#BersihAmanahProfesional
(021) 83780435 - 37
info@himpuh.or.id
082230139999

Imbas Eskalasi Militer Iran-Israel, HIMPUH Terbitkan 3 Himbauan bagi Anggota dan Pelaku Usaha Haji Umrah

Kategori : Berita, Topik Hangat, Ditulis pada : 15 April 2024, 16:29:29

240409-israel-iran-tease_mxuvgp.jpg

HIMPUHNEWS - Konflik di Timur Tengah kembali memanas dengan Israel masih menjadi titik pusatnya. Kali ini, Iran menyerang Israel dengan drone dan rudal pada Sabtu (13/4) malam waktu setempat. Serangan tersebut dilakukan menyusul dugaan serangan Israel terhadap konsulatnya di Suriah pada tanggal 1 April lalu yang menewaskan komandan utama Garda Revolusi Iran dan menyusul bentrokan berbulan-bulan antara Israel dan sekutu regional Iran, yang dipicu oleh perang di Gaza.

Banyak ekonom memprediksi bahwa Konflik Iran-Israel ini akan memiliki dampak cukup signifikan pada perekonomian global dan tanah air, salah satunya adalah Industri pariwisata hingga travel haji dan umrah. Dimana seperti diketahui pada Minggu (14/04) beberapa penerbangan di Arab Saudi dan Timur Tengah mengalami penundaan hingga pembatalan dengan alasan keamanan hingga batas waktu yang belum ditentukan.

Atas situasi ini Himpunan Penyelenggara Umrah dan Haji (HIMPUH) memberikan himbauan kepada para anggotanya juga para pelaku travel haji umrah dan wisata muslim di tanah air. Himbauan tersebut antara lain;

Pertama, Pelaku usaha Travel Haji Umrah dan Wisata Muslim yang memiliki jadwal keberangkatan wisata/ziarah baik untuk series maupun grup ke Masjid Al-Aqsha Palestina harap mempersiapkan potensi pembatalan seiring dengan situasi geopolitik yang memanas di timur tengah.

Kedua, Pelaku usaha Travel Haji dan Umrah agar bersiap dengan potensi pembengkakan biaya umrah ditengah eskalasi militer Iran - Israel.

Pembengkakan biaya umrah ini diakibatkan beberapa indikator mulai dari adanya kenaikan harga minyak mentah dunia. Dimana seperti dikutip dari bisnis.com pada Senin (15/04) konflik Israel-Iran menyebabkan kenaikan minyak mentah Brent dari 71 sen menjadi $90,45 per barel. Sementara itu, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) naik 64 sen menjadi $85,66 per barel.

Selain itu, mengingat bahwa Iran merupakan salah satu negara penghasil minyak dunia. Adanya konflik antara Iran-Israel tentunya akan mengganggu pasokan minyak global dan berdampak pada trade balance atau neraca perdagangan Indonesia. Kenaikan minyak mentah akan membuat membengkaknya ongkos maskapai penerbangan untuk negara tujuan umrah.

Disamping naiknya harga minyak, konflik tersebut juga memiliki dampak pada Pelemahan Rupiah. Mata uang rupiah sempat turun hingga menembus Rp16.000 per dolar AS pada pekan ini. Menguatnya mata uang Paman Sam terjadi di tengah serangan Iran atas Israel. Berdasarkan data Google Finance, rupiah bercokol di level Rp16.117 per dolar AS, Sabtu (13/4/2024).

Himbauan Ketiga, Pelaku Travel Haji Umrah dan Wisata Muslim juga dihimbau bersiap pada potensi pembatalan tour ke negara-negara sekitar Arab Saudi. Hal ini menyusul konflik Iran-Israel telah menyebabkan gangguan serius pada Industri Penerbangan khususnya di Rute Timur Tengah.

Diketahui, sejumlah maskapai besar telah mengumumkan perubahan jadwal operasional hingga mengalihkan penerbangannya ke rute lain. Maskappai maskapai tersebut antara lain, Emirates Airlines, Etihad Airways, Swiss International Airlines, Austrian Airlines, KLM Royal Dutch Airlines, Qantas Airways, Lufthansa, Singapore Airlines, Kuwait Airways hingga EgyptAir.

Founder OPSGROUP, lembaga yang mengamati wilayah udara dan bandara, Mark Zee menyebut gangguan ini menjadi disrupsi tunggal terbesar ke dunia penerbangan sejak serangan 11 September 2001.

"Sejak saat itu [serangan 11 September 2001], kita belum pernah mengalami situasi di mana banyak wilayah udara ditutup secara berurutan, dan hal ini menciptakan kekacauan," ujar Zee kepada Reuters.

Dia memprediksi gangguan penerbangan ini akan berlanjut dalam beberapa hari ke depan. Sebelumnya, dunia penerbangan juga terdampak dari beberapa konflik, seperti antara Israel dan Hamas serta Rusia dan Ukraina.

Wilayah udara Iran digunakan oleh maskapai yang terbang antara Eropa dan Asia. Maskapai-maskapai ini akan dibatasi untuk melintas ke dua rute alternatif, antara melewati Turki atau via Mesir dan Arab Saudi, kata Zee.

 

messenger icon
messenger icon Chat Dengan Kami
built with : https://erahajj.co.id