Buka Potensi Tour Religi ke Masjidil Aqsa, HIMPUH Pastikan Situasi Aman bagi Wisatawan
HIMPUHNEWS - Sebanyak 49 pengusaha travel haji umrah dan Wisata muslim yang tergabung dalam asosiasi Himpunan Penyelenggara Umrah dan Haji (HIMPUH) mengadakan tour religi ke Masjidil Aqsa-Palestina pada 19-26 November 2024.
Keberangkatan para pengusaha travel anggota HIMPUH ini bertujuan untuk mengkaji potensi wisata/tour religi ke Masjidil Aqsa sekaligus memastikan situasi serta keamanan destinasi meskipun ditengah esklasi militer Israel - Palestina yang kini sedang berlangsung.
Wakil Bendahara HIMPUH Rio Suparlan mengatakan potensi wisata religi ke Masjidil Aqsa untuk umat muslim di Indonesia sejatinya cukup besar, meskipun saat ini masih cukup banyak keraguan akan keamanan kawasan tersebut untuk wisatawan.
“Jadi keberangkatan kami ini tujuannya untuk menggali potensi wisata religi di Masjidil Aqsa, ingin menghidupkan wisata ini agar menjadi destinasi religi yang bisa jadi opsi bagi masyarakat selain umrah. Dan sejauh ini alhamdulillah tidak ada masalah ternyata, berjalan dengan aman, nyaman dan kondusif. Jadi sebenarnya masyarakat yang mau tour ke Aqsa tidak harus khawatir lah,” kata Rio kepada Himpuhnews Senin (25/11).
Rio mengungkapkan ada beberapa hal yang menyebabkan situasi Kawasan Masjidil Aqsa ini relatif aman dan kondusif untuk wisatawan.
Pertama, karena pusat konflik Israel-Palestina sendiri berada di Jalur Gaza dan bukan di Ibukota Yerusalem, tempat Masjidil Aqsa berada. Dimana Jarak antara keduanya cukup jauh yakni lebih dari 90KM.
Dan kedua, Otoritas Israel dan Palestina, bersama dengan komunitas internasional, berusaha menjaga stabilitas di situs ini mengingat pentingnya tempat ini bagi tiga agama besar: Islam, Kristen, dan Yahudi. Kalau saja Yerusalem di bombardir juga, sudah pasti akan memantik kemarahan dunia.
“Meski begitu kita tetap harus persiapkan banyak hal, utamanya persiapan mental, persiapkan dengan baik dan matang. Terus pantau terus update berita perkembangan situasi yang ada, ikuti arahan dan Aturan yang berlaku disana dan tetap bersama rombongan, InshaAllah sih aman nanti disana,” jelas Rio.
Menurut Rio salah satu hal yang mungkin menjadi catatan untuk tour wisata ke Masjidil Aqsa adalah terkait penerbitan visa. Dimana berbeda dengan umrah atau wisata muslim ke negara lain, proses penerbitan visa ke Masjidil Aqsa memakan waktu cukup lama sekitar 30-40 Hari.
“Jadi harus ngambil jarak waktu jauh jauh hari. Saya aja biasanya kalau mau jual tour Aqsa itu bisa siapkan waktu minimalnya 3 bulan. Dengan asumsi 1 bulan buat jualan dan 60 Hari sisanya buat persiapan pengajuan visa nya,” ujar dia.
Selain itu ada juga potensi tidak terbitnya visa karena berbagai hal bisa dari kebijakan Pemerintah Israel atau bahkan mungkin pengecekan riwayat postingan di media sosial.
“Seperti kita kemarin sebenarnya ada 50 pax atau orang yang berangkat tapiada satu yang ga di approve. Ini kita juga menerka-nerka apakah ini berhubungan dengan pengecekan dari pemerintah Israel dari postingan-postingan di media sosial terkait Isu Palestina atau bukan,” papar Rio.
“Tapi ini juga tidak selalu, toh buktinya banyak juga diantara kita juga rombongan ada juga yang aktif sebelumnya posting mengenai isu palestina ini, tapi visanya tetap terbit. Ada juga kasus misalkan dia pernah posting soal Palestina dan di approve visanya masuk aqsa, lalu beberapa waktu kemudian dia datang lagi ke Aqsa tapi tidak bisa di approve visanya. Jadi ini kita berasumsi mungkin memang ada kaitannya tapi mungkin juga bersifat tidak pasti juga atau random,” pungkas dia.
Mohon untuk memberikan komentar dengan jelas, sopan, dan bijaksana
Segala tulisan di ruang publik dapat meninggalkan jejak digital yang sulit dihilangkan
Segala tulisan yang memberikan sentimen negatif terkait SARA, ujaran kebencian, spamming, promosi, dan berbagai hal yang bersifat provokatif atau melanggar norma dan undang-undang dapat diproses lebih lanjut sesuai undang-undang yang berlaku