himpuh.or.id

Penyediaan Layanan Haji di Saudi Rampung, Jemaah Dapat Apa Saja?

Kategori : Berita, Ditulis pada : 29 April 2025, 07:00:58

 

Jemaah-Haji-tiba-di-Jeddah.jpeg

HIMPUHNEWS - Persiapan keberangkatan jemaah haji Indonesia tahun 2025 terus dimatangkan. Jemaah dijadwalkan mulai masuk asrama haji pada 1 Mei, kemudian berangkat ke Arab Saudi sehari setelahnya. Kementerian Agama (Kemenag) memastikan seluruh layanan untuk jemaah selama berada di Tanah Suci telah rampung 100 persen.

“Sejauh ini kesiapan penyelenggaraan ibadah haji, khususnya di Arab Saudi, sudah siap. Sesuai arahan Menteri Agama, kita berupaya mempersiapkannya secara cermat dan teliti agar bisa memberikan layanan terbaik ke jemaah haji,” ujar Direktur Layanan Haji Luar Negeri Kementerian Agama, Muchlis M Hanafi, di Jakarta, Selasa (29/4/2025).

Akomodasi dan Transportasi Disiapkan untuk 203 Ribu Jemaah

Layanan yang telah dipersiapkan mencakup lima aspek utama: konsumsi, transportasi, akomodasi, layanan umum, serta layanan saat puncak ibadah haji di kawasan Masyair Muqaddasah.

IMG-20250429-WA0032.jpg

Untuk tempat tinggal jemaah, Kemenag telah menyediakan 205 hotel di Makkah dan 95 hotel di Madinah. “Jadi akan ada 203.320 jemaah haji reguler yang akan kita layani di 300 hotel yang ada di Makkah dan Madinah,” jelas Muchlis. Di Makkah, hotel-hotel tersebut berada dalam radius maksimal 4,5 kilometer dari Masjidil Haram, sementara di Madinah semuanya terletak di wilayah Markaziyah.

Dari sisi transportasi, jemaah akan dilayani dalam tiga area utama: antar kota perhajian seperti rute Madinah–Makkah dan Jeddah–Makkah, bus shalawat dari hotel ke Masjidil Haram, serta transportasi untuk puncak ibadah di Arafah–Muzdalifah–Mina (Armina). “Ini tiga area yang kita siapkan untuk pelayanan transportasi bagi jemaah haji Indonesia,” terang Muchlis.

IMG-20250429-WA0033.jpg

127 Kali Makan, Gunakan Produk Dalam Negeri

Kementerian Agama telah bekerja sama dengan 55 perusahaan katering di Makkah dan 21 di Madinah. Selama di Arab Saudi, jemaah akan mendapatkan total 127 kali makan.

“Total yang kita siapkan untuk jemaah haji kita selama di Arab Saudi itu 127 kali makan. Jadi kami harus menyiapkan 25,8 juta box makanan,” ungkap Muchlis.

Kemenag juga menginstruksikan agar bahan makanan—terutama bumbu—dipasok dari Indonesia. “Dari 611 ton bumbu yang dibutuhkan, 475 ton sudah kita penuhi dari Indonesia. Artinya produk dalam negeri ikut serta dalam perhajian tahun ini dengan angka yang cukup signifikan,” ujarnya.

Untuk menghadapi kemacetan selama puncak haji, makanan siap saji juga telah disiapkan sebelumnya.

IMG-20250429-WA0034.jpg

“Lauk siap saji ini diproduksi di dalam negeri. Sampai sekarang, perusahaan yang akan melayani jemaah haji kita sudah mendatangkan 2,4 juta paket makanan siap saji, ada rendang, opor dan lain sebagainya,” jelasnya.

“Mudah-mudahan dengan itu semua kepuasan jemaah terhadap layanan konsumsi tahun ini semakin meningkat,” tambahnya.

Delapan Syarikah Layani Puncak Haji

Pada puncak ibadah haji 8–13 Zulhijjah, Kemenag untuk pertama kalinya menggandeng delapan perusahaan syarikah sebagai penyedia layanan jemaah. Ini merupakan perubahan dari sistem lama yang berbasis muassasah geografis.

“Kalau dari Malaysia, Indonesia, Singapore, Brunei, Thailand itu muassasahnya namanya Asia Tenggara. Jadi mesti kita dilayani ke situ,” kata Muchlis.

Transformasi ini terjadi sejak 2021–2023, saat Kerajaan Arab Saudi mendorong muassasah untuk berubah menjadi perusahaan profesional yang kemudian dikenal syarikah.

“Ketika kita mulai penyediaan barang dan jasa pada Desember 2024, ada 43 perusahaan yang mendaftar. Lalu 16 yang presentasi dan mengajukan penawaran setelah proses verifikasi. Dari 16 itu kita pilih 8 yang terbaik,” ujarnya.

“Delapan perusahaan itu yang nanti akan melayani jemaah haji kita mulai dari kedatangan sampai kepulangan, termasuk di masa puncak di Arafah-Muzdalifah-Mina,” pungkas Muchlis.

messenger icon
messenger icon Chat Dengan Kami
built with : https://erahajj.co.id