinnya selama kebutuhan 40 hari di Tanah Suci,” kata Liliek dikutip dari laman resmi Kementerian Kesehatan.

Menurutnya, pemantauan kesehatan dilakukan secara berkala oleh tim medis, termasuk pengecekan tekanan darah. Pihaknya juga telah mengantisipasi kondisi darurat jika jemaah lupa membawa obat pribadi.

“Obat-obatan kami siapkan dari Indonesia, sebanyak 2.872 koli obat dan 1.826 koli alat kesehatan habis pakai, total 4.710 koli atau 62,3 ton. Tapi tentu tidak semua obat cocok, jadi tetap disarankan membawa obat pribadi,” jelasnya.

Waspadai Dehidrasi dan Cuaca Ekstrem

Selain minum obat, Liliek juga mengingatkan pentingnya menjaga pola makan, hidrasi, dan istirahat yang cukup di tengah padatnya aktivitas ibadah.

"Kalau aktivitas berkepanjangan di luar, makanan itu tersedia di hotel, bukan di luar. Ada katering di hotel. Nah, orang yang sudah pernah atau sering ke sana pasti banyak membawa bekal, bawa kurma. Misalnya, mau shalat dzuhur sampai asyar di masjid, dia sudah siap bawa bekal," ujarnya.

Liliek turut menyoroti kondisi iklim di Arab Saudi yang jauh lebih ekstrem dibanding Indonesia. Ia mengingatkan bahwa suhu bisa mencapai 47–50 derajat celsius saat puncak musim haji, terutama di Arafah.

"Paling panas di sana sekitar jam 3 dan 4 siang. Cuaca paling dingin itu jam 6 pagi. Sekarang 26 derajat celsius kalau pagi di sana. Nanti musim haji, semakin lama semakin panas," katanya.

Tips Bertahan di Tengah Terik dan Udara Kering

Untuk itu, ia menyarankan penggunaan alat pelindung diri saat beraktivitas di luar ruangan.

“Pakai payung, pakai topi besar kalau ibu-ibu, pakai kacamata hitam, pakai masker, bawa semprot air. Kalau terasa kering, disemprot supaya tidak kena heatstroke dan minum air,” ujar Liliek.

Ia juga menyarankan agar jemaah minum air sedikit demi sedikit secara rutin. “Kalau dia minum sekaligus biasanya sering buang air kecil, cari toiletnya jauh, susah. Makanya, kami ingatkan setiap 10 menit atau 15 menit, minumlah seteguk air. Supaya tenggorokan, kerongkongan tidak kering,” katanya.

Kelembaban udara yang rendah di Arab Saudi juga menjadi faktor risiko dehidrasi. Liliek mengingatkan agar jemaah tidak menunggu haus untuk minum. Mengonsumsi air putih yang dicampur dengan oralit bisa menjadi langkah preventif untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh.

Ia juga mengingatkan bahwa batuk dan pilek menjadi keluhan umum akibat perbedaan suhu ekstrem. Oleh karena itu, perhatian terhadap kondisi tubuh harus menjadi prioritas jemaah demi kelancaran dan kekhusyukan ibadah haji.

messenger icon
messenger icon Chat Dengan Kami
built with : https://erahajj.co.id