himpuh.or.id

Turut Berbelasungkawa atas Musibah Gempa Cianjur, Himpuh Ajak Masyarakat Berdonasi

Kategori : Kegiatan, Ditulis pada : 22 November 2022, 12:45:54

WhatsApp Image 2022-11-22 at 12.13.13.jpeg

HIMPUHNEWS.COM - Keluarga besar Himpunan Penyelenggara Umrah dan Haji (Himpuh) turut berbelasungkawa atas musibah gempa bumi di Kabupaten Cianjur, pada Senin (21/11/2022).

Musibah yang sedikitnya menelan 162 korban jiwa dan 326 luka-luka itu telah menyisakan kesedihan di hati setiap masyarakat Indonesia, khususnya umat Islam.

Ketua Umum Himpuh, Budi Darmawan mengajak seluruh pihak, terutama kepada Anggota Himpuh untuk mendoakan keselamatan warga setempat, dan ikut meringankan beban mereka.

"Saat ini kami sudah membuka donasi untuk para korban. Donasi bisa disalurkan melalui no rekening CIMB NIAGA Syariah 86-000-1111-200 atas nama HIMPUH," ucap Budi, Selasa (22/11/2022).

"Kami akan memastikan donasi tersebut tersalurkan kepada saudara-saudara kita yang tertimpa musibah disana," tutup Budi.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat mewaspasai bencana lanjutan berupa tanah longsor dan banjir bandang usai guncangan gempa magnitudo 5,6.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengatakan imbauan ini dikhususkan bagi masyarakat Cianjur yang bermukim di daerah lereng-lereng perbukitan dan di lembah atau bantaran sungai.

Menurutnya, besar kemungkinan lereng-lereng perbukitan di Cianjur menjadi rapuh usai terjadinya gempa bumi.

Hal ini dapat semakin diperparah dengan tingginya intensitas hujan yang berpotensi mengguyur Cianjur.

"Lereng-lereng yang rapuh ini ditambah hujan deras dapat memicu terjadinya longsor dan banjir bandang dengan membawa material runtuhan lereng. Jadi masyarakat dan pemerintah setempat juga perlu mewaspadai adanya kolateral hazard atau bahaya ikutan usai gempa kemarin," ucapnya dalam keterangan tertulis, Selasa (22/11/2022).

Dwikorita menyampaikan, banyaknya korban jiwa dalam peristiwa gempa Cianjur akibat tertimpa bangunan yang tidak mampu menahan guncangan gempa.

"Sebenarnya gempa tidak membunuh dan melukai. Justru, bangunanlah yang membunuh dan melukai manusia.

Lebih lanjut, Dwikorita meminta masyarakat untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa bumi. Karena dikhawatirkan tidak kuat menopang dan ambruk jika sewaktu-waktu terjadi gempa susulan.

"Untuk sementara jangan memaksakan kembali ke rumah jika bangunannya rusak atau retak-retak. Hingga pukul 06.00 WIB, 22 November 2022, telah terjadi 117 gempa susulan dengan terbesar tinggi getaran 4.2 dan terkecil 1.5 magnitudo," pungkasnya.

messenger icon
messenger icon Chat Dengan Kami
built with : https://erahajj.co.id