himpuh.or.id

HIMPUH Ajak Travel Haji dan Umrah Waspada Risiko Keamanan Digital

Kategori : Berita, Topik Hangat, Ditulis pada : 12 November 2025, 12:13:41

 

WhatsApp Image 2025-11-12 at 13.12.55.jpeg

HIMPUHNEWS – Himpunan Penyelenggara Umrah dan Haji (HIMPUH) mengimbau seluruh travel haji dan umrah untuk lebih waspada terhadap risiko keamanan digital dalam transaksi pembayaran.

Hal ini disampaikan Mohammad Fandy Abdillah, Koordinator Wilayah HIMPUH Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah, setelah mengikuti sosialisasi “Membangun Kapasitas Untuk Menghadapi Ancaman Risiko Keamanan Digital Sistem Pembayaran” yang digelar Bank Indonesia di Hotel Tentrem Yogyakarta, Selasa (11/11/2025).

Fandy menekankan pentingnya kehati-hatian dalam membagikan data pribadi. “BI menghimbau agar kita tidak mudah memberikan data pribadi, baik itu KTP, nomor ATM, atau OTP. Banyak kasus penipuan digital dimulai dari hal kecil seperti phising, yaitu meminta nomor HP untuk kepentingan yang tidak jelas. Kita harus selalu menanyakan ulang apakah data itu memang benar-benar dibutuhkan,” ujar Fandy kepada himpuhnews Rabu (12/11).

Selain itu, Fandy menekankan perlunya para pelaku di Industri Travel Haji Umrah untuk rutin memperbarui password setiap tiga bulan sekali, atau segera mengganti jika ada indikasi hal yang mencurigakan. Ia juga mengingatkan pentingnya memanfaatkan fasilitas pelaporan BI, seperti kontak center 110, ketika ada transaksi yang meragukan.

"Secara umum, kita di asosiasi HIMPUH ini terus mendorong anggota untuk meningkatkan literasi digital dan memperkuat sistem keamanannya. Beberapa biro sudah menggunakan sistem pembayaran terintegrasi dan terenkripsi, namun memang masih perlu edukasi berkelanjutan. Sosialisasi dari BI kemarin sangat membantu memberi pemahaman lebih mendalam tentang standar keamanan yang ideal," papar Fandy.

WhatsApp Image 2025-11-11 at 10.04.12.jpeg

Perlu Sinergi Kuat untuk Hindari Penipuan Digital

Tantangan terbesar di sektor haji dan umrah, menurut Fandy, adalah menjaga keamanan transaksi digital yang biasanya bernilai besar sekaligus mengedukasi staf agar tidak mudah terperdaya oleh penawaran yang mencurigakan. Banyak travel tergiur dengan harga paket atau tiket murah dari pihak luar, tanpa memverifikasi dokumen atau track record perusahaan mitra.

“Kita harus bersikap selektif. Transaksi sebaiknya dilakukan bertahap untuk mengecek kejujuran dan rekam jejak mitra sebelum melakukan proyek besar,” jelas Fandy.

Fandy juga menekankan pentingnya kolaborasi antara travel haji dan umrah dengan regulator, termasuk Bank Indonesia dan pihak terkait lain seperti kepolisian, untuk memperkuat keamanan sistem pembayaran.

“Ini sangat penting karena transaksi kita tidak kecil. Kalau salah langkah, risiko sangat besar, baik dari sisi finansial maupun reputasi terhadap jamaah,” kata Fandy.

Selain himbauan dan kolaborasi, Fandy memberikan tips praktis bagi travel haji dan umrah agar terhindar dari risiko keamanan digital. Pertama, jangan membagikan data pribadi maupun data jamaah kepada pihak yang tidak berkepentingan. Kedua, edukasi staf kantor secara berkala agar memahami SOP dan standar keamanan yang berlaku. Ketiga, lakukan verifikasi setiap penawaran atau transaksi yang mencurigakan, termasuk menanyakan keabsahan dokumen atau perusahaan mitra. Keempat, manfaatkan layanan pelaporan BI jika terjadi hal yang meragukan.

Fandy berharap sosialisasi semacam ini bisa dilakukan secara rutin untuk terus memperkuat keamanan digital di industri haji dan umrah. “Harapannya, selain agar sering menggelar kegiatan sosialisasi seperti ini tapi juga agar pemerintah dan Bank Indonesia bisa sistem pembayaran aman bagi jamaah dan travel, agar tidak ada pihak yang dirugikan. Sosialisasi ringan tapi efektif sangat membantu kita semua,” pungkasnya.

messenger icon
messenger icon Chat Dengan Kami
built with : https://erahajj.co.id