himpuh.or.id

Jemaah Lansia Disarankan Vaksinasi RSV Sebelum Tunaikan Haji dan Umrah, Ini Alasannya!

Kategori : Berita, Topik Hangat, Ditulis pada : 17 Juli 2025, 08:00:29

Vaksin-RSV.jpg
HIMPUHNEWS – Lansia yang akan berangkat ibadah haji atau umrah disarankan untuk mendapat vaksin Respiratory Syncytial Virus (RSV) guna mencegah risiko infeksi saluran pernapasan. Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, menekankan pentingnya vaksin ini, terutama bagi kelompok rentan seperti pasien dengan komorbid dan usia lanjut.

“Vaksinasi RSV menjadi penting terutama untuk pasien dengan komorbid dan kelompok rentan lainnya. Hal ini dikarenakan infeksi RSV dapat menyebabkan pneumonia dan bronkiolitis berat,” kata Prof. Tjandra dalam temu media di Jakarta, Rabu (17/7/2025).

Vaksin Masuk Rekomendasi Resmi

Saat ini, vaksin RSV sudah masuk ke dalam rekomendasi vaksinasi untuk jamaah haji dan umrah, berdampingan dengan vaksin pneumonia dan influenza. Adapun vaksin meningitis tetap menjadi persyaratan wajib.

Prof. Tjandra menjelaskan, risiko penularan RSV sangat tinggi, terutama di lingkungan padat seperti saat ibadah haji dan umrah. Bahkan, Arab Saudi sudah memasukkan vaksin RSV dalam program imunisasi nasional untuk lansia.

“RSV menjadi salah satu penyakit yang banyak ditemukan di Arab Saudi, tapi sulit didiagnosis karena gejalanya mirip infeksi pernapasan lain,” ujarnya.
Gejalanya meliputi hidung tersumbat, batuk, demam ringan, dan sering disangka sebagai flu biasa. Padahal, jika tak ditangani, bisa berkembang menjadi komplikasi berat seperti pneumonia, masuk ICU, hingga kematian.

Prof. Tjandra mengingatkan bahwa seiring bertambahnya usia, fungsi imun tubuh menurun (Age-Related Decline in Immunity/ARDI), sehingga lansia lebih rentan terinfeksi virus seperti RSV, influenza, maupun COVID-19.

“RSV merupakan virus pernapasan yang tersebar luas namun masih awam bagi masyarakat,” katanya.

Vaksinolog dr. Dirga Sakti Rambe menambahkan bahwa ibadah haji dan umrah mirip seperti perjalanan internasional yang meningkatkan risiko penularan penyakit.

“RSV dapat menyebar melalui inhalasi droplets pernapasan atau kontak dengan sekresi dari orang yang terinfeksi,” jelasnya.

Jika lansia tertular, efeknya bisa berat: mulai dari pneumonia, rawat inap, hingga membutuhkan perawatan lanjutan di rumah pasca-hospitalisasi. Bahkan orang yang kontak erat bisa 6 kali lebih rentan tertular RSV.

“Rata-rata waktu pengobatan RSV adalah 7 hari untuk rawat inap dan 3 hari jika dirawat jalan,” kata Dirga.

Dirga menekankan bahwa vaksinasi lansia bukan hanya untuk perlindungan individu, tapi juga upaya kolektif jamaah.

“Kita harus mulai memandang vaksinasi bukan hanya sebagai perlindungan individual, tetapi juga sebagai upaya kolektif untuk mencegah penularan di populasi besar seperti saat ibadah umrah,” pungkasnya.

messenger icon
messenger icon Chat Dengan Kami
built with : https://erahajj.co.id