Sekjen HIMPUH Minta Semua Anggota Tetap Solid Hadapi Tantangan Penyelenggaraan Haji Kedepan
HIMPUHNEWS - Sekretaris Jenderal Himpunan Penyelenggara Umrah dan Haji (HIMPUH) Hilman Farikhi menyatakan Kepengurusan HIMPUH 2024-2028 berkomitmen untuk memberikan layanan yang terbaik bagi semua anggota. Hal ini ia utarakan seiring dengan amanah Ketua Umum HIMPUH M Firman Taufik yang bertekad menjadikan asosiasi semakin baik, maju dan naik kelas.
"Jadi sesuai amanah Ketua Umum, kita harus semakin baik jadi naik kelas lah intinya, tapi juga tetap solid. Untuk itu kami ingin di kepengurusan ini ingin melayani anggota, ingin hadir kepada semuanya. Untuk bahu membahu, saling membangun asosiasi ini bareng bareng. Tujuan besarnya tentu untuk sama sama membangun penyelenggaraan umrah dan haji khusus yang lebih baik kedepan selain juga membangun ekosistem bisnis yang sehat yang baik dan yang amanah kepada jemaah," kata Hilman saat ditemui himpuhnews di Bogor, Kamis (29/08).
Hilman mengatakan kehadiran HIMPUH sebagai asosiasi tidak untuk mencari keuntungan pribadi maupun finansial dari para anggotanya. Sebaliknya, asosiasi diharapkan dapat memberi manfaat dan akses yang sama baik secara informasi maupun privilage yang dimiliki organisasi.
"Karena seperti diketahui kita ini adalah salah satu asosiasi yang terbesar dan tertua di Indonesia. Dan tentu jejaring yang kuat mulai dari vendor-vendor, perbankan, hotel, syarikah hingga ke Pemerintah Indonesia dan Arab Saudi. Nah, akses dan privilage ini kita terbuka dan kita bantu supaya semua anggota dapat manfaat dari jejaring kita," kata Hilman.
Selain itu, untuk menghadapi tantangan penyelenggaraan haji dan umrah yang semakin kompleks, Ia berpesan agar semua pengurus dan anggota baik PPIU dan PIHK agar tetap solid, bersatu dan saling mendukung.
"Khususnya para PIHK ya, karena tantangan haji kedepan akan semakin berat. Persiapannya lama, waktu penyelenggaraannya juga lama. Maka solidaritas ini penting untuk menghadapi tantangan-tantangan kedepan," pesan Hilman.
Ia menjabarkan setidaknya ada dua tantangan yang saat ini dihadapi. Tantangan dari dalam negeri seperti proses akurasi data jemaah yang akan berangkat pada haji 2025 dan pelunasan biaya haji. "Yang jadi masalahnya adalah sekarang tertunda kerena sedang ada sidang pansus DPR dan Kemenag ini soal haji tahun ini. sehingga proses ini belum bisa berjalan," papar Hilman.
"Lalu tantangan lainnya adalah kebijakan dari Kementerian Haji dan Umrah Saudi yang masih belum jelas, informasi belum ada yang valid. Tapi kita terus upaya koordinasi dengan Kementerian Haji, Kantor Urusan Haji di Jeddah, juga dengan beberapa syarikah mengenai update aturan-aturan hingga hal hal teknis terkait penyelenggaraan haji 2025. Tujuannya apa, kita ingin mempersiapkan ini bersama seluruh anggota sedini mungkin dan sematang mungkin agar penyelenggaraan haji tahun depan ini bisa sukses. Juga dengan persiapan dini ini mengantisipasi adanya berbagai mekanisme maupun perubahan-perubahan dilapangan bisa terjadi dalam prosesnya," tambah dia.
Mohon untuk memberikan komentar dengan jelas, sopan, dan bijaksana
Segala tulisan di ruang publik dapat meninggalkan jejak digital yang sulit dihilangkan
Segala tulisan yang memberikan sentimen negatif terkait SARA, ujaran kebencian, spamming, promosi, dan berbagai hal yang bersifat provokatif atau melanggar norma dan undang-undang dapat diproses lebih lanjut sesuai undang-undang yang berlaku