HIMPUH Sayangkan Kemenag Masih Belum Terbitkan Akurasi Data Jemaah Haji 2025
HIMPUHNEWS - Himpunan Penyelenggara Umrah dan Haji (HIMPUH) mendesak Kementerian Agama untuk memprioritaskan proses akurasi data bagi calon Jemaah haji khusus tahun 2025. Menurut HIMPUH akurasi data ini sangat penting karena menjadi acuan dalam persiapan penyelenggaraan haji khusus bagi PIHK.
Ketua Umum HIMPUH Muhammad Firman Taufik mengatakan berdasarkan timeline penyelenggaraan haji tahun 2025 saat ini ada kemunduran jadwal persiapan haji yang salah satunya disebabkan oleh akurasi data calon Jemaah tahun 2025 yang belum juga diproses oleh Kementerian Agama. Padahal seharusnya akurasi data ini sudah dilakukan sejak akhir Oktober 2024 lalu.
“Meskipun dari berbagai sisi kita sudah memprediksi bahwa timeline persiapan haji di Indonesia ini akan mundur, karenamulai dari kemarin ada pergantian kabinet lalu juga ada pembentukan badan baru Badan Penyelenggara Haji itu,” kata Firman ditemui himpuhnews di Kantor HIMPUH, Jakarta Kamis (14/11).
“Namun kita juga tetap sangat menyayangkan bahwa proses ini tidak dilakukan lebih cepat. Karena itu (akurasi data .red) adalah dasar untuk menghitung berapa sih jumlah jamaah kita, berapa sih alokasi tempat atau spot yang harus kita amankan di Masyair,” sambung dia.
Firman mengungkapkan keterlambatan proses akurasi data ini dapat mengganggu persiapan haji 2025. Khususnya jika sewaktu-waktu Arab Saudi sudah membuka proses penentuan lokasi penetapan layanan di masyair.
“Kita juga masih cukup was-was soal belum terbitnya akurasi data ini apalagi timeline (penyelenggaraan haji .red) Arab Saudi juga mundur dan belum ada kepastian soal jadwal yang baru. Jadi misalkan sewaktu-waktu tiba-tiba Arab Saudi bilang minggu depan mulai nih dibuka untuk kontrak layanan di masyairnya, nah kita belum siap apa-apa. Boro-boro untuk jumlah jemaahnya, ini kita Akurasi data saja kan belum,” ujar Firman.
Untuk diketahui, Arab Saudi sejak Penyelenggaraan Haji tahun 2024 sudah memberlakukan sistem first come first pay first serve atau siapa cepat dia dapat untuk layanan maktab di mina (masyair). Berdasarkan ketentuan tersebut, penyelenggara haji dari setiap negara harus berlomba-lomba untuk mengamankan spot terbaik untuk layanan maktab.
“Nah ini, Jika terjadi kita kan belum siap apa apa nih. Sementara negara pengirim jemaah haji lain seperti Malaysia, negara-negara Afrika dll, mereka sudah siap. Ya mereka sudah jelas amankan spot terbaik yang paling Depan nantinya di Mina. Sementara kita, nanti bagian sisanya dibelakang, dan itu sangat mungkin terjadi,” tambah Firman
Firman menyebut keterlambatan akurasi data jemaah ini juga akan berdampak pada persiapan antisipasi adanya tambahan kuota haji tambahan dari Arab Saudi dimana Jemaah haji khusus mendapat porsi sebanyak 8 Persen dari tambahan Kuota tersebut.
“Jadi ketika kita mendapatkan kuota haji tambahan dari Saudi, lalu Akurasi datanya terlambat, ini akan berdampak pada pemetaan atau mapping yang sudah kita buat terkait layanannya. Apalagi kan ketika dapat tambahan kuota ini harus terserap sepenuhnya,” papar Firman.
“Mislakan nih kita udah mapping nih udah dapat misalkan HIMPUH untuk haji tahun 2025 ada 7 ribuan jemaah, tiba-tiba dapat tambahan kuota 8%, lalu kan kita nggak tahu berapa jumlah yang kita dapat dari 8% karena Akurasi datanya belum ada. Sementara kita udah petakan (layanan) untuk 7 ribuan Jemaah dengan terstruktur. Ini nantinya berpotensi menimbulkan kerumitan,” imbuhnya.
Jika hal demikian terjadi (penambahan kuota), Firman berharap pemerintah bisa gerak cepat dan paling akhir menerbitkan akurasi data sebelum pergantian tahun
“Karena kalau sudah Desember itu akan sulit apa lagi Januari kan juga sudah dekat dengan puncak umroa ramadan dan setelah ramadan kan sudah mulai fokus ke haji,” jelas Firman
Persiapan Haji tetap Berjalan
Meski akurasi data dari Kementerian Agama belum terbit, HIMPUH memastikan bahwa persiapan Haji 2025 tetap berjalan sebagaimana mestinya. Untuk mensiasati proses yang terlambat dari Kemenag, HIMPUH secara internal juga sudah menerbitkan akurasi data mandiri berdasarkan hitung-hitungan, rumus serta pengalaman organisasi dalam Penyelenggaraan Haji di tahun-tahun sebelumnya.
“Perhitungan ini dari tim kita punya keyakinan bahwa tingkat akurasinya itu hingga 90% Inline dengan akurasi data jemaah dari Kemenag.Jjadi kita sudah keluarin akurasi datanya dan teman-teman anggota sudah bisa memperhitungkan kira-kira mereka dapat berapa jamaah dari data yang sudah kita kasih. Dan mereka juga sudah menyampaikan ke kita bahwa mereka sudah mendapat perkiraan jumlah jemaah haji yang berangkat dari akurasi data yang kita terbitkan,” kata Firman.
Firman mengatakan Persiapan Haji di HIMPUH sendiri saat ini sudah pada proses memilih syarikah untuk layanan jemaah. Adapun tahun ini HIMPUH merupakan asosiasi dengan pengirim jemaah haji khusus terbanyak di Indonesia dengan jumlah mencapai lebih dari 7 ribu Jemaah.
“Dan sekarang proses persiapannya kita sudah meminta juga kepada mereka untuk menentukan mau pakai Syarikah mana, di paket apa melalui surat. Saat ini prosesnya masih berjalan dengan baik dan hampir sebagian besar sudah mengirim datanya kepada kami. Jadi meskipun ada problem tadi kita terus pantau persiapannya dari teman-teman anggota ini,” pungkas Firma
Mohon untuk memberikan komentar dengan jelas, sopan, dan bijaksana
Segala tulisan di ruang publik dapat meninggalkan jejak digital yang sulit dihilangkan
Segala tulisan yang memberikan sentimen negatif terkait SARA, ujaran kebencian, spamming, promosi, dan berbagai hal yang bersifat provokatif atau melanggar norma dan undang-undang dapat diproses lebih lanjut sesuai undang-undang yang berlaku