himpuh.or.id

Cerita Ketum HIMPUH Jajaki Kemudahan Berumrah dengan Undangan dari Visa Schengen, Namun Terhalang Regulasi

Kategori : Berita, Topik Hangat, Ditulis pada : 08 April 2024, 15:16:33

rukun_umroh.png

HIMPUHNEWS - Dalam beberapa tahun terakhir, Arab Saudi telah mengeluarkan berbagai kebijakan terbaru yang memudahkan umat muslim seluruh didunia untuk melaksanakan umrah.

Umrah yang awalnya hanya bisa dilakukan dengan visa umrah sekarang bisa dengan berbagai jenis visa mulai dari visa transit, visa kunjungan turis, visa ziarah, visa kunjungan keluarga, visa multiple entry hingga visa on arrival. Jemaah juga bisa mengajukan visa untuk umrah dengan menggunakan visa schengen dan bahkan mengundang orang lain untuk mengajukan visa untuk umrah dengan visa schengen tersebut.

Selain itu, jemaah bahkan saat ini bisa mengajukan visa secara mandiri melalui berbagai platform baik website Kementerian Haji Umrah Arab Saudi hingga aplikasi Nusuk yang dirilis Kerajaan secara khusus untuk kemudahan mengurus perjalanan umrah bagi jemaah. Semakin mudah bukan?

Namun demikan kemudahan ini ternyata tak se praktis kelihatannya. Ada beberapa kebijakan yang ternyata belum benar-benar tertuang secara tertulis di regulasi yang ada.

Ini seperti pengalaman yang dibagikan oleh Ketua Umum HIMPUH, Muhammad Firman Taufik yang mencoba menjajaki kemudahan kebijakan visa Arab Saudi tersebut namun ternyata masih tercekal dengan berbagai regulasi tertulis yang ada bahkan di Arab Saudi sendiri.

Firman bercerita saat dirinya hendak melaksanakan Ibadah Umrah beberapa waktu lalu bersama sang istri. Karena istrinya masih memiliki visa Sechengen, Firman mencoba menjajaki kemudahan kebijakan visa Saudi yang membolehkan pemegang visa Schengen untuk mengajukan visa umrah. Ia pun mengajukan melalui website resmi Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi.

Hasilnya pun sukses, Ia pun berhasil mendapatkan visa multiple entry untuk umrah dengan masa berlaku 1 tahun dengan total biaya SR250 (Rp1 juta). Tak berhenti disitu, Firman juga terkagum dengan adanya kemudahan fitur lain, yaitu fitur 'undang'.

Untuk diketahui Visa Schengen adalah visa khusus untuk kunjungan wisata atau bisnis ke negara “Schengen Area”. Terdapat 26 negara yang termasuk di dalamnya, mayoritas adalah negara-negara Eropa dengan 22 negara anggota Uni Eropa.

Sementara visa multiple entry merupakan dokumen visa yang berlaku untuk beberapa kali kunjungan. Pemegang visa ini diizinkan untuk keluar masuk suatu negara tanpa harus mengajukan kembali dokumen secara berulang-ulang dan berlaku sampai masa berlakunya habis.

"Jadi Istri ana punya visa schengen (Belanda), terus kami apply visa Umrah lewat portal resminya Kementerian Haji Saudi. Hitungan menit langsung jadi, bayar SR250 pakai kartu kredit. Dapat visa multiple entry berlaku 1 tahun," kata Firman bercerita kepada himpuhnews.

WhatsApp Image 2024-04-08 at 13.00.55.jpeg

Setelah itu, Firman pun mencoba fitur undang pada portal Kementerian Haji Umrah tersebut dengan visa multiple entry milik istrinya yang telah terbit sebagai promotornya. Dalam hitungan menit ternyata visa lain atas nama dirinya pun terbit, sama dengan sang Istri, visa nya berjenis multiple entry untuk masa 1 tahun dengan biaya serupa SR250. Semudah dan sepraktis itu.

Namun masalah kemudian muncul saat Ia dan Istri hendak bertolak ke Arab Saudi. Saat hendak melakukan check-in di Bandara Soekarno-Hatta Jakarta, petugas maskapai Garuda Airlines sempat menahannya karena Ia tak memiliki visa schengen di paspornya.

"Alasannya ana ndak punya visa schengen yang nempel. Lalu ana berargumentasi, selama penumpang pegang visa, maskapai ndak boleh nolak dong. Tapi GA (Garuda Airlines) tetap nolak dengan alasan, regulasi yg ada hanya tentang turis visa boleh masuk via Jeddah bukan Madinah," jelas dia.

Setelah melakukan diskusi cukup panjang, Ia pun akhirnya tetap bisa berangkat ke tanah suci, namun dengan catatan Ia harus menandatangani surat pernyataan menjamin diri sendiri jika tertolak di Bandara Madinah tidak akan menuntut garuda dan segala resiko biaya yang timbul jadi resiko pribadi.

"Alhamdulillaah berhasil masuk pesawat walau last minute banget," terang dia.

Tak berhenti disitu, masalah lain juga muncul saat Firman melewati proses keimigrasian di bandara Internasional Pangeran Muhammad bin Abdul Aziz di Madinah. Ia juga sempat ditahan oleh patugas imigrasi Saudi dengan permasalahan serupa yaitu terkait visa Schengen yang tak tertempel di paspornya.

"Masalah muncul lagi ketika tiba di Madinah. Petugas imigrasi nanya "mana visa schengenmu?".
ana jelaskan bahwa yg punya visa scheingen istri saya, dan dia yang mesponsori saya. Lalu petugas kembali bertanya "apa yang bisa membuktikan bahwa kamu suaminya?" papar Firman.`

Beruntungnya, Firman selalu membawa surat nikah kemanapun ia berkunjung bersama Istrinya, untuk menghindari hal-hal seperti ini terjadi. Setelah berhasil menunjukan dokumen-dokumen yang diperlukan dan melewati proses cukup panjang, Ia pun bersama sang Istri diijinkan memasuki Madinah.

Meski begitu ada beberapa hikmah dan pelajaran yang Ia petik dari kejadian ini. Pertama bahwa
Kedepan visa untuk umrah akan semakin mudah dan murah.

"Ini harusnya bisa menjadi peluang bagi ppiu untuk dapat lebih banyak jemaah kalau jeli memanfaatkan situasi kekinian," kata dia.

Kedua, Ternyata kemudahan ini tak sepraktis kelihatannya. Dimana beberapa kemudahan ini tidak tertuang dalam regulasi yang valid.

"Maskapai embarkasi saja sampai bingung kenapa oragn tanpa visa schengen bisa dapat visa turis under scheingen. Di Bandara Saudi juga walau sudah ana jelaskan ini pakai aplikasi dia nda percaya awalnya," ujar Firman

"Jadi buat yang sudah pegang visa scheingen, bisa undang siapapun sebenernya di portal visa, tapi sangat disarankan yang punya hubungan keluarga dan pembuktian dokumennya mudah (anak, orang tua, saudara kandung, pasangan)," tambah dia.

messenger icon
messenger icon Chat Dengan Kami
built with : https://erahajj.co.id