PPIH Siapkan 100 Hotel untuk Jemaah Haji Indonesia di Madinah
HIMPUHNEWS – Sebanyak 100 hotel telah disiapkan oleh Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi untuk menampung jemaah haji Indonesia gelombang kedua selama di Madinah. Lokasi hotel tersebar di tiga kawasan utama dekat Masjid Nabawi dengan jarak terjauh hanya sekitar 350 meter
“Jamaah akan tinggal kurang lebih selama sembilan hari,” kata Kepala Daerah Kerja (Daker) Madinah Muhammad Luthfi Makki, Kamis (19/6/2025).
Tiga zona pemondokan itu terdiri dari Markaziyah Syamaliah (34 hotel), Markaziyah Gharbiyah (52 hotel), dan Markaziyah Janubiyah (14 hotel). Seluruh hotel terbagi ke dalam lima sektor layanan dengan dukungan berbagai fasilitas.
Layanan Lengkap: Katering, Kesehatan, dan Raudhah
Untuk layanan konsumsi, Makki menyebut 21 dapur mitra katering telah siap penuh menyajikan makanan selama jemaah berada di Madinah. Sementara untuk kesehatan, KKHI Madinah sudah siaga dengan 130 tenaga medis, lengkap dengan obat-obatan dan peralatan kesehatan berizin resmi.
Layanan perizinan ibadah di Raudhah juga telah diterbitkan. “Tasreh untuk masuk ke Raudhah sudah diberikan untuk 18.936 jemaah yang tiba pada 18 dan 19 Juni. Tasreh untuk kloter selanjutnya akan disajikan secara berkala,” jelas Makki.
Selain itu, PPIH juga mengaktifkan layanan perlindungan jamaah (linjam) untuk menjamin keamanan jemaah dan barang bawaan, termasuk fasilitas kursi roda dan pendampingan bagi lansia dan penyandang disabilitas di setiap sektor.
PPIH mengingatkan agar jemaah mematuhi aturan yang berlaku di Madinah, termasuk larangan merokok di sekitar Masjid Nabawi. Pelanggaran bisa dikenakan denda oleh otoritas lokal.
Imbauan Cuaca Panas dan Kesehatan Lansia
Makki menyebut suhu di Madinah saat ini mencapai 47 derajat Celsius dengan kelembapan rendah. Karena itu, jemaah diimbau untuk tidak memaksakan diri beraktivitas di luar ruangan, terutama antara pukul 10.00 hingga 16.00 WAS.
“Jika harus beraktivitas di luar, gunakan payung, semprotan wajah, air minum yang cukup, dan masker untuk mencegah paparan debu serta penularan penyakit,” katanya.
Khusus bagi jemaah dengan komorbid atau kondisi kesehatan khusus, disarankan beribadah dari hotel melalui kegiatan ringan seperti tadarus, zikir, atau sedekah. Sementara jemaah lansia diminta rutin periksa kesehatan di kloter minimal seminggu sekali.
“Menjelang fase pemulangan, jaga kesehatan sebaik mungkin. Kami berharap jamaah dapat kembali ke Tanah Air dalam keadaan sehat, selamat, dan menjadi haji yang mabrur serta inspiratif bagi keluarga dan masyarakat,” pungkas Makki.
Mohon untuk memberikan komentar dengan jelas, sopan, dan bijaksana
Segala tulisan di ruang publik dapat meninggalkan jejak digital yang sulit dihilangkan
Segala tulisan yang memberikan sentimen negatif terkait SARA, ujaran kebencian, spamming, promosi, dan berbagai hal yang bersifat provokatif atau melanggar norma dan undang-undang dapat diproses lebih lanjut sesuai undang-undang yang berlaku