himpuh.or.id

Keseriusan al-Haramain Persiapkan Kembalinya Ibadah Umrah

Kategori : Berita, Umrah 1442 H, Ditulis pada : 02 Oktober 2020, 19:28:03

Pimpinan Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, mengumumkan kesiapan Masjidil Haram untuk menerima jamaah di musim pandemi ini. Rencana terpadu telah dikembangkan untuk musim umrah yang dikecualikan, dengan memastikan dan memaksimalkan kemampuan melayani peziarah al-Haramain.

Hal ini disampaikan saat konperensi pers secara virtual, yang dihadiri oleh Wakil Presiden Urusan Masjidil Haram, Ahmad bin Muhammad Al-Mansuri. Al-Mansuri menjelaskan bahwa kesiapan tersebut dibagi menjadi beberapa poros. Di antaranya yang paling penting adalah administrasi, pencegahan, pemurnian, penyadaran, dan mobilisasi.

Wakil Presiden Bidang Administrasi dan Keuangan, Dr. Saad bin Muhammad Al-Muhaimid mengatakan, al-Haramain telah merekrut sedikitnya 1.000 pegawai untuk mendukung manasik umrah di Masjidil Haram. Aktivitas di dalam Masjidil Haram akan dilakukan sistem shift, dengan melayani 2000 jamaah dan jumlah pengawas di setiap shift 125 pengawas.

Wakil Menteri Urusan Teknis dan Pelayanan Masjidil Haram, Muhammad bin Muslih al-Jabri, menjelaskan bahwa di Masjidil Haram akan dilakukan beberapa tindakan di bawah ini:

  • Membersihkan Masjidil Haram sebanyak 10 kali sehari, sebelum dan sesudah jemaah memyelesaikan umroh.
  • Mencuci toilet sebanyak 6 kali dalam sehari.
  • Mensterilkan karpet dan lokasi sekitar Masjidil Haram setiap waktu.
  • Mensterilkan wastafel air mancur Zamzam.
  • Mensterilkan semua kendaraan kebersihan yang beroperasi di dalam Masjidil Haram.
  • Mengganti alas wadah dan gelas bekas secara langsung dengan sterilisasi berkelanjutan
  • Memasang alat sterilisasi eskalator dan sterilisasi tangan di pintu masuk Masjidil Haram.
  • Mensterilkan sistem pendingin udara dengan sinar ultraviolet
  • Membersihkan saringan udara 9 kali sehari dengan 3 tahapan.
  • Memberikan wewangian di Masjidil Haram dan koridornya sepanjang waktu.

Al-Jabri juga menjelaskan akan menempatkan pengukur suhu dengan kamera termal yang terletak di semua pintu masuk Masjidil Haram, selain melarang jemaah membawa makanan dan minuman. Pihaknya telah menata shaff shalat dengan jarak terpisah mengikuti protokol kesehatan, sebagai langkah pencegahan kemungkinan infeksi. Seluruh rencana pencegahan di Masjidil Haramain di atas, berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan dan otoritas berwenang yang terkait.

Untuk meningkatkn kesadaran jemaah, Wakil Urusan Humas dan Media, Adel bin Obaid Al-Ahmadi, akan memaksimalkan media dengan pesan-pesan melalui layar di Masjidil Haram. Selain itu juga, pihaknya akan mempublikasikan pesan untuk meningkatkan kesadaran di media sosial, melakukan kampanye dan inisiatif, mendistribusikan selebaran dan membuat film pendek.

Untuk teknis mobilisasi umrah, Wakil Presiden Bidang Studi Proyek dan Teknik, Sultan bin Ati Al-Qurashi, menyatakan bahwa towaf akan dilakukan dalam dua jalur saja, dengan 100 orang untuk setiap 15 menit dalam tujuh kali putaran. Total akan mencapai 400 orang per jam, sehingga dalam 15 jam yang dialokasikan perhari bisa mencapai 6 ribu jemaah, Dengan kemungkinan menambah lintasan ketiga, menjadi 150 orang per 15 menit untuk tujuh putaran, maka total akan menjadi 600 orang per jam. Sehingga dapat dilaksanakan oleh 6 ribu jemaah towaf setiap 10 jam.

Sementara untuk penanganan kerumuman massa, Osama bin Mansour Al-Hujaili, menjelaskan, jamaah masuk ke Masjidil Haram melalui Gerbang Ajyad dan Gerbang Raja Fahd. Kemudian diarahkan ke titik-titik berkumpul di dalam, dibagi di beberapa lokasi di area perluasan Raja Fahd, sehingga setiap area menampung 100 jamaah. Setelah itu menuju mataf dengan 100 orang untuk setiap grup jemaah, lalu melakukan towaf sesuai jalurnya. Selesai towaf, jemaah diarahkan ke tempat shalat khusus untuk melaksanakan shalat sunnah, kemudian ke sa’i untuk menyempurkan manasik umrah. Setelah menyelesaikan umrah, jamaah diarahkan ke pintu keluar yang ditentukan untuk kembali ke titik awal.

Al-Hujaili menyampaikan lokasi berkumpulnya jamaah, sebagai berikut:

  • Tahap pertama untuk 6 ribu jamaah perhari titik kumpul di Kudai dan Shabika.
  • Adapun tahap kedua dengan 15 ribu jamaah perhari, titik kumpulnya: Kudai, Shabaka, dan Bab Ali.
  • Fase ketiga dengan 60 ribu jemaah perhari, dibagi di Kudai, Shabaka, Bab Ali, Gaza, dan Jarwal.
  • Dan tahap keempat dengan 100% dari kapasitas, titik kumpulnya: Kudai, Shabika, Bab Ali, Gaza, dan Jarwal.

Dua hari sebelumnya, pengurus Masjidil Haram melakukan simulasi pelaksaan umrah dengan seluruh pegawainya. (saudinesia.com)

messenger icon
messenger icon Chat Dengan Kami
built with : https://erahajj.co.id