Seperti Apa Penginapan di Jalur Sutra Tempo Dulu? (2)
Ibnu Batutah dalam catatannya menulis, "Di setiap tempat antara Kairo dan Gaza, para pelancong turun. Di luar khan ada lubang air umum dan toko tempat ia dapat membeli apa yang ia butuhkan untuk dirinya sendiri dan binatang buasnya."
Yang kurang mendapat sorotan juga adalah, fakta bahwa Khan merupakan pusat perdagangan di kota-kota. Selama abad ke-15, ada lebih dari 300 Khan di Kairo. Di pusat-pusat perdagangan seperti Alexandria di Mesir dan Aleppo di Suriah, orang asing biasanya dapat menemukan seseorang yang dikelola dan dijalankan oleh orang-orang dari tanahnya sendiri, atau bahkan dari kotanya sendiri.
Karavanserai dibangun dengan gaya internasional awal, dan sebagian besarnya sangat mirip dengan penampilan dan desain di negara-negara lain, seolah Anda sedang berada di Maroko atau India. Tampilan generik itu mungkin tidak kalah menghibur bagi para pelancong yang lelah dibandingkan dengan logo Holiday Inn hari ini.
Pengunjung akan mendekati tembok tinggi polos dan memasuki halaman persegi panjang melalui gerbang tunggal, tinggi dan cukup lebar. Memungkinkan unta melewatinya. Tepat di dalam gerbang, seorang penulis dapat menuliskan nama Anda, kota asal Anda, sifat barang-barang Anda dan jumlah ternak Anda. Banyak kompleks memiliki lantai dua untuk menampung pengunjung manusia. Sedangkan lantai dasar dipakai untuk menampung barang-barang rumah dan hewan.
Ventilasi yang baik, air yang mengalir, jamban yang bersih dan kamar pribadi adalah fasilitas yang dapat Anda miliki di Karavanserai atau Khan. Desain sederhana dan efisien ini terbukti tahan lama dan mudah beradaptasi selama berabad-abad. Ini merupakan perpaduan yang luar biasa antara Timur dan Barat.
Dalam epos Mesopotamia tentang Gilgames, yang disusun pada milenium ketiga SM, sang pahlawan melakukan perjalanan untuk mendapatkan ramuan keabadian. Sepanjang jalan, dia menemukan istirahat di sebuah penginapan. Epos ini adalah referensi tertulis pertama yang diketahui tentang tempat penginapan bagi para pelancong.
Namun, akar sejati Karavanserai, sebagai bagian dari sistem perdagangan yang terorganisasi, berasal dari abad kelima SM, ketika Kekaisaran Persia membangun jalan sepanjang 2.500 kilometer dari Sardis ke Susa. Panjang jalan ini menjadi panduan membangun rumah bagi para kafilah yang memandu hewan-hewannya.
Sumber : Republika.co.id/Khazanah
Mohon untuk memberikan komentar dengan jelas, sopan, dan bijaksana
Segala tulisan di ruang publik dapat meninggalkan jejak digital yang sulit dihilangkan
Segala tulisan yang memberikan sentimen negatif terkait SARA, ujaran kebencian, spamming, promosi, dan berbagai hal yang bersifat provokatif atau melanggar norma dan undang-undang dapat diproses lebih lanjut sesuai undang-undang yang berlaku