himpuh.or.id

Syekh Abdulaziz Al-Sheikh: Perjalanan Hidup Mufti Besar Saudi yang Mengabdikan Diri untuk Islam

Kategori : Berita, Topik Hangat, Ditulis pada : 24 September 2025, 10:59:36

WhatsApp Image 2025-09-24 at 11.03.55.jpeg

HIMPUHNEWS - Arab Saudi berduka atas wafatnya Mufti Besar, Syekh Abdulaziz Al-Sheikh, yang meninggal dunia di Riyadh pada Selasa pagi di usia 82 tahun. Pengumuman resmi ini disampaikan oleh Diwan Kerajaan (Royal Court), yang menyebut kepergian beliau sebagai kehilangan besar bagi Kerajaan dan dunia Islam.

Salat jenazah almarhum telah dilaksanakan dilaksanakan di Masjid Imam Turki bin Abdullah, Riyadh, selepas salat Ashar (WAS). Raja Salman memerintahkan agar salat jenazah ghaib juga dilakukan di Masjidil Haram Makkah, Masjid Nabawi Madinah, dan seluruh masjid di Kerajaan. Raja Salman serta Putra Mahkota merangkap Perdana Menteri, Mohammed bin Salman, turut menyampaikan belasungkawa kepada keluarga Syekh Abdulaziz, rakyat Saudi, dan umat Islam di seluruh dunia.

“Dengan wafatnya Al-Sheikh, Arab Saudi dan dunia Islam kehilangan seorang ulama terkemuka yang memberikan kontribusi besar dalam pelayanan terhadap Islam dan kaum Muslimin,” demikian pernyataan Royal Court.

Perjalanan Hidup yang Didedikasikan untuk Ilmu

Syekh Abdulaziz Al-Sheikh lahir pada 30 November 1943 di Makkah. Sejak kecil ia sudah menghafal Al-Qur’an, meski di usia 17 tahun ia kehilangan penglihatan. Pada 1961, ia masuk Fakultas Syariah Universitas Islam Imam Muhammad bin Saud, Riyadh, dan lulus pada 1965.

Karier akademiknya dimulai sebagai pengajar di Ma’had Imam al-Da’wah, Riyadh. Ia kemudian menjadi dosen di Fakultas Syariah dan Institut Tinggi Peradilan. Di samping itu, ia juga menjadi imam di sejumlah masjid ternama Riyadh, termasuk Masjid Imam Turki bin Abdullah.

Tahun 1982, ia diangkat sebagai imam dan khatib di Masjid Namirah, Arafah, tempat ia menyampaikan khutbah Arafah selama 33 tahun berturut-turut hingga 2014.

Peran Sentral di Lembaga Keagamaan Saudi

Syekh Abdulaziz ditunjuk menjadi anggota Hai’ah Kibaril Ulama (Dewan Ulama Senior) pada 1987. Tahun 1991, ia menjadi anggota tetap Lajnah Daimah lil Buhuts wal Ifta (Komite Fatwa). Pada 1995, ia diangkat sebagai Wakil Mufti Besar.

Setelah wafatnya Mufti Besar Syekh Abdulaziz bin Baz pada 1999, ia diangkat sebagai Mufti Besar Arab Saudi, Ketua Dewan Ulama Senior, sekaligus Kepala Presidensi Umum Riset Ilmiah dan Ifta. Ia juga menjabat ketua Dewan Tertinggi Liga Muslim Dunia (MWL), memperkuat pengaruhnya di level global.

Garis Keturunan dan Warisan Ilmiah

Syekh Abdulaziz Al-Sheikh berasal dari keluarga ulama terkemuka Alu Syaikh, keturunan langsung Syekh Muhammad bin Abdul Wahhab. Nasabnya menyambung ke Bani Tamim, sebuah kabilah yang dikenal melahirkan banyak tokoh berpengaruh.

Atas kiprah dan pengaruhnya, namanya berkali-kali masuk dalam daftar The Muslim 500 sebagai salah satu Muslim paling berpengaruh di dunia. Antara 2009 hingga 2013, ia konsisten berada di jajaran 20 besar tokoh Muslim berpengaruh global.

Syekh Abdulaziz meninggalkan warisan besar berupa dedikasi pada ilmu syariah, peran penting dalam membimbing arah keagamaan Arab Saudi, serta pengabdian panjang bagi umat Islam sedunia. Wafatnya beliau menandai berakhirnya sebuah era bagi otoritas keagamaan tertinggi Kerajaan.

messenger icon
messenger icon Chat Dengan Kami
built with : https://erahajj.co.id