himpuh.or.id

Al-Ula, Destinasi Wisata Baru di Arab Saudi

Kategori : Travel, Ditulis pada : 31 Oktober 2020, 05:54:07

Jeddah (30/10 - Komisi Kerajaan untuk Al-Ula telah merilis berbagai kegiatan pariwisata yang dilangsungkan dalam beberapa minggu mendatang. Program tersebut bersamaan dengan mulai dibuka objek wisata di Al-Ulya bagi pengunjung selama akhir pekan terakhir bulan Oktober, termasuk situs Al-Hijr, Gunung Ikma dan Kerajaan Dadan. Di lokasi tersebut, tim ahli melakukan penggalian arkeologi ekstensif untuk mengeksplorasi lebih lanjut tentang periode misterius sejarah manusia di Al-Ula, yang telah berlangsung lebih dari 7.000 tahun.

Di objek wisata situs Hegra, wisatawan akan ditawarkan pengalaman unik menjelajahi kehidupan kuno ala Nabataean. Di lokasi tersebut, pengunjung dapat melihat situs arkeologi terpenting dari batu, seperti makam Lahyan bin Kouza, Gunung Ethleb, Al-Diwan, Jabal Al-Ahmar dan Al-Bir. Sementara di kota kuno Dadan, ibu kota kerajaan Dadan dan Lahyan, serta kota paling maju selama milenium pertama sebelum masehi, pengunjung dapat mengeksplorasi layaknya arkeolog selama satu hari.

Selama bulan November, pengunjung dapat bermalam untuk menyaksikan bintang-bintang dalam pemandangan yang menakjubkan di Al-Gharamil Rocks, yang merupakan salah satu tempat terindah untuk melihat bintang. Jalur lain akan ditambahkan selama November untuk pengendara sepeda, yang melintasi kebun palem dan pohon jeruk dan jalur berkuda akan ditambahkan hingga ke oasis.

Di bulan Desember, pengunjung dapat melakukan tur dengan sepeda quad untuk menikmati pemandangan pasir, bebatuan dan dataran tinggi Al-Ula, sebagaimana juga jalur sepeda keluarga, akan dirancang di Adventure Valley. Lokakarya “علم الآثار للجميع” akan diselenggarakan di akhir tahun, di mana anak-anak berkesempatan untuk menggali dan mencari artefak. Selain juga kesempatan untuk berkeliling ke situs penggalian arkeologi dan acara malam seperti pertunjukan cahaya dan pasar malam.

Untuk pertama kalinya Kota Tua Al-Ula juga akan dibuka untuk umum. Saat situs telah rampung dipugar, tur akan ditambahkan ke Tantura, Jam Matahari dan Benteng Musa bin Nusayr dan kesempatan untuk berjalan-jalan di pasar lama seperti zaman dulu yang ramai pengunjung, Beberapa kios dan toko yang menjual suvenir dan kerajinan tangan segera akan dibuka, selain tawaran kuliner yang khas dengan budaya Al-Ula. Al-Ula sendiri merupakan wilayah agraris. Terdapat lebih dari 2 juta pohon kurma dan 29 jenis buah asam.

Wisatawan dapat mengunjungi pertanian Al-Ula dan melihat kehidupan di salah satu pertanian, yang meliputi berbagai kegiatan, termasuk wisata pertanian, memetik buah, memberi makan hewan dan menanam benih. Kegiatan budaya tak kalah menarik. Sekolah Perempuan Al-Ula di Kota Tua akan diubah menjadi pusat seni dan kerajinan tradisional.

Sekitar 50 pengrajin akan dilatih untuk mengerjakan keramik, tenun pelepah kurma, pembuatan kain dan perhiasan di Sekolah Seni Tradisional Prince Charles Foundation, sebagai mitra, di bawahnya bimbingan ahli dari Mountain Turquoise, sebagai upaya menghidupkan kembali kerajinan tradisional. Para pengrajin akan membuat koleksi seni tradisional yang indah, yang mencerminkan keunikan sejarah, alam, dan arsitektur kawasan tersebut, menggunakan bahan-bahan lokal. (spa/saudinesia.com)

messenger icon
messenger icon Chat Dengan Kami
built with : https://erahajj.co.id