Bandara Taif Diusulkan Jadi Opsi Baru Penerbangan Haji RI, Bisa Pangkas Masa Tinggal Hingga 30 Hari

HIMPUHNEWS - Wacana penggunaan Bandara Taif sebagai pintu masuk alternatif bagi jemaah haji Indonesia kembali menguat. Opsi ini dinilai berpotensi memangkas durasi masa tinggal jemaah di Arab Saudi sekaligus berdampak pada efisiensi biaya penyelenggaraan haji.
Penasihat Khusus Presiden Bidang Haji, Muhadjir Effendy, menyebut selama ini masa tinggal jemaah haji reguler Indonesia berada di kisaran 40–42 hari, terhitung sejak keberangkatan hingga kepulangan. Jika Bandara Taif dimanfaatkan, durasi tersebut dinilai bisa ditekan secara signifikan.
Durasi Haji Bisa Ditekan hingga 30 Hari
Muhadjir mengatakan, hasil perhitungan menunjukkan masa tinggal jemaah berpeluang dipangkas menjadi sekitar 35 hari, bahkan hingga 30 hari. Menurutnya, dampak pengurangan hari tersebut tidak hanya dirasakan jemaah, tetapi juga memberikan efek besar terhadap pembiayaan dan efisiensi penyelenggaraan haji.
"Hitungan kami itu minimum bisa ditekan jadi 35 hari, bahkan bisa 30 hari. Kalau itu bisa ditekan, itu efeknya multi playernya pasti sangat besar. Dan untuk Taif tidak usah diragukan, iklimnya bagus. Lebih sejuk dibanding Jakarta," ujar Muhadjir dalam acara Milad ke-8 Badan Keuangan Haji (BPKH) pada Jumat (12/12/25) di Jakarta.
Pandangan serupa juga disampaikan Ketua Komisi VIII DPR RI, Marwan Dasopang. Ia menilai pengurangan durasi hari haji akan berdampak langsung pada penghematan biaya yang selama ini menjadi salah satu komponen terbesar penyelenggaraan ibadah haji.
Slot Penerbangan hingga Akses ke Makkah
Muhadjir mengungkapkan, pihak Bandara Taif pada prinsipnya terbuka jika Indonesia ingin menggunakan bandara tersebut. Namun, terdapat catatan terkait ketersediaan slot penerbangan.
"Tetapi dia nyampaikan langsung kepada kami waktu kami berkunjung, itu akan diberikan slot minimum 10 persen 10 kali per hari. Kalau 10 kali per hari, sementara kita ini kan hanya dapat 11 slot penerbangan per hari, kalau ditambah 10 berarti bisa 20 kali per hari," bebernya.
Dari sisi jarak, Bandara Taif dinilai cukup strategis. Lokasinya hanya sekitar 70 kilometer dari Makkah, dengan waktu tempuh darat sekitar 47 menit. Selain itu, kawasan bandara disebut tidak terlalu padat dan telah tersedia fasilitas miqat.
"Tempatnya sangat tidak crowded. Ada tempat miqat juga. Selama ini kita di atas pesawat dimintai niat umrah untuk ancang-ancang. Kalau menggunakan Taif itu miqat yang bagus dan cocok untuk Indonesia," ujar dia.
Saat ini, Bandara Taif telah melayani penerbangan dari 11 maskapai internasional dan domestik, termasuk dari Iran, Mesir, dan Qatar. Meski demikian, sejumlah penyesuaian masih dibutuhkan, terutama terkait kapasitas terminal internasional yang saat ini hanya mampu menampung sekitar 500 penumpang.
Mohon untuk memberikan komentar dengan jelas, sopan, dan bijaksana
Segala tulisan di ruang publik dapat meninggalkan jejak digital yang sulit dihilangkan
Segala tulisan yang memberikan sentimen negatif terkait SARA, ujaran kebencian, spamming, promosi, dan berbagai hal yang bersifat provokatif atau melanggar norma dan undang-undang dapat diproses lebih lanjut sesuai undang-undang yang berlaku
