himpuh.or.id

Sistem Visa Umrah Masih Close, Himpuh: PPIU Siapkan Tindakan Mitigasi!

Kategori : Kegiatan, Berita, Topik Hangat, Ditulis pada : 09 Mei 2023, 14:51:54

FotoJet (151).jpg

HIMPUHNEWS - Penyelenggaraan umrah di Indonesia kini kembali menghadapi tantangan. Sejak 5 Mei 2023 hingga saat ini sistem penerbitan visa umrah berstatus 'dalam perbaikan'.

Beberapa Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) yang sudah memiliki program umrah pertengahan dan akhir Syawal pun kini harap-harap cemas, karena sebagian mereka masih belum mengantongi visa umrah.

Pengurus Himpunan Penyelenggara Umrah dan Haji (Himpuh) Bidang Haji, Umrah dan Turisme (HUT), Nizar bin Zagar menyampaikan bahwa situasi umrah Syawal saat ini mirip seperti umrah Ramadhan beberapa tahun lalu, penuh ketidakpastian.

Menurut Nizar, saat ini telah diberlakukan kuota umrah harian. Jumlah kuotanya pun tidak pasti, menurut informasi dari Kantor Urusan Haji di Jeddah, hanya 2.000 jemaah per hari untuk seluruh dunia, termasuk Indonesia. Tentu bisa dibayangkan peluang untuk mendapatkan visa umrah semakin kecil.

"Dan karena kuota terbatas, maka otomatis harga visa umrah dinaikkan oleh Muassasah. Dan perlu dicatat sekali lagi, itupun tidak pasti apakah visa nya bisa terbit atau tidak," ungkap Nizar kepada Himpuhnews, Selasa (9/5/2023).

Nizar mengatakan, bahwa sistem penerbitan visa umrah sendiri masih terbuka sampai sekarang, namun tidak menutup kemungkinan untuk Indonesia sudah dihentikan sejak 15 Syawal lalu, atau 5 Mei 2023, lebih cepat dari Surat Edaran Kementerian Haji Saudi sebelumnya, yaitu 14 Dzulqoadah.

Di samping itu, sebagian besar Muassasah dan Provider Visa di Indonesia pun telah memilih untuk menutup layanan lebih cepat, dengan berbagai alasan, antara lain khawatir terjadi overstay jemaah mengingat musim haji sudah dekat, tidak ada kepastian visa terbit, serta harganya yang tidak menentu.

"Jadi kalau mau aman, untuk PPIU sebaiknya direschedule saja ke musim depan. Karena kalau memaksakan diri, gambling, dengan harapan visa bisa terbit last minute, maka besar kemungkinan terjadi insiden seperti baru-baru ini, jemaah umrah Indonesia dideportasi," tukas Nizar.

Nizar mengakui, berat bagi PPIU mengambil langkah reschedule, karena mereka harus menghadapi tekanan jemaah untuk diberangkatkan sesuai jadwal, serta biaya tiket dan hotel, dua item terbesar yang terancam hangus.

"Saya pikir Airlines harusnya mengerti dengan kondisi saat ini, visa susah dan sudah pakai kuota. Jemaah perlu juga diedukasi agar tidak memaksakan diri, karena apabila memaksakan diri, lalu ternyata di Arab Saudi tidak bisa masuk, biasanya PPIU akan meminta mereka menggung biaya hotel dan tiket yang sudah dipesan, tentu saja hal itu akan merugikan jemaah sendiri," pungkas Nizar.

Sebagai informasi tambahan, saat ini Himpuh tengah berkirim surat ke seluruh Airlines dan Hotel di Arab Saudi terkait kondisi umrah terkini. Himpuh berharap, dengan surat itu, PPIU khususnya Anggota Himpuh dapat segera mengambil langkah-langkah antisipatif, seperti reschedule ataupun refund.

Selain itu, Himpuh juga mulai mengambil langkah mitigasi untuk mendata PPIU yang terdampak akibat masalah penerbitan visa umrah ini, yang memang kemungkinan besar sudah ditutup.

PPIU Anggota Himpuh maupun PPIU secara umum yang terdampak visa umrah bisa mengisi form pada link himpuh.or.id/penutupanvisa

messenger icon
messenger icon Chat Dengan Kami
built with : https://erahajj.co.id