Skema Tanazul Bikin Tenda di Mina Lebih Lega, Menag: Insya Allah Lebih Aman
HIMPUHNEWS – Menteri Agama Nasaruddin Umar memastikan skema Tanazul yang akan diterapkan pada musim haji 2025 bakal bikin suasana tenda di Mina lebih nyaman. Pasalnya, ribuan jemaah haji Indonesia tidak lagi bermalam di tenda Mina, melainkan langsung kembali ke hotel usai lempar jumrah.
"Nah tenda kita ini Insya Allah akan lebih aman, ya, mudah-mudahan karena kita melakukan apa yang disebut dengan Tanazul," ujar Menag Nasaruddin di Jakarta, Selasa (28/5/2025).
Tanazul memungkinkan jemaah yang tinggal di kawasan dekat Jamarat—seperti Syisyah dan Nawariyah—untuk kembali ke hotel masing-masing setelah melempar jumrah. Mereka tak lagi menempati tenda di Mina.
"Jadi tinggalnya di hotel karena lebih dekat ke tempat pelemparan daripada kemahnya sendiri. Jadi kita sengaja menyewakan hotel yang dekat dengan jamarat itu," kata Nasaruddin.
38 Ribu Jemaah Ikut Skema Tanazul
Skema ini akan menyasar sekitar 38 ribu jemaah Indonesia. Efeknya, area tenda di Mina yang biasanya padat bisa lebih lapang. Pemerintah berharap, dengan ruang yang lebih luas, jemaah bisa beribadah lebih nyaman dan aman.
Tak lupa, Menag juga meminta dukungan dari masyarakat agar pelaksanaan ibadah haji tahun ini berjalan lancar.
"Mohon saling mendoakan lah, doakan Tanah Air-nya supaya nanti bangsa dan negara kita itu damai, aman, ekonominya lebih bagus, kesejahterannya juga lebih bagus, dan seterusnya," ujarnya.
Skema Murur Tetap Jalan
Selain Tanazul, Kementerian Agama juga kembali menerapkan skema murur dalam haji 1446 H/2025 M. Skema ini diperuntukkan bagi sekitar 52 ribu jemaah lansia, disabilitas, dan berkebutuhan khusus.
"Skema murur akan diterapkan kepada sekitar 52 ribu jemaah yang terdiri dari lansia, penyandang disabilitas, dan mereka dengan kebutuhan khusus,” ujar Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kemenag, Hilman Latief.
Murur adalah metode di mana jemaah melintasi kawasan Muzdalifah tanpa turun dari kendaraan, langsung menuju Mina usai wukuf di Arafah. Ini dilakukan demi mengurangi kepadatan dan menghindari risiko kesehatan akibat cuaca ekstrem.
"Kami prioritaskan jamaah berkebutuhan khusus, termasuk yang menggunakan kursi roda, agar proses pergerakan lebih lancar dan aman,” jelas Hilman.
Mohon untuk memberikan komentar dengan jelas, sopan, dan bijaksana
Segala tulisan di ruang publik dapat meninggalkan jejak digital yang sulit dihilangkan
Segala tulisan yang memberikan sentimen negatif terkait SARA, ujaran kebencian, spamming, promosi, dan berbagai hal yang bersifat provokatif atau melanggar norma dan undang-undang dapat diproses lebih lanjut sesuai undang-undang yang berlaku